Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 100
P. 53
BERITAINDONESIA, Edisi 100 53LENTERAtim insinyur pembangunan, para ustadz dan ustadzah, serta para walisantri dari Banten. Hadir pula pada kesempatan itu, Dr. Ir. Amran Jaenudin MS beserta rombongan, para dosen Universitas Gunung Jati, Cirebon.Dalam arahan pembuka, Syaykh Al-Zaytun menyampaikan kepada para santri, bahwa mereka punya kesempatan untuk ikut membangun jalan yang sepenuhnya dimiliki oleh Al-Zaytun ini. Selama ini Al-Zaytun menggunakan jalan umum, jalan desa, jalan yang selalu rusak, tidak bagus, sekalipun Al-Zaytun sudah membuat pondasi di kanan dan kiri jalan itu sepanjang 4 kilometer (di jalur Gaza - Gantar Al-Zaytun). Namun selama ini jalan terlalu kecil dan tidak berfungsi dengan baik sehingga tidak selayaknya menjadi jalan sebuah kampus.“Jalan yang akan dibangun ini tidaklah panjang. Kita buat jalan yang layak, sepanjang kurang lebih 3,5 Km dengan lebar 8 Meter. Pembuatan jalan ini memerlukan biaya yang tidak terlalu banyak, namun tidak terlalu kecil. Insha Allah, kalau kita kerjakan bersama-sama tidak ada yang berat. Pembebasan tanah, memang ada yang harus dibebaskan, karena ada sedikit yang masih dimiliki oleh masyarakat, namun semuanya sudah beres. Semua sudah bebas, sampai pada jalan raya utama,” demikian penjelasan Syaykh Al-Zaytun.Pembangunan jalan baru ini, disambut baik dan antusias oleh para santri dan walisantri. Mereka siap untuk berkontribusi biaya pembangunan dan penyelesaian jalan ini. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Dr. Amran dari Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati), yang sekarang bernama Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon, di mana banyak alumni Al-Zaytun dan civitas Al-Zaytun yang melanjutkan pendidikannya di sana.Dalam sambutannya, Dr. Ir. Amran Jaenudin MS menyampaikan kepada para santri, bahwa pembangunan jalan ini adalah me rupakan bagian dari ibadah kita, yang pahalanya tidak akan berhenti sekalipun para alumni telah meninggalkan kampus Al-Zaytun. “Dan kalian nanti akan melihat Ma’had Al-Zaytun ke depan akan semakin besar, semakin diminati oleh banyak orang dan semakin berjubel. Karena Ma’had Al-Zaytun telah mengembangkan visinya sejalan dengan pengembangan sumber daya manusia yang hingga sekarang terus dijalankan. Yang dalam 2 tahun terakhir ini, antara Universitas Gunung Jati dan Ma’had Al-Zaytun telah menjalin kerjasama, membangun Al-Zaytun sekaligus UGJ”.“Nanti kita akan melihat ke depan, Al-Zaytun tidak hanya diminati oleh masyarakat Indonesia, dari masyarakat luar negeri pun akan melihat Al-Zaytun sebagai suatu cahaya, lampu penerang yang akan bisa menerangi kehidupan masyarakat dunia secara global. Sebagaimana juga kalian memasuki generasi milenial, yang pada 20 tahun ke depan negara ini akan diPATOK: Penancapan patok dilanjutkan Perwakilan Majelis Guru, Ustadzah, Eksponen YPI, 2 Wali Santri (Ibu/Bapak), Karyawan Pembangunan, Insinyur, dan Pembangunan, Petugas KeamananPondasi Jembatan Jalan Jammas