Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 33
P. 55
BERITAINDONESIA, 15 Maret 2007 55BERITA MANCANEGARAKesepakatan MekkahTerganjal KuartetInggris Akan Menarik1.600 Tentara dari IrakPerdana Menteri Inggris TonyBlair, Rabu (21/2), mengumumkan rencana penarikan sebagian pasukan Inggris di Irak. Dari7.100 tentara yang ada di Iraksaat ini, sekitar 1.600 tentaraakan meninggalkan Irak dalambeberapa pekan. Di hadapanMajelis Rendah, Blair juga mengatakan, dari 40.000 tentarapada awal Perang Irak, Inggristelah mengurangi personelmenjadi 9.000 tentara dua tahunlalu. Sebagian besar tentaraInggris saat ini ditempatkan diBasra, kota terbesar kedua diIrak. Blair menyebutkan, kondisidi Basra, yang berbeda dengankondisi di Baghdad, memungkinkan penarikan sebagian pasukanInggris. Penarikan pasukanInggris itu diumumkan menyusulpenambahan 21.500 tentaraAmerika Serikat ke Irak. MLPPangeran HarryDitugaskan ke IrakApa yang selama ini diimpikanoleh Prince Henry of Wales yangakrab disapa Pangeran Harry(22) akhirnya terwujud. Pangeranyang merupakan urutan ketigadalam monarki Inggris itu akanditugaskan ke Irak bersamadengan Skuadron “A” dari Resimen “Blues and Royals” untukbeberapa bulan ke depan. DiIrak, Harry yang berpangkatletnan dua ini akan memimpinpasukan kendaraan lapis bajadan bertugas mengamankanKota Basra yang diklaim lebihaman ketimbang Bagdad. Harrymeneruskan tradisi kerajaanInggris yang turut terlibat dalamdinas militer. Pamannya, Duke ofYork (Pangeran Andrew), pernahditugaskan dalam Perang Falkland tahun 1982, sementara buyutnya, Raja George VI, ikut sertadalam PD I. Pujian untuk Harrydatang dari Blair yang mengatakan Harry adalah sosok yangcocok untuk pekerjaan di Irak.Namun, media Inggris memperkirakan kepergian Harry keIrak bakal merepotkan para komandan militer Inggris di sanakarena kehadiran seorang pangeran bisa menjadi sasaran empukbagi kelompok perlawanan danpara pengebom bunuh diri. MLPAmerika dan Israel menolak mentahmentah pembentukan pemerintahan baruPalestina karena dianggap tidak memenuhituntutan kelompok kuartet yang terdiri dariAS, Rusia, Uni Eropa, dan PBB. Kelompokini menuntut Palestina agar mengakuikeberadaan Israel, menghentikan seranganterhadap Israel, dan mengakui perjanjianPLO-Israel di masa lalu.aksi-faksi Palestinayang sedang berseteru sudah menandatangani perjanjianbersejarah untuk membentukPemerintah Bersatu Nasional(NUG Palestina) setelah perundingan yang berlangsungmaraton di Mekkah, Arab Saudi. Kesepakatan Hamas-Fatahdi Mekkah antara lain mengatur pembentukan pemerintahan koalisi dan pembagiankekuasaan. Kesepakatan itudiharapkan dapat meredampertikaian internal Palestinadan dapat membujuk negaranegara Barat mencabut embargo ekonomi terhadap Palestina. Dokumen yang dipujisebagai awal era baru itu ditandatangani Kamis malam(8/2) oleh Presiden PalestinaMahmud Abbas, yang memimpin partai Fatah, dan pemimpin gerakan Hamas dipengasingan, Khaled Meshaal,dengan disaksikan Raja Abdullah dari Arab Saudi.Kesepakatan Mekkah disambut rakyat Palestina. Mereka berharap kesepakatan itudapat mengakhiri pertikaianberdarah Hamas-Fatah yangtelah menewaskan 90-an orang sejak Desember 2006.Mereka juga menginginkan kesepakatan ini menjadi saranauntuk menyatukan seluruhbangsa Palestina.Koalisi Hamas-Fatah ini rupanya tidak disukai oleh Presiden Amerika Serikat GeorgeW Bush dan Perdana MenteriIsrael Ehud Olmert. Merekamenolak mentah-mentah koalisi tersebut karena pemerintahan baru Palestina dianggaptidak memenuhi tuntutan kelompok kuartet yang terdiridari AS, Rusia, Uni Eropa, danPBB. Kelompok ini menuntutPalestina agar mengakui keberadaan Israel, menghentikanserangan terhadap Israel, danmengakui perjanjian PLO-Israel di masa lalu. PemerintahAmerika Serikat bahkan akanmemboikot seluruh menteripemerintahan koalisi Palestina. Dengan pemboikotan ini,AS juga akan membatasi kontak diplomatik dengan menteridari kubu Fatah.Sementara itu, setelah pertemuannya dengan PresidenPalestina Mahmoud Abbas,dan Perdana Menteri IsraelEhud Olmert, Senin (19/2)malam, Menteri Luar NegeriAmerika Serikat CondoleezzaRice menunjukkan sikap yangsama. Sebab hingga detik ini,AS dan Israel menganggapHamas sebagai kelompok teroris yang tidak patut memerintah Palestina. Apalagi, Hamas tidak berniat menerapkantiga syarat yang ditetapkansebelumnya.‘’Sampai saat ini saya belummenemukan sesuatu yangmengindikasikan pemerintahan (Palestina) ini sanggupmemenuhi prinsip Kuartet,’’tukas Rice. Perkataan perempuan yang pernah mendalamikajian Uni Soviet ini diaminiOlmert. ‘’Pemerintahan Palestina yang tidak mau menerimapersyaratan Kuartet tak akanmendapat pengakuan dankerja sama. Posisi AS dan Israel dalam hal ini sangat klop.’’Meski koalisi Hamas-Fatahini ditentang, Abbas tetapberusaha meyakinkan pemimpin-pemimpin Eropa tentangpentingnya pemerintahan persatuan guna mencegah meletusnya perang saudara di Palestina. Selain itu, Abbas akanmencoba meyakinkan merekabahwa butuh waktu untukmengajak Hamas ke aliran politik yang sedang berkembang.Setelah melakukan kunjunganke London, Selasa (20/2), iamelanjutkan perjalanan keJerman dan Prancis. Meskisudah ada kesepakatan Mekkah, Abbas masih harus banyak berunding dengan kubuHamas tentang pembagiankursi menteri dan pemilihanmenteri yang tepat. Selain itu,mereka masih bertengkar soalkeberadaan pasukan keamanan. Fatah menuntut pasukan keamanan yang dibentuk Hamas harus dibubarkan.Sebaliknya, Hamas inginmempertahankan dan menggabungkan pasukan yang terdiri atas 5.600 personel itu kepasukan pemerintahan barukelak. MLPFPertemuan segitiga menolak Kesepakatan Mekkah.