Page 5 - Majalah Berita Indonesia Edisi 34
P. 5
BERITAINDONESIA, 29 Maret 2007 5SURATKOMENTAR http://www.beritaindonesia.co.id/surat_pembaca/Surat atau komentar tentang apa saja baikberkenaan dengan isi majalah Berita Indonesia maupun ide/gagasan/pandangantentang isu-isu aktual dapat dikirimkan keRedaksi Berita Indonesia, dengan alamat sebagai berikut:• http : //www.beritaindonesia.co.id/surat _pembaca/• email : redaksi@berindo.com• surat : Jalan Cucakrawa No.14A Bukit Duri, Tebet,Jaksel 12840 Telp. (021) 70930474, 8293113 (021) 83701736 Fax. (021) 8293113, 98101871BUNG WARTOJangan Abaikan Masalah PerbatasanIndonesia berpotensi kehilangan wilayah seluas 1.500 hektar di kawasanTanjung Datu, Kecamatan Paloh, Sambas, Kalbar, yang berbatasan denganMalaysia, akibat metode pengukuranyang berbeda antara kedua negara.Perbatasan dengan Singapura jugapotensial berkurang menyusul bertambahnya luas daratan Singapura. Komandan Korem (Danrem) 121 / Alambhana Wannawai, Kol (Inf) Wisnu BawaTenaya, dalam pertemuan dengan lintaskomisi DPRD Kalbar, di Pontianakbeberapa waktu lalu mengungkapkan,perbedaan penetapan batas kedua negarabermula ketika dilakukan survei pada1975. Saat itu, sulit ditemukan watershedsesuai dengan Traktat 1891. BerdasarkanTraktat 1981, pengukuran batas wilayahantara Indonesia-Malaysia mengacupada watershed atau arah mata air yangmengalir. Karena watershed sulit ditemukan secara visual, kemudian dilakukan pengukuran ulang dengan metodesipat datar (levelling) yang hasilnya,batas negara Malaysia menjadi “masuk”sekitar 3,5 kilometer ke wilayah Indonesia. Hasil pengukuran itu dituangkandalam nota kesepahaman (MoU) antaraIndonesia dan Malaysia yang ditandatangani di Kinibalu, Sabah (1976) dan diSemarang, Jawa Tengah (1978).Rendy KameswaraRendy_2006@plasa.comOperasi Pasar Beras Tidak Boleh BocorBencana alam, baik banjir maupunkekeringan di Indonesia memberikandampak kepada kelangkaan stok beras.Akibat lanjutannya, kenaikan harga berasyang tak terkendali di pasaran. Untukmengantisipasinya serta menstabilkanharga, pemerintah melakukan imporberas dan untuk pendistribusiannya,pemerintah melakukan operasi pasarberas di seluruh daerah sehingga hargaberas terjangkau masyarakat. Tapioperasi itu tidak semulus yang diharapkan. Banyak pihak tidak bertanggungjawab menyelewengkan beras operasi pasar tersebut. Beras harga murah yang disediakan untuk masyarakat tidak mampu, dalam kenyataannya banyak diselewengkan para pedagang. Akibat tindakan pengusaha beras yang tidak mempunyai hati nurani itu, akhirnya menimbulkan kekisruhan. Imbasnya, pemerintahdipersalahkan. Komentar yang menyatakan operasi beras tidak tepat sasaran punbermunculan. Sebenarnya, pernyataantersebut sangatlah mengherankan, karena bukan pemerintah yang tidak tepatsasaran dalam melakukan operasi beras.Tetapi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawablah yang menyelewengkan beras murah tersebut.Yudi Prasetyoyudis_80@plasa.com