Page 13 - Majalah Berita Indonesia Edisi 38
P. 13
BERITAINDONESIA, 24 Mei 2007 13V ISIBERITAPilkada DKIak pelak lagi, Gubernur Sutiyoso yang melangkahturun Oktober nanti, meninggalkan banyakpekerjaan rumah (PR) bagi gubernur baru. Pemilihan langsung pertama Kepala Daerah KhususIbukota Jakarta dijadwalkan, 8 Agustus.Sutiyoso memimpin pemerintahan DKI Jakarta selama 10tahun sejak 1997, di bawah lima Presiden: Soeharto (1997-1998), B.J. Habibie (1998-1999), KH Abdurrahman Wahid(1999-2001), Megawati (2001-2004), dan Susilo BambangYudhoyono (2004-2009). Itulah salah satunya keistimewaanyang patut dibanggakan oleh Sutiyoso.Seperti para pendahulunya, Sutiyoso tak banyak mengubahwajah Jakarta. Wajah the big village, kecuali puluhan gedungpencakar langit, Taman Monas, Taman Impian Jaya, danterakhir Taman Menteng, masih garang, kumuh dan dekil.Gubuk-gubuk kumuh dan liar berhimpitan di bantaransungai. Pemukiman kumuh jugaberhimpitan hanya puluhan meter dipunggung jalan protokol, sepertiMH. Thamrin, Sudirman, GajahMada, Hayam Wuruk dan GatotSubroto. Juga para tunawisma membangun kehidupan di kolong-kolongjembatan dan di gubuk-gubuk liardekat rel kereta api.Di kolong-kolong jalan layang, dikaki lima, dan di pasar-pasar berkumpul para pengemis, pengamen,pemulung, tukang ojek sepeda motor dan penganggur. Di atas keretaapi listrik (KRL), setiap hari, diantara penumpang yang berdesakanmenyelinap para pengemis, pengamen, pemulung gelas plastik dan pedagang asong. Mereka menjalani kehidupan seharihari yang berat di Jakarta dengan mengais rezeki seadanya.Di sisi lain, ada sejumlah kecil warga Jakarta yangberpenghasilan ratusan, bahkan miliaran rupiah, sehari.Setiap hari atau malam, mereka membuang uang puluhanjuta rupiah di mall, restoran, hotel dan tempat hiburanmewah. Dunia gemerlap yang tampil di dalam sinetron dankehidupan selebritis, menggambarkan Jakarta seakan “sorga”bagi para penghuninya.Jurang kaya-miskin melebar di antara warga DKI Jakartayang ditaksir berjumlah 9 juta jiwa. Jumlah warga bisamembengkak sampai 11 juta jiwa di siang hari, karena Jakartamenampung para pekerja yang berdiam di Bogor, Depok,Bekasi dan Tangerang.Jutaan pekerja yang membanjiri Jakarta dari Senin sampaiJum’at, sebagian besar menumpang KRL dan bus. Namunjumlahnya hampir seimbang dengan mereka yang menggunakan kendaraan pribadi—mobil dan sepeda motor. Tak heranjika pada hari-hari kerja, lalulintas di Jakarta macet dansemrawut. Sebagai contoh, tahun 1980-an, jarak antaraDepok ke Harmoni, Jakarta, bisa ditempuh hanya dalamwaktu 30 menit dengan mobil pribadi. Tetapi sekarang, diperlukan waktu tak kurang dari 2,5 jam.Karenanya, Sutiyoso merancang Pola Tranportasi Makro(PTM) Jakarta—busway, monorel dan subway. Kecualibusway—monorel dan subway tak sempat ditangani olehSutiyoso. Di dalam konsep PTM, Sutiyoso juga berencanamembangun terminal dan stasiun transit bagi mobil-mobilpribadi dari beberapa gerbang masuk ke Jakarta.Di musim hujan, Jakarta dibayang-bayangi ancaman banjirkiriman akibat luapan Kali Ciliwung di sektor tengah, KaliBekasi di sektor timur dan Kali Cisadane di sektor barat. Sutiyoso mengalami trauma akibat luapan sungai-sungai tersebutbersamaan dengan turunnya hujan deras yang menggenangi60% wilayah Jakarta, awal Februari. Sutiyoso bergegas membangun Banjir Kanal Timur (BKT). Tetapi baru seperempatjalan, pembangunan BKT terhenti lantaran pembebasantanah yang bermasalah dan digerogoti virus manipulasi.Selebihnya, Sutiyoso ingin mewujudkan gagasan pembangunan underground tunnel alias tandon raksasa untuk menampung luapan air di musim hujan. Kerja sama pembangunannya dirintis dengan Bank Pembangunan Islam.Masih banyak lagi PR yang ditinggalkan Sutiyoso.Persoalan-persoalan tersebut menyongsong siapa pun yangterpilih menjadi gubernur DKI, menggantikan Sutiyoso.Sampai saat ini, empat bakal calongubernur sudah muncul ke permukaan, mereka bahkan sudahmemulai kampanye terselubung.Mereka; Adang Daradjatun, FauziBowo dan Sarwono Kusumaatmadjadan Letjen (Pur) Agum Gumelar. Diantara mereka, hanya Adang yangsudah merampungkan tahap persiapan pencalonan bersama Cawagub dari PKS, Dani Anwar.Sedangkan Foke, panggilan akrabFauzi, masih bermasalah dengan Cawagub. Sarwono menunggu kepastian dan kecukupan dukungan dariPAN, PKB dan sejumlah partai gurem. Karena itu, peluang Letjen (Pur) Agum Gumelar untukjadi Balon Gubernur DKI, bangkit kembali. Sarwono dirancang oleh PAN berduet dengan Jeffrie Govani. SedangkanAgum dirancang PKB berduet dengan Rano Karno.Di tengah kemelut pencalonan Pilkada DKI, muncul gagasandari sejumlah pakar politik untuk mengedepankan calon independen. Ide ini disorong ke Departemen Dalam Negeri olehForum Betawi Rembug (FBR) yang berniat mengajukan pucukpimpinannya KH Fadholi El Munir sebagai Cagub independen.Dipandang dari logika politik dan demokrasi, gagasan tersebutmemang masuk akal. Tetapi logika itu menjadi mentah di tangan DPR yang punya hak legislasi yang seolah-olah tidak bisadicampuri oleh siapa pun, bahkan oleh pemerintah sekali pun.Anehnya sampai saat ini, Pansus DPR belum merampungkan revisi UU (Nomor 34/1999) tentang PemerintahanDaerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia. PadahalUU ini merupakan landasan hukum penyelenggaraanpemerintahan di DKI Jakarta. Boleh jadi Pilkada DKI harusditunda menunggu pengesahan undang-undang tersebut.Jadwal Pilkada DKI dimulai dengan pendaftaran bakalcalon gubernur/wakil gubernur ke KPUD untuk disahkanmenjadi calon, sampai batas waktu 28 Mei. Kemudian disusuljadwal kampanye Pilkada dari Juni sampai Juli. Haripemilihan dijadwalkan tanggal 8 Agustus. Dan pelantikangubernur/wakil gubernur terpilih, sekitar pertengahanOktober 2007. Namun jadwal ini rentan untuk diubah.Meskipun warga tidak terlalu antusias menyambut Pilkadalangsung pertama, Jakarta ke depan harus dipimpin olehgubernur yang berpihak pada kepentingan warga, sepertilapangan kerja dan usaha, kesehatan dan pendidikan. Tilustrasi: dendy