Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 43
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, 02 Agustus 2007 43LENTERApembebanan yang terjadi baikpembebanan vertikal maupun horizontaldalam jangka waktu lama. Kekuatan itudirancang dengan penggunaan kekuatanelemen-elemen (material) konstruksiberkualitas dan proses pengerjaan yangtelaten dan cerdas.Dalam hal sistem kontrol mutubangunan dilakukan dengan sistempengendalian sumber daya yang disebutBMW, singkatan dari biaya, mutu danwaktu. Semua dikontrol sejak awal, baikmutu manusia, mutu bahan bangunanmaupun mutu peralatan bangunannya.Salah satu hal yang amat menarikdalam proses dan sistem pembangunandi Al-Zaytun bahwa semua dilakukanoleh tenaga profesional sendiri yangteruji handal dan memegang prinsipibadah, akhlak dan amanah. Mulai dariperencanaan, pelaksanaan hinggapemeliharaan berada dalam satumanajemen internal yang terpadu danterkendali tanpa batas waktu, 24 jamsetiap harinya.Dengan manajemen pembangunanseperti ini, bukan saja kualitasbangunannya yang bisa dijamin, jugasoal pembiayaannya yang jauh lebihrendah, 1 : 3. Artinya, pembiayaannyahanya 1/3 dari biaya jika dikerjakansecara konvensional. Maklum, di AlZaytun selain tidak ada birokrasi yangpanjang dan berbelit, juga dijamin tidakada korupsi.Sistem manajemen dan prosespembangunan di Al-Zaytun tidaklah asalada dan asal jadi. Sejak awal YayasanPesantren Indonesia (YPI) telahmerencanakannya sedemikian matang.Kemudian dibentuk tim pelaksanapembangunan pada pertengahan Mei1995. Tim pembangunan itu menerimaamanah untuk bertugas danbertanggung jawab mewujudkanbangunan-bangunan yang dihajatkansebagaimana telah direncanakan dalambentuk master plan Kampus Al-Zaytun.Master plan itu ditetapkan bersama dibawah pimpinan Syaykh AS PanjiGumilang, selaku grand architect-nya.Kemudian, dalam perkembanganberikutnya, untuk memperkuatperencanaan, termasuk bidangarsitektur, Tim Al-Zaytun yang langsungdipimpin oleh Syaykh AS PanjiGumilang, dengan anggota tim M NatsirAbdul Qadir, M Yusuf Rasyidi dan IrBambang Abdul Syukur, melakukanstudi banding ke Eropa, khususnya keAndalusia.Studi banding ini, selain menyangkuthal yang berkaitan dengan masalahpendidikan pada umumnya, juga secarakhusus menelusuri lengkung-lengkungarsitektur dunia yang mengundangkekaguman umat manusia sampairatusan tahun.Kunjungan itu telah pula memperluaswawasan dan memompakan spirit yanglebih besar serta meresapkan sentuhansentuhan keindahan karya-karya besararsitektur klasik dalam perencanaan danpelaksanaan pembangunan kampus ini.Semua masukan itu memberi kekayaanide arsitektur bernilai karsa dan estetikatinggi dan universal dalam rancangbangun gedung-gedung di Al-Zaytun,terutama rancang bangun MasjidRahmatan lil Alamin.Maka jika mengamati seluruhkonstruksi dan arsitektur bangunan dikampus ini, terutama rancang bangundan arsitektur Masjid Rahmatan lilAlamin, tak berlebihan bila perencanadan arsitek Al-Zaytun dapat disejajarkandengan arsitek Abbasiyah yangmembangun kompleks Masjid Cordoba,Istana Al-Hamra dan Medinat az-Zahradi Spanyol. Atau Salman al-Farisi yangkorupsi.Semua proses pembangunanprasarana dan sarana di Al-Zaytunbermula dan berpedoman pada masterplan yang telah ditetapkan bersama dibawah pimpinan Syaykh Al-Zaytun ASPanji Gumilang. Kebersamaan atauteam work adalah hal yang menonjoldan mutlak di kampus ini. Team workyang taat pada suatu sistem dengansegala pranatanya mulai dari yangtertinggi sampai terendah.Semua eksponen, termasuk karyawanpembangunan, sangat menyadari danmemahami bahwa keberadaannyadalam suatu tim kerja adalah untukibadah kepada Allah, dan sepatutnyaberakhlakul karimah baik kepadapimpinan, sahabat, bawahan maupunjuga terhadap material dan peralatanpembangunan serta terhadap waktu. Dibawah pimpinan Syaykh PanjiGumilang, yang bijak dan kebapakan,setiap eksponen memahami fungsimerancang pembuatan khandaq (parit)yang mengelilingi kota Madinah.Sebagaimana karya arsitek Abbasiyahdan Salman al-Farisi yang dicatat dalamsejarah zamannya masing-masing,begitu pula karya tim perancangpembangunan Al-Zaytun ini kelakpantas dicatat sejarah zamannya yangmembangun bangunan-bangunanmonumental yang kelak menjadi buktisejarah kebangkitan Islam dankebangkitan bangsa ini.Sistem ManajemenSistem manajemen pembangunan AlZaytun pantas dijadikan sebagaipanutan bagi siapa saja pelaksanapembangunan di negeri ini. Sehinggapembangunan di negeri ini bisaterlaksana dengan baik, efisien, efektifdan berkualitas, serta terbebas daridirinya masing-masing dalam tugas dantanggung jawabnya terhadap amanahyang diberikan kepadanya.Sistem manajemen yang diterapkantidak sekadar sistem manajemenmodern yang sudah teruji ampuh ditempat lain, melainkan lebih dari padaitu, sistem manajemen yang dinaungidan dibekali kedalaman iman dantaqwa. Sistem nanajemen yangberpegang pada ibadah, akhlak danamanah. Manajemen Ilahiyah yangbermakna manajemen tauhid ataumanajemen terpadu dalam satukesatuan sistem. Tahapan-tahapanpembangunan proyek mulai dariperencanaan hingga pemeliharaanberada dalam satu manajemen terpadudan terkendali.Dalam sistem manajemen demikianitu, Yayasan Pesantren Indonesia (YPI)Arsitektur pembangunan Al-Zaytun dipimpin langsung Syaykh AS Panji Gumilang.
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47