Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 100
P. 55
BERITAINDONESIA, Edisi 100 55BERITA PENDIDIKAN Hadirkan Kurikulum IndonesianaHal itu disampaikan Syaykh Al-Zaytun pada pembukaan pembelajaran santriwan-santriwati Mahad Al-Zaytun tahun ajaran 2019-2020, Senin, 1 Juli 2019 di Gedung Al Akbar. Tepat 20 tahun pula umur Al Zaytun sejak dibuka pembelajaran 1 Juli 1999 yang ketika itu dibuka oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Doktor Sholeh Solahudin. Dalam kuliah umum pembukaan, Syaykh mengatakan selamat datang kepada siswa baru dan selamat datang kepada pelajar yang lebih senior setelah cuti panjang selama 1 bulan. Ke depan, Syaykh berharap Majelis Guru mengadakan seminar-seminar tentang kecintaan bangsa terhadap negaranya. Bila Amerika punya Amerikana, Great Britain punya Britanika, maka kampus Al-Zaytun mulai dengan menata kurikulum khusus Indonesiana, khusus yang berkenaan dengan keindonesiaan.Menurut Syaykh, kurikulum khusus Indonesiana itu sangat penting sebab Indonesia adalah bangsa yang besar baik secara geografi maupun demografi . Belum lagi dengan besarnya kekayaaan alam yang terkandung di dalamnya.Kita perlu mengenal sejarah Indonesia secara detil agar tidak mu- Mahad Al-Zaytun menerima 1.192 pelajar baru untuk tahun ajaran 2019-2020, melebihi kuota tahunan yang dipersiapkan yakni 750 pelajar. Pada akhir kuliah umum nya, Syaykh berharap para murid bisa memahami visi Al-Zaytun dan para guru bisa segera mewujudkan kurikulum Indonesiana tentang fi losofi fundamental keindonesiaan di Al-Zaytun.dah terbawa arus. Sebab dalam sejarah, Indonesia sering terbawa arus. Syaykh mencatat bahwa pada 31 Agustus 1945 terbit sebuah Peraturan Pemerintah yang menyatakan bahwa menyampaikan salam nasional adalah dengan mengangkat tangan 5 jari ditaruh di atas arah telinga setelah itu mengucapkan merdeka yang sampai hari ini menjadi salam nasional. Namun sampai hari ini tidak pernah dipraktekkan. Oleh sebab itu, di kampus Al-Zaytun, Syaykh menambahkan terjemahan salam adalah Assalamualaikum, Nasionalnya adalah Peraturan Pemerintah, Merdeka. Maka, setiap orang yang berjumpa dengan komandannya harus mengucapkan Assalamualaikum Merdeka lalu dijawab Merdeka. Dan itu harus dibiasakan. Ini menghantarkan bangsa Indonesia memiliki kepribadian.Syaykh juga mengingatkan un-(KiKa). Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang menyampaikan kuliah umum ; Ketua YPI Imam Prawoto Menerima Santri Baru Secara Simbolis