Page 57 - Majalah Berita Indonesia Edisi 100
P. 57
BERITAINDONESIA, Edisi 100 57BERITA PENDIDIKAN PKBM Al-Zaytun Berakreditasi BTim Asesor dipimpin oleh H. Abdul Fatah, S.Pd.I, M.M., yang datang ke PKBM Al-Zaytun untuk melakukan Visitasi Akreditasi pada Sabtu, 5 Oktober 2019. Tim Asesor datang setelah PKBM Al-Zaytun berjalan selama satu tahun sejak 20 September 2018. Dimana sebelumnya, Al-Zaytun pernah menyelenggarakan kelas dewasa ini, namun sempat berhenti beberapa tahun, sampai kemudian dibuka kembali.PKBM Al-Zaytun mendapat status akreditasi B melalui surat keputusan (SK) Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (BAN PAUD dan PNF) Nomor: 168/BAN PAUD DAN PNF/AKR/2019 Tentang Penetapan Status Akreditasi Satuan Pendidikan PAUD dan PNF Provinsi Jawa Barat Tahap V Tahun 2019.Kegiatan belajar yang diadakan di gedung Dato’ Tan Sri Ismail Hussein, Al-Zaytun ini membuka kelas dewasa (Kejar Paket A-setara SD, Paket B-setara SMP dan Paket C-setara SMA) untuk para civitas Al-Zaytun. PKBM Al-Zaytun diikuti oleh 207 orang: Paket A: 17, B: 61, dan C: 129, yang dibagi dalam 4 kelas. Semua peserta nampak antusias dan bersemangat mengikuti program pendidikan ini.Pada saat Visitasi Akreditasi, hadir para peserta didik PKBM Al-Zaytun dari semua kelas (Paket A, B dan C), para lulusan (alumni PKBM Al-Zaytun), dan para guru PKBM Al-Zaytun. Tim asesor melakukan wawancara kepada masing-masing kelompok peserta didik, alumni dan pengajar, untuk “memotret” bagaimana seluk beluk PKBM mulai dari dibuka kembali per 20 September 2018. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Zaytun yang sempat mandek dan dibuka kembali, akhirnya mendapat status akreditasi B sesuai penilaian Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (BAN PAUD dan PNF).Dalam perjalanannya, PKBM Al-Zaytun didirikan dengan semangat mengajak segenap keluarga besar dan civitas Al-Zaytun untuk jangan pernah berhenti menuntut ilmu. “Hanya orangorang sombong yang berhenti menuntut ilmu,” demikian tegas Syaykh Al-Zaytun.Sebagaimana kita ketahui, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) memiliki 3 alat ukur, yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Oleh sebab itu, Mahad Al-Zaytun mempunyai peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia lewat jalur pendidikan.Menurut Syaykh, dalam menuntut ilmu, seseorang harus menempuh jalur pendidikan formal sehingga jelas ukurannya. Ada surat keterangan resmi yang menunjukkan bahwa kita telah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tertentu.Syaykh Al-Zaytun mengajak untuk koreksi diri, sebagai Pusat Pendidikan, masih layakkah bila ada civitas dan keluarga besar Al-Zaytun yang hanya berpendidikan/tamatan SD? Maka beliau mengajak, untuk tahap awal, minimal civitas Al-Zaytun (di luar santri dan mahasiswa) harus berpendidikan akhir setingkat SMA. Setelah itu, akan ditingkatkan lagi untuk ke strata berikut. Pendidikan tinggi, S1, dan seterusnya secara bertahap.Akhir kata, selamat dan sukses untuk PKBM Al-Zaytun. Inilah wujud Long Life Education di Al-Zaytun. latief weha, redTim Asesor BAN PAUD dan PNF tengah mewancarai pengajar PKBM Al-Zaytun