Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 29
P. 12
12 BERITAINDONESIA, 18 Januari 2007Benang Kusut Kematian AldaBERITA TERDEPANHimpitan kesulitan hidup bertahun-tahun yang dialamiAlda Risa Elfariana berakhir ketika namanya melejit diblantika musik pop dalam usia sangat belia, 15 tahun.Gadis cantik kelahiran Bogor ini tewas secara tragis disebuah kamar hotel ketika usianya baru 24 tahun.isteri kematianAlda, 12 Desember 2006, sedikit demi sedikitterkuak setelah teman dekatnya, Ferry Surya Perkasa menyerahkan diri. Namun selamaFerry dalam pelarian ke Singapura setelah Alda tewas yangsempat diduga akibat overdosis di kamar 432 HotelGrand Menteng, berkembangkisah yang simpang siur, baikkeluarga Alda, pihak-pihakyang berupaya membela Ferrymaupun dari pihak kepolisian.Alda dan delapan adiknya ditinggalkan oleh ayah mereka,Amir Farid Riza, ketika masihkecil. Ibu Halimah membesarkan anak-anaknya, tentudengan segala susah payah.Suatu hari tahun 1997, tandatanda keberuntungan mampirdalam kehidupan Halimahbersama anak-anaknya. Hariitu, Alda, putri sulung Halimah masukdapur rekaman Blackboard Record, milikpengusaha kaya Iwan Sastra Wijaya.Agaknya lagu, Aku Tak Biasa, yang dipilihkan Iwan untuk Alda membawa keberuntungan bagi keluarga Halimah. Kaset dan CD-nya meledak di pasar. Didukung wajah cantik dan penampilan sensual, gadis berdarah Sunda-Arab-Chinaini pun lahir sebagai bintang baru yangtiba-tiba melejit di panggung musik popIndonesia.Setahun kemudian (1998), Alda menyabet penghargaan Penyanyi Pop Terbaikversi Anugerah Musik Indonesia (AMIAward). Gemerlap bintang baru ini, membuat kejutan besar, menyisihkan diva senior, Krisdayanti, yang lebih awal malangmelintang di blantika musik pop.Kehidupan Alda dan keluarganya mendadak berubah ibarat kisah Seribu SatuMalam. Mereka mulai masuk ke dalamlingkaran kehidupan jet set. Alda kemana-mana menyetir sendiri mobil-mobilmewah, Jaguar dan BMW, mungkindipinjamkan oleh produsernya. Halimahpun ke mana-mana mengendarai sedanMercy. Sehari-harinya, kehidupan merekabergerak di antara hotel mewah, pusatbelanja jet set dan salon kecantikan kelassatu. Hari-hari panjang yang tadinyamuram telah berubah gemerlap danbergairah.Namun bintang Alda meredup secepatkemilaunya. Hanya dalam tempo setahun,dua album barunya tidak mampu menggebrak bahkan jatuh terjerembab di pasar.Album kedua Alda yang dirilis tahun 1999,Sampai Kapankah, tak laku di pasar.Awal tahun 2000, Alda banting setir.Alda pun mencoba kembali peruntungannya di panggung sinetron dan model.Juga kurang bagus ketika muncul dalamsinetron, Andini dan Romantika. LantasAlda berpaling ke layar lebar. Film dimana dia muncul pertama, KesucianPrasasti, juga tidak berhasil menggebrakpasar. Bersama produsernya, Alda masihmencoba album ketiga, Kupilih YangMana. Nasib album ini sama seperti album kedua, tidak mendapat respon pasar.Dihadang kegagalan demi kegagalan,Alda belia lari ke dugem (dunia gemerlap)dan karaokean sampai bertemu danberkenalan dengan Ferry Surya Perkasa,tahun 1999. Kemudian, entah kapan Aldamulai berkenalan dengan Narkoba. Aldapernah mengalami overdosis di sebuahhotel dekat Gambir, Jakarta Pusat, Oktober 2005, dirawat di sebuah rumah sakitdi Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Juni 2005,dia mengalami kecelakaan berat karenamenyetir mobil.Tentang Alda kecanduanNarkoba, Iwan mengatakantidak tahu menahu. “Kamimemang pernah karaokean,” kata Iwan. Sebagaimana yang dikutip olehTempo, Iwan bahkan menuding Ferry yang mengajariAlda tentang Narkoba. Sedangkan Iwan sendiri pernah ketangkap polisi karenakedapatan membawa sejumlah pil ekstasi, Juli 2001. Nama Alda ikut disebut-sebutdalam penangkapan Iwan.Petang hari Minggu, 10Desember, petualangan Aldaberakhir tragis. Awalnya,Ferry Surya (34) melakukancheck in di kamar 432 HotelGrand Menteng, Matraman,Jakarta Timur. Ferry sepertiyang tertangkap kameraCCTV (close circuit television) hotel, masuk ke kamar432 bersama seorang priatemannya. Ferry mengenakan topi pet. Dalam rekaman kameratersebut, Alda tampak tiba di depan kamar432 bersama seorang perempuan danpria. Mereka berjalan memasuki kamartersebut.Halimah mengatakan putri sulungnya,hari itu (10/12), pamit ke Jakarta lewatadiknya, hanya membawa tas tangan,karena dia tidak punya rencana menginap. Alda berangkat naik mobil jemputanFerry. Adik Alda mengatakan, belakanganAlda sering marah tanpa sebab yang jelas.Alda pernah curhat kepada mantan manajernya, Del, sebulan sebelum kematiannya bahwa dia ingin kembali rekaman diBlackboard.Namun sebelum rencananya terlaksana, Alda keburu tewas mengenaskan.Sopir taxi Gading mengatakan Alda terbujur kaku di jok belakang, dan matanyaterbuka, ketika dibawa dari hotel ke RSMitra Keluarga Internasional di Jatinegara, Jakarta Timur. Sedangkan Ferryhanya mengantarnya sampai ke gerbangUGD-RS Mitra, kemudian kabur. TetapiFerry masih sempat menelpon Halimahbahwa Alda sedang masuk rumah sakitkarena flu. SH (dari berbagai sumber)M12 BERITAINDONESIA, 18 Januari 2007ilustrasi: dendy