Page 6 - Majalah Berita Indonesia Edisi 25
P. 6


                                    6 BERITAINDONESIA, 23 November 2006SURATKOMENTAR http://www.beritaindonesia.co.id/surat_pembaca/MPSA OnlineYth Redaksi Berindo. Dalam setiapedisi cetaknya Berindo memuat MutiaraPemikiran Syaykh Al-Zaytun (MPSA).Maka alangkah lengkap dan sempurnalah bila saja MPSA juga dimuat diBerindo Online. Hal ini akan sangatberguna sebagai referensi bagi parapembaca situs Berindo yang wilayahjangkauannya jauh lebih luas ketimbangedisi cetak.Tiiyansyah,tiiyansyah@yahoo.comKaji Ulang Sistem PelatnasSistem Pelatnas, baik untuk persiapanSEA GAMES 2007 maupun ASIANGAMES 2008, perlu dikaji lagi secaramendalam. Sistem Pelatnas ASIANGAMES 2006 menyisakan begitu banyak persoalan non teknis, yang menghambat persiapan teknis. Katakan sajasoal pencairan dana Pelatnas yang turunnya tersendat-sendat. Sistem Pelatnas tahun ini memang berubah totaldari sistem yang pernah dilaksanakanoleh KONI Pusat sebelumnya. Dulu,seluruh kontrol Pelatnas berada ditangan KONI Pusat, sehingga persoalandana jarang sekali mencuat ke permukaan, karena birokrasinya lebihmudah. Sedangkan sistem yang baru,menempatkan Pengurus Besar cabangolahraga sebagai pengontrol penuhjalannya pemusatan latihan para atletnya, termasuk penggunaan dananya.Masalah yang timbul dengan sistem iniadalah terhambatnya pencairan dana,karena sebagai pengguna anggaran,para pengurus induk cabang olahragaharus memberikan laporan keuangandisertai bukti-bukti pengeluaran yanglengkap ditambah dengan disertakannya NPWP. Dalam hal birokrasi sepertiini, pengurus-pengurus induk cabangolahraga belum siap, sehingga, danayang telah mereka anggarkan tidakdapat cair sesuai jadwal yang merekaharapkan. Sebagai suatu kontrol keuangan negara, sistem Pelatnas sekarang memang punya nilai lebih. Namun,kelebihan dalam satu sisi ternyata harusdibayar mahal dengan tersendatnyaproses Pelatnas ASIAN GAMES 2006dan SEA GAMES 2007. Beruntung,KONI Pusat memiliki dana talangan,sehingga membantu kelancaran prosesPelatnas. Ke depan, sistem Pelatnasseperti sekarang ini perlu dikaji ulang.Wiyanto,wyndjo@yahoo.comJadilah Stasiun TV yang Mencerdaskan BangsaSaya salut dengan AN-TV yang tidaktergoda untuk menayangkan sinetron“melodramatik” yang seperti ditayangkan stasiun TV lainnya. Contohnya kuisSM3M, ini bisa membantu visi pemerintah dalam mencerdaskan kehidupanbangsa. Saya juga menghimbau stasiunTV lain untuk menayangkan acara-acarayang “mendidik”. Jangan hanya karenamenuruti permintaan pasar jadi menurunkan standar. Kapan bisa maju bangsa kita jika pihak-pihak yang berkesempatan luas untuk mempengaruhi,tidak memberikan pengaruh yang positif. Kebanyakan sinetron sarat denganself pity dan unrealistic things yangsangat tidak membangun mental danmoral bangsa. Salah satu contoh sinetron yang berakibat negatif adalah sinetron yang menampilkan “siluman”yang pada dunia nyata saat ini tidak ada.Gara-gara tontonan ini, ada di satudaerah di Indonesia yang menyiksaseekor babi betina (sedang hamil) dandipaksa berubah untuk jadi manusia.Dari tindakan sebagian masyarakat kitayang seperti ini, kita tahu sejauh manamoral dan pengetahuan mereka. Tidaktergerakkah untuk mengambil inisiatifdalam pendidikan bangsa? ApakahAnda mencintai bangsa ini?Susana Kuncayani,santafre@gmail.comNegeri Penuh DagelanSaya tinggal di Negara Barat yang menganut “kebebasan”. Di sini orang bebasmengemukakan pendapat, bebas memiliki hak-nya sebagai warga negara/penduduk, bebas membeli minumankeras, bebas untuk merokok dan semuaorang bebas untuk menghidupi dirinya.Namun, penjual minuman keras harusmempunyai ijin pemerintah yang direstui oleh komunitas/warga setempat.Minuman keras dan rokok tidak bolehdijual kepada orang yang berusia dibawah 18 tahun. Merokok tidak bolehdi tempat umum, di dalam gedung,kendaraan umum. Tempat pelacurandilokalisir dan harus mempunyai ijinpemerintah, termasuk ijin dari komunitas/warga sekitar. Ironis sekali melihat Indonesia akhir-akhir ini, tempathiburan diobrak-abrik, namun penjualminuman keras tersebar di mana-manabahkan di warung-warung kecil. Perdalarangan merokok diterapkan, namunperokok di bis kota dan di tempat umummasih berkeliaran. Pelacuran bertebaran di mana-mana, mulai dari warungremang-remang, panti pijat, diskotiksampai iklan pelacuran vulgar di mediamassa tertentu. Lucu memang, negaraini penuh dagelan. Banyak orang yangbersenang-senang di atas penderitaanorang lain.KK Lee,kk-lie@hotmail.comPEMASANGAN IKLAN:Telp. (021) 8293113, 70930474, 83701736Fax.(021) 8293113, 9101871
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10