Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 33
P. 61


                                    BERITAINDONESIA, 15 Maret 2007 61BERITA FEATUREan ulama terkemuka Syiah yang sejak awale Irak. Ia adalah sosok yang dikenal populis,al. Banyak para pengikutnya melihat Moqtadampin yang tidak hanya berdiri membela merekasuh-musuhnya. Pengaruhnya yang kuat di Irakhan.mengikuti Moqtada kemanapun ia pergi. Saddam mengawasi ketat Moqtada karenaanak muda itu mewarisi kepemimpinan jaringan masjid,sekolah, lembaga sosial yangdibangun oleh ayahnya. Jaringan ini melayani kaumSyiah Irak yang miskin danmelarat – orang-orang yangkurang diperhatikan oleh parapemimpin agama dan sekulerAmerika juga tidak ingin penangkapan Moqtada merupakan hasil operasi mereka melainkan hasil operasi polisiIrak sendiri. Kasus pembunuhan yang dilakukan Moqaman.Kini, banyak orang dari kelompok Sunni menilai Moqtada sebagai simbol dari sisikelam kelompok Syiah. “Jika iaberkata, ‘Bunuh Alusi,’ Sayaakan dibunuh,” kata Mithal alAlusi, anggota parlemen dariSunni yang moderat. “Jika iaberkata, ‘Jangan bunuh Alusi,’Saya tidak akan dibunuh… Tidak ada seorangpun yang bisamenolak perintah dan permintaannya.” Sebuah kelompok studi muslim, dimanatidak terkait dengan kelompokmilitan Sunni, mengatakanbahwa Mahdi Army sudahmenyerang lebih dari 200masjid Sunni dan membunuhlebih dari 260 imam dan pekerja masjid.Kini tidak ada lagi orangyang membicarakan tentangusaha penahanan Moqtadayang dinilai bertanggungjawabterhadap pembunuhan alKhoei. Saat itu, Moqtada masih didukung ratusan pengikut, namun kini, diperkirakania sudah mempunyai ribuanpengikut yang fanatik dan siapmelakukan segala perintahnya. Tidak ada yang bisa tahupikirannya saat ia berbicaratentang persatuan Irak atau sedang mempersiapkan perangbesar-besaran. Apa yang paling nyata sekarang, Moqtadabukan lagi sosok yang bisa dipandang remeh. Bahkan pernyataannya yang mengatakanbahwa peristiwa 11 Septemberdi New York adalah keajaibanTuhan, membuat Washingtonmakin gusar.„ MLP, NEWSWEEKgius Syiah.Al-Khoei yang sebelumnyatinggal dalam pengasingan diLondon kembali ke kota Najaf,dimana ia lahir dan tumbuh, dibawah perlindungan militerAmerika. Ia kemudian mengumpulkan pejabat setempatuntuk menyediakan listrik danair, dengan memanfaatkanuang dari CIA (CIA menolakberkomentar). Ayah al-Khoeimerupakan ulama terkemukadi Irak – dan merupakansaingan terberat ayah Moqtada – saat Saddam masih memerintah. Sekarang, putra kedua tokoh ini saling bersaingtada akhirnya terlupakan setelah bom mobil meledak dahsyat di dekat kantor pusat PBBdi Bagdad.Mahdi ArmyMoqtada dan tentaranyayang disebut Mahdi Army semakin mengukuhkan cengkeramannya di Irak. Demi mendukung operasinya, MahdiArmy mempunyai beberapasumber dana. Mereka mengendalikan tempat-tempatpengisian bahan bakar di Bagdad dan mendominasi perdagangan teromol gas yang biasadigunakan untuk memasak.Terkadang mereka menjualgas (propane) tersebut di atasharga pasar untuk mendapatkeuntungan yang lebih besar,di lain waktu mereka menjualnya murah untuk mendapat simpati dari kelompokmiskin dan pengangguran. Selain itu, sumber dana utamadiperoleh dari zakat yang dikumpulkan di masjid-masjid.Mereka juga mengumpulkan‘uang keamanan’ agar bisnisdan individu tertentu tetapmemperebutkan pengaruhdan kekuasaan. Moqtada menyebut al-Khoei sebagai antekAmerika.Saat al-Khoei dan rombongannya mengunjungi tempatibadah pada 10 April 2003,pagi itu sekelompok orangyang marah menyerang mereka dengan granat, senjatadan pedang. “Hidup Moqtadaal-Sadr!” teriak kelompok itu.Al-Khoei ditusuk berkali-kalilalu diikat dan diseret sepanjang jalan menuju pintu depantempat di mana Moqtada tinggal di Najaf. Hasil investigasiyang dilakukan oleh hakimIrak menemukan bahwa Moqtada sendiri yang memerintahkan untuk membunuh: “Bawadia dan bunuh dia dengancaramu yang paling istimewa.”Meskipun investigasi menyatakan Moqtada bertanggung jawab terhadap pembunuhan itu, pejabat Amerikamenemukan kesulitan untukmenangkapnya. Mereka khawatir penangkapan akan menimbulkan kemarahan danperang dari kelompok Syiah.selama ini. Beberapa orangSyiah yang berpendidikan mengejek Moqtada sebagai anakyang dibuang. Beberapa menyebutnya “Mullah Atari” karena semasa kecil Moqtadasuka bermain video game.Hampir semua orang memandangnya remeh.Perang DimulaiPejabat tinggi Amerika sangat bergantung pada beberapa orang terhormat Irakyang selama ini hidup di pengasingan untuk mencari masukan. Dua di antaranya adalah Ahmad Chalabi, keturunankeluarga pengusaha bank yangsangat terkenal dan AbdulMajid al-Khoei, sosok yangseharusnya menjadi pemimpin kunci atas kelompok reli-“Saya akan tetap bertahan diKota Najaf sampai titik darahpenghabisan”mbah.Moqtada tidak bisa lagi diremehkan.
                                
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65