Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 33
P. 53


                                    BERITAINDONESIA, 15 Maret 2007 53TNI-AU InginSkuadron SukhoiTNI Amankan Selat MalakaTNI-AL menyiagakan armadanya dan meningkatkan patroli di Selat Malaka yang menjadi jalurtransportasi laut lintas benua. “Pengamanan SelatMalaka sudah kita tingkatkan,” ujar KSAL Laksamana TNI Slamet Subijanto usai mendampingiKSAL Jepang Laksamana Eiji Yoshikawa diterimaMenhan Juwono Sudarsono, Senin (12/2) lalu.Seperti diberitakan Koran Tempo (13/2), dalampertemuan di Dephan, Indonesia dan Jepangsepakat mengadakan program peningkatan kerjasama, antara lain pertukaran informasi situasilaut, pertukaran perwira dan latihan bersama.Selat Malaka selama ini dikenal sebagaikawasan yang rawan perompakan, terutama disekitar Kepulauan Riau. Sebab kawasan ini bersinggungan langsung dengan Singapura yangmenjadi pelabuhan utama lalu lintas dunia. Perairan ini dimanfaatkan penjahat untuk melakukankegiatan penyelundupan, perompakan ataukegiatan ilegal lainnya.Jepang merupakan salah satu negara yang berkepentingan dengan kondisi keamanan di SelatMalaka dan Selat Lombok. Hampir semua kapalniaga mereka melintas di kedua selat tersebut.Untuk mengatasi ancaman keamanan dikawasan itu pemerintah menetapkan koordinasitingkat sektoral di bawah komando MenkoPolhukam. Anggotanya meliputi 12 instansi,diantaranya Dephan, Deplu, Depdagri, Dephubdan Kepolisian.Ketatnya patroli yang dilakukan TNI-AL dikawasan itu berhasil menurunkan angka kejahatan dalam tiga tahun terakhir. Jika pada tahun2004 terjadi 30 kasus perompakan, tahun 2005turun menjadi 15 kejadian dan tahun 2006 hanyaterjadi 2 kasus perompakan. „ SPNiat pemerintahmembeli pesawatSukhoi masihterkendala.Kalangan DPR inginTNI-AU hidupkanpesawat yang ada.ahun ini Pemerintahberencana membelitiga pesawat Sukhoidari Rusia. Selanjutnya secara bertahap melengkapi kebutuhan TNI-AU membentuk skuadron Sukhoi yangterdiri dari 10 unit. SekarangTNI-AU sudah punya empatpesawat Sukhoi yang dibeli diera pemerintahan PresidenMegawati. Yakni dua pesawattipe SU-27 MK dan dua buahtipe SU-30 MK.Namun rencana menambahkekuatan pesawat tempurTNI-AU itu agaknya masihterkendala. Pasalnya, walaupemerintah telah menyetujuitawaran kredit dari pemerintah Rusia senilai satu miliardolar AS untuk membeli pesawat canggih tersebut, namunhingga kini belum dibahas dengan DPR. Belakangan, sempat mencuat dugaan mark uppembelian pesawat tersebut,kendati sudah dibantah Menhan.“Pemerintah setuju (kreditdari Rusia) itu sebab akan memodernisasi kekuatan TNI.Tetapi itu tetap harus dibicarakan terlebih dahulu karenaalokasinya diambil dariAPBN,” ujar anggota Komisi IDPR Yuddy Chrisnandi dariFraksi Partai Golkar dalamrapat dengar pendapat denganKSAU Marsekal TNI HermanPrayitno di gedung DPR Senayan.(Kompas, 20/2)Yuddy sendiri cenderungtidak mendukung rencanapembelian pesawat Sukhoi.Dia berpendapat, anggaranyang dialokasikan untuk TNI,yang jumlahnya terbatas, lebihbaik digunakan untuk menghidupkan kembali sejumlahpesawat yang ada daripadamembeli pesawat baru.Kemampuan alutsista, khususnya pesawat, yang dimilikiTNI-AU memang jauh dariideal jika dihadapkan dengankebutuhan untuk memantaudan mengamankan wilayahNusantara yang demikian luas.Alokasi anggaran yang diperoleh TNI-AU juga terbilangkecil, sekitar Rp 3,68 triliun.Jumlah itu hanya cukup untukmendukung kesiapan persenjataan rata-rata 40% dari kekuatan minimal atau 15% darikebutuhan ideal.Pesawat yang dimiliki TNIAU saat ini 228 buah dan meliputi berbagai jenis. Sementara yang kondisinya siap terbang hanya 94 pesawat. Atauhanya sekitar 41,69 persenyang bisa dioperasikan denganbaik. Selebihnya tak lagi berdaya karena usia pesawat sudah tua. Sebut saja jenis OV10 Bronco dan A-4 Skyhawkyang sudah berusia di atas 25tahun dan perlu diremajakan.Dari 228 pesawat yang ada,kekuatan pesawat tempur tercatat 75 buah dengan kesiapan27 pesawat. Pesawat tempurandalan TNI-AU, selain keempat Sukhoi yang sudah ada,adalah F-16 Fighting Falcondan F-5 Tiger serta jenis Hawk.Sedangkan pesawat angkut 51buah dengan kesiapan 21 pesawat. Pesawat latih sebanyak53 buah dengan kesiapan 25pesawat.Kendati begitu, TNI-AU terus berupaya secara maksimalmeningkatkan kemampuanoperasional pesawat yang dimilikinya. “Untuk tahun 2007,kesiapan pesawat diharapkanmeningkat menjadi 132 buahpesawat,” ujar KSAU di depananggota Komisi I DPR.Tekad meningkatkan jumlahpesawat yang siap dioperasikan ini juga didorong olehperkiraan ancaman yang akandihadapi. Dalam tahun 2007ini perkiraan ancaman akanmeningkat di wilayah udaraIndonesia, terutama di sepanjang jalur alur laut kepulauan Indonesia, Selat Malaka dan perbatasan wilayahyuridiksi nasional. „ SPTTNI-AU InginSkuadron Sukhoifoto: repro kompasKASAU Marsekal TNI Herman Prayitno di cockpit F-16.BERITA HANKAM
                                
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57