Page 54 - Majalah Berita Indonesia Edisi 33
P. 54


                                    54 BERITAINDONESIA, 15 Maret 2007BERITA MANCANEGARAPartai Baru Muhammad YunusSelama dua dekade terakhir, dominasi partai politik Liga Awamidan Partai Nasional Banglades (BNP) membuahkan korupsi dankerusuhan sosial politik di Banglades. Gerah dengan kondisi inidan mengharapkan perubahan, Muhammad Yunus peraih HadiahNobel Perdamaian 2006, memutuskan terjun ke dunia politikdengan mendirikan partai.uasana politik diBanglades penuh dengan intrik perebutankekuasan dan kepentingan. Selama kepemimpinanKhaleda Zia dan Sheikh Hassina, dua wanita yang bergantian menjadi perdana menteri, Banglades makin terpuruk. Penyelenggaraan pemilu yang seyogianya berlangsung pada 22 Januari 2007ditunda setelah adanya protesdari Liga Awami yang khawatirKomisi Pemilu Banglades akanberpihak kepada BNP.Gelombang protes massalyang dilakukan Liga Awamimembuat Ahmed Lajuddinmundur (11/1) sebagai presiden interim dan kemudiandigantikan mantan GubernurBank Sentral Banglades Fakhruddin Ahmed. Presiden interim merupakan pemimpinpemerintahan selama tiga bulan sejak PM Khaleda Zia mundur 22 Oktober lalu. Fakhruddin Ahmed kemudian mengambil langkah-langkah berani. Setelah berkuasa, dialangsung melancarkan aksi“sapu bersih” terhadap parapejabat yang dicurigai korupsi.Dia melakukan beberapa perubahan, termasuk memberlakukan daftar baru warga Banglades yang berhak memberikan suara dalam pemilu. Keputusan Fakhruddin ini mendapat dukungan dari kalanganmiliter.Sejauh ini otoritas telah menahan 30 pejabat yang memiliki ikatan dengan BNP ataupartai oposisi Liga Awami.Dari 30 pejabat yang ditangkap, 10 di antaranya adalahmantan menteri. Selebihnyaadalah anggota parlemen danpengusaha. Di luar itu, sudahditangkapi pula puluhan ribupejabat dan politisi tingkatlokal. Namun, saat ini diperkirakan masih ada 20 mantanpejabat yang belum ditangkapatau menyerahkan diri.Sebelum menahan dan menangkapi para mantan pejabat, otoritas secara terbukamengumumkan daftar 50 nama tersangka pelaku korupsi,termasuk Ruhul Quddus,Februari lalu. Kebanyakan daritersangka korupsi adalah anggota parlemen, politisi, birokrat, dan pengusaha. Di antara50 daftar nama tersangka korupsi itu terdapat nama mantan Perdana Menteri Banglades. Daftar tersebut dikeluarkan menyusul diberlakukannya hukum darurat baru.Peraturan baru itu melarangsiapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran hukumuntuk mengikuti pemilu diBanglades. Peraturan baru itujuga melarang politisi korupmencalonkan diri dalam pemilu dan menyita kekayaanmereka jika terbukti bersalahdan gagal membuktikan bahwa mereka bersih.Kondisi politik Bangladesyang penuh kekerasan danterpecah belah membuat Muhammad Yunus, peraih NobelPerdamaian 2006 memutuskan mendirikan sebuah partaipolitik baru bernama NagorikShakti (Kekuatan Rakyat),Kamis (22/2). Stasiun televisiATN Bangla melaporkan, aktivitas partai itu segera dimulai.“Slogan utama partai sayaadalah ’Banglades majulah’,”ujarnya. Yunus meminta rakyat memberikan ide tentangbagaimana seharusnya struktur partai disusun, denganfokus utama kepemimpinanyang kuat dan pemerintahanyang baik.Pendiri Bank Grameen itujuga mengatakan akan membentuk komite tingkat lokalsebagai motor penggerak partai. Yunus akan memobilisasipenduduk di desa-desa bagipartai barunya, yang diharapkan mampu mendorong demokratisasi, persatuan, danupaya mengatasi kemiskinan.Sebelumnya (18/2), Yunusmengumumkan telah membulatkan tekad untuk memasuki dunia politik kendatibanyak pihak mengkritik.Peluncuran partai politikyang dilakukan Yunus disambut meriah oleh rakyat di negara yang tergolong palingmiskin di Asia itu. Namun disisi lain, politisi justru merasaterkejut dengan kehadiranYunus di dunia politik. Taksedikit pula politisi yang memberikan dukungan. MantanPM Sheikh Hassina, pimpinanoposisi Liga Awami, dan mantan PM Begum Khaleda Zia,pimpinan Partai NasionalBanglades (BNP) menyatakanketidaksukaannya akan keputusan Yunus tersebut. Sedangkan, mantan Menlu M Morshed Khan, pemimpin seniordari BNP dan menjabat Menludi bawah kekuasaan PM Begum Khaleda Zia mengingatkan Yunus soal dunia politikyang berbeda dari bisnis perbankan. “Tidak ada perdebatan tentang Yunus saat meraihNobel, namun politik itu berbeda, sangat sarat dengantantangan dan kadang kontroversial. Saya tak ingin temansaya menjadi sasaran perdebatan,” katanya. Menanggapikehadiran Yunus di duniapolitik, para pengamat mengatakan, belum jelas apakahYunus mampu menerjemahkan popularitasnya menjadikekuatan politik. „ MLPSM Yunus: Slogan utama partai saya adalah ’Banglades majulah’
                                
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58