Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 19
P. 18
18 BERITAINDONESIA, 24 Agustus 2006BERITA UTAMAberurusan dengan Hizbullah. “Menyerangjantung kota warga Nasrani Libanon jelasbukan langkah politis yang cerdas,” kataCamille Shamoun, salah seorang wargapenghuni kawasan tersebut.Menurut Kompas (5/8) yang mengutipkantor-kantor berita asing, tak lamasetelah serangan beruntun berakhir,pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallahangkat bicara. Dia mengancam akanmeluncurkan roket ke Tel Aviv bilamanaIsrael kembali merangsek ke Beirut.“Kalau kalian (Israel) membombardir ibukota kami, kami juga akan membombardir ibu kota kalian,” ujarnya. Nasrallahjuga mengecam para pemimpin negaraArab. “Jadilah laki-laki setidaknya untuksehari saja,” Dia juga menuding andil ASmembuat Israel tak menggubris tawaranberunding Nasrallah.Para pemimpin Organisasi KonferensiIslam OKI yang melangsungkan pertemuan darurat di Kuala Lumpur (3/8)menghasilkan komunike bersama: (1)Menuntut DK-PBB segera melaksanakangencatan senjata tanpa syarat di Libanondan Palestina. (2) OKI mendesak PBBuntuk secepatnya menempatkan pasukanperdamaian di wilayah tersebut. (3) OKImenilai Israel telah melakukan kejahatankemanusiaan, dan karenanya perlu diselidiki. (4) OKI mengimbau masyarakatinternasional segera memberikan bantuan kemanusiaan. (5) Mengutuk kerasaksi agresi Israel.Presiden Mahmoud Ahmadinejad dariIran, pada pertemuan itu mengutukserangan Israel ke Libanon dan Palestina.“Tindakan yang paling konkrit untukkonflik adalah melenyapkan rezim Zionis.Tetapi sebelumnya harus ada gencatansenjata,” kata Ahmadinejad. Dia jugamendesak negara-negara muslim untukmenghentikan kerjasama dan hubungandengan rezim Zionis. Anggota-anggotaOKI lainnya juga marah menyaksikanserangan Israel yang membabi buta.“Muslim marah, bahkan negara-negaramuslim yang moderat sekalipun. Kamikhawatir orang-orang marah itu akanbergabung dengan kelompok teroris danmelakukan tindakan sendiri,” kata PMMalaysia Abdullah Ahmad Badawi.Presiden Susilo Bambang Yudhoyonosependapat dengan Badawi bahwa jikaagresi itu terus berlangsung perlawananradikal kaum muslim dunia akan terjadi.Sekitar 72 warga Indonesia bergabungdalam Komando Jihad Palestina dari AsiaTenggara yang berjumlah 227 orang. Mereka dikirim ke Palestina dan Libanon untuk bergabung dengan Hizbullah. MenluLibanon Fawzi Salloukh memberi komentar pesimis tentang peran UNIFIL (UnitedNations Interim Force in Lebanon).Libanon tidak menginginkan kehadiranUNIFIL. “Kami tidak mau lagi ada pasukan penjajah. Kami ingin ada pasukanyang mampu menciptakan perdamaiandan keamanan di Libanon,” kata Salloukh.Para anggota OKI mengecam standarganda negara-negara barat menyikapiserangan Israel ke Libanon. Sekjen OKIEkmeleddin Ihsanuglo, mengatakan sikaptidak adil itu jelas melukai umat Islam.Mereka juga tidak bisa memahami bagaimana tragedi kemanusiaan dibiarkanterus terjadi. “Saya khawatir ini menjadikemarahan permanen, baik bagi Israelmaupun pendukungnya.”Sejumlah negara Arab utama, yakniMesir, Arab Saudi dan Jordania, sepertidiungkap harian Asharq Al Awsat, edisiSenin (24/7) telah merumuskan paket solusi untuk mengakhiri perang saudaraantara Israel dan Hizbullah. Paket SolusiArab itu terdiri dari tujuh butir. (1) Gencatan senjata segera. (2) Penarikan pasukan Israel dari Lembah Pertanian Shebaa(sisa tanah yang masih diduduki Israel diLebanon Selatan). (3) Penempatan pasukan internasional di sepanjang perbatasanIsrael-Libanon. (4) Tukar menukar tahanan. (5) Hizbullah beralih menjadi partai politik murni dengan melucuti senjatanya pada masa mendatang. (6) Pembangunan kembali Libanon. (7) Israel menghormati kedaulatan Libanon untuk memudahkan pelaksanaan Resolusi PBB no1559 tentang Libanon.Namun di tengah kecaman dunia dansemakin gencarnya serangan Israel,Presiden AS George W. Bush masihmenolak gencatan senjata. Dia bersamaPerdana Menteri Inggris, Tony Blair lebihmemilih penempatan pasukan internasional untuk bertugas di sepanjangperbatasan Israel-Libanon. Alasannya,gencatan senjata hanya bersifat sementara. Bush menghendaki Hizbullah benarbenar ditangani agar bisa diwujudkangencatan senjata yang langgeng. Hal itudisampaikan baik oleh Bush maupunMenlui AS Condoleezza Rice, Senin (24/7), yang sedang melakukan kunjungansingkat di Beirut, Libanon.Parlemen Libanon (24/7), menolak usulRice terkait kekerasan di Timur Tengah.Gencatan senjata Israel-Hibullah harusdilakukan terlebih dahulu sebelum digelarperundingan untuk menyingkirkan keberadaan Hizbollah di wilayah selatanLebanon. Berbeda dengan pandangan AS,pemerintah Libanon, sejumlah negaraArab dan Uni Eropa menganggap gencatan segera diperlukan karena situasikemanusiaan di Lebanon yang kianmemburuk.Libanon digambarkan oleh Dubesnya diJepang, Tourif Jaber: seperti sebuah zonabencana dan membutuhkan gencatansenjata segera. SH-dari berbagai sumberPM Israel: Ehud Olmert Pemimpin Hizbullah: Hassan Nasrallah PM Libanon: Fawzi Salloukh