Page 10 - Majalah Berita Indonesia Edisi 101
P. 10


                                    10 BERITAINDONESIA, Edisi 101BERITA UTAMA10bukan rapatkan; Maka ini yang harus diperbaharui, hidup beragama dalam peribadatan seperti ini, harus diciptakan shoff baru. Mampukah kita menciptakan shoff baru seperti ini? Kalau masjid kita hanya 25 atau 50 kali 50, mustahil! Al Hayat, kita punya masjid persiapan 40 kali 40 sudah tidak bisa mengikuti orde hidup baru dalam beribadah. Alhamdulillah dalam masa seperti ini kita mulai mengisi kehidupan beribadah Idul Fitri 1441 ini di masjid yang boleh jadi mampu menata keaga maan khususnya peribadatan dalam bentuk hidup baru, orde hidup baru.Menata orde hidup baru harus dipersiapkan, kita mempersiapkan ini 20 tahun, seakan-akan kita weruh sak durunya winarah. Inilah kehidupan Orhiba, mengasah intuisi harus bisa membaca sekalipun tanpa dipelajari, intuisi dipertajam, sehingga kita mampu berinovasi. Inilah sebuah inovasi, sebuah masjid yang sekian luasnya yang pernah orang bertanya siapa yang mengisi ini? Tatkala 20 tahun yang lalu, Syaykh hanya menjawab para pelajar, para murid dan murod. Dalam bahasa sufi , murid dan para pembimbing dinamakan murod. Ternyata belum lama, lisan yang ditulis dalam scripta belum ada yang merobek bahwa Al-Zaytun membangun tempat yang untuk kesombongan, di tengah pesantren tapi masjidnya luas besar, itu orang yang intuisinya tumpul sehingga tidak mampu memberikan inovasi-inovasi; 20 tahun kita mampu. Dan di saat orang semua, orang beragama khususnya muslim, beramai-ramai takut ketinggalan zaman ikut menfatwakan jangan shalat di masjid, jangan shalat di masjid, jangan shalat di masjid.Saudara-saudara inilah yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di dalam Alquran. Kalau masjid yang tidak mencukupi untuk dijadikan kehidupan keagamaan yang Orhiba maka tetap tidak mungkin. Rosul mengatakan La masjidun ussisa ‘ala taqwa, inilah sebuah masjid yang didirikan dan dibangun di atas ketaqwaan. Taqwa dalam arti menghitung satu persatu bagaimana kalau diisi dengan jarak yang secara ilmiah, karena jarak itu penting, jarak itu penting. Di dalam Alquran yang disabdakan oleh Rasul melalui wahyu diungkapkan dalam surat Al-Mujadilah “Ya ayyuhalladzina amanu idza qila lakum tafassahu fi l majalis, fafasahu.Inilah bentuk tafassahu fi lmajaalis, berlonggar-longgarlah di tempat majelis, baik itu majelis sholat, baik itu majelis untuk bermusyawarah dan lain-lain, tafassahu fi lmajaalis. Rosul menyampaikan itu kalau kita hitung tahun hijrah tahun 1441, ya sepanjang itu rasul mengatakan tafassahu fi l majalis. Mengapa Tinggalkan Masjid?Mengapa kita tinggalkan masjid, bukan inovasi yang kita ORHIBA: Sholat Id 1 Syawal 1441 H di Masjid Rahmatan lil’Alamin, Al-Zaytun, protokol WHO
                                
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14