Page 8 - Majalah Berita Indonesia Edisi 101
P. 8
8 BERITAINDONESIA, Edisi 101BERITA UTAMA8ORHIBAORDE HIDUP BARUOleh Syaykh Al-Zaytun Dr. AS Panji Gumilang, MPSyaykh Al-Zaytun Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, MP berinovasi memperkenalkan dan melaksanakan sebuah tatanan kehidupan baru dalam ‘memenangkan peperangan’ menghadapi pandemi (perang dunia) wabah Covid-19, yang dinamakan sebagai Orde Hidup Baru, akronim Orhiba. Suatu orde, protokol dan sistem kaifiyah hidup baru. “Bukan New Normal System. Karena dalam normal baru bukan kehidupannya yang diperbaharui. Kita menata, bukan normal baru, bukan kehidupan normal baru; tapi yang kita tata adalah Orde Hidup Baru. Hidup ini suatu karunia dan hak asasi yang paling utama, maka hidup inilah yang harus ditata dalam menangani wabah yang seperti ini,” jelas Syaykh Panji Gumilang.Di Pondok Pesantren Modern, Kampus Agropolitan City Ma’had Al-Zaytun, pandemi Covid-19 dihadapi dengan penuh hikmah dan hikmat dengan kepekaan dan ketajaman intuisi dan kreativitas inovasi penataan Orde Hidup Baru yang lebih memaknai kehidupan sebagai karunia Illahi dan hak asasi agung manusia, dalam sebuah tatanan dan sistem sosial peradaban global (Global Solidarity), tanpa batas agama dan bangsa; yang dalam menghadapi Covid-19 mengacu pada protokol WHO dan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di dalam Alquran. “Kita tidak mengenal apa agama satu bangsa, apa agama seseorang? Yang kita kenal adalah manusia memiliki hak asasi yang paling utama yaitu kehidupan dan kehidupan itulah kemanusiaan, yang oleh Indonesia disebut kemanusiaan yang adil dan beradab,” Syaykh menegaskan.Hal tersebut dikemukakan Syaykh Al-Zaytun Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, MP, dalam Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin Al-Zaytun-Indonesia, 24 Mei 2020. Berikut selengkapnya:Assalamu’alaikum Wr Wb, Bismillahirrahamnirrahim. Hadirin sidang shalat idulfi tri yang berbahagia, hari ini hari Ahad tanggal 24 Mei 2020 Miladiyah bertepatan dengan ghurrah Syawal 1441 Hijriah, kita melaksanakan shalat idul Fitri dalam kondisi dunia mengalami wabah, wabah yang tidak mengenal agama, tidak mengenal ras dan tidak mengenal negara kaya