Page 64 - Majalah Berita Indonesia Edisi 33
P. 64
64 BERITAINDONESIA, 15 Maret 2007BERITA KESEHATANBanjir Air,Banjir PasienPascabanjir, rumah sakit di Jakartadipenuhi pasien. Status kejadian luar biasa(KLB) ditetapkan untuk demam berdarahdengue dan diare.ebelumnya, tak pernah Rumah SakitUmum Daerah(RSUD) Koja, Jakarta Utara, begitu sesak oleh ratusan pasien. Pasien di RS itumeluber ke luar ruangan hingga ditampung di tenda. Sebagian lain diinapkan di auladan selasar di belakang instalasigawat darurat. Selang-selanginfus di tangan dan hidungsetiap pasien menjadi peralatanwajib pakai, karena banyakkondisi pasien yang dalamkeadaan kekurangan cairan.Jerit tangis keluarga pasienpun terdengar hampir setiapwaktu, setiap hari, jika anggotakeluarganya yang sakit kondisinya semakin kritis ataubahkan meninggal.Berbagai media massa melaporkan kondisi melonjaknyajumlah orang yang sakit pascabanjir. Belum selesai kasus demam berdarah dengue (DBD)yang merebak sebelum banjir,kini ditambah pula dengankasus diare dan leptospirosis.Kompas, 14 Februari 2007,melaporkan warga DKI Jakarta yang terkena diare dandirawat di sejumlah rumah sakit terus bertambah. JakartaUtara bahkan sudah ditetapkan sebagai daerah dengankejadian luar biasa atau KLBdiare.Data Dinas Kesehatan DKIJakarta menunjukkan, totalpasien diare di Ibu Kota hinggaSelasa sebanyak 617 orang dantersebar di 17 rumah sakit.Selain di RSUD Koja, pasiendiare terbanyak dirawat diRSUD Tarakan, Jakarta Pusat,yaitu 131 orang. Di RSUD BudiAsih 72 orang, sementara diRSUD Cengkareng 54 orang.Untuk membantu penanganan lonjakan pasien terjangkitdiare, Dinas Kesehatan DKImenyiapkan 80 RS rujukandan menyiagakan Puskesmasyang memiliki dokter anak,dengan menyediakan tempattidur tambahan. Sudah didistribusikan pula perawattambahan, tempat tidur cadangan, tenda, dan obat-obatan.Terdapat sedikitnya 17 RSrujukan untuk penderita penyakit pascabanjir. Seperti dilaporkan Republika, 17Februari 2007, di antaranyaadalah RSCM, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RS Harapan Kita, RS Sulianti Saroso,RS Pasar Rebo, RS Budhi Asih,RS Tarakan, RSUD Koja, danRSUD Cengkareng.Suara Pembaruan, 13Februari 2007, menurunkanheadline dengan judul “RSKewalahan Tampung KorbanBanjir.” Menurut laporan koran ini, karena kewalahan akibat melonjaknya jumlah pasien diare dan DBD, kapasitasrumah sakit overloaded, bahkan kekurangan tenaga dokter,perawat dan tempat tidur. Untuk mengatasi itu, Depkes menyiapkan tenda darurat, pospos kesehatan dan rumah sakitlapangan. Selain itu, juga disalurkan obat-obatan, makanan dan sukarelawan medis.Tidak hanya di DKI, wabahakibat banjir juga dialamiwilayah tetangga. Seperti dilaporkan Sinar Harapan, 21Februari 2007, Provinsi Banten dan Jawa Barat (Jabar)dinyatakan sebagai KejadianLuar Biasa (KLB) wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD).Akibat kencing tikusWabah penyakit lain yangmulai muncul pasca banjiradalah leptospirosis. Republika, 21 Februari 2007, menurunkan berita berjudul “Anjing dan Tikus Bisa TimbulkanLeptospirosis.”Menurut laporan ini, hingga20 Februari sudah ada 31 orang dinyatakan positif terinfeksi leptospirosis. Bahkansatu orang meninggal dunia.Rincian pasien leptospirosisadalah, 26 pasien dirawat diRSUD Tarakan, tiga di RSUDCengkareng, tiga di RS Fatmawati, dan satu di RS GadingPluit.Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan hewan,biasanya tikus. Penyebabnyaadalah bakteri spira berbentukspiral. Pada saat banjir, banyak tikus keluar dari sarangnya. Air kencingnya bercampur dengan genangan banjir.Bakteri ini dapat hidup di airtawar selama lebih kurang satubulan. Manusia yang memilikiluka terbuka dan terkena airyang sudah tercemar kencingtikus dapat terjangkit leptospirosis.Majalah Tempo, 19-25Februari 2007, juga menurunkan laporan mengenai penyakit ini. Malah menurut Tempo,ada kemungkinan jumlah korban terus bertambah.Mengutip keterangan Dr. H.Nazir, spesialis penyakit dalamdi RSUD Tarakan, ada 250jenis bakteri leptospira, dengan derajat keganasan yangberbeda-beda. Selain tikus,sumber penularan bisa berasaldari babi, sapi, kambing, domba, kuda, anjing dan kucing.Disebut juga, demam kuningatau hepatitis nonvirus, yangmenyerang hati dan ginjal,dapat menyebabkan kematian.Gejala awalnya adalah demamseperti flu disertai sakit kepala,nyeri otot, terutama otot betis,mata menguning dan air kencing kecoklatan seperti air teh.Yang juga harus diwaspadai,15-40 persen kasus leptospirosis tidak menunjukkan gejalasama sekali. RHSTerjadi lonjakan pasien di rumah sakit pasca musibah banjir