Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 43
P. 44
44 BERITAINDONESIA, 02 Agustus 2007LenteraL ENTERA44sebagai induk organisasi Al-Zaytun,pertama kali membentuk tim pelaksanapembangunan pada pertengahan Meitahun 1995. Tim inilah sebagai penerimaamanah yang bertugas dan bertanggungjawab mewujudkan bangunan-bangunanyang direncanakan dalam master planAl-Zaytun yang telah ditetapkanbersama di bawah pimpinan Syaykh AlZaytun.Kemudian dibentuk Tim PelaksanaPembangunan yang disebut sebagai TimTanmiyah. Tim Tanmiyah ini dipimpinoleh seorang ahli beranggotakandelapan tim pembangunan, terdiri dariarsitek, teknik sipil, mekanik dankelistrikan serta dilengkapi beberapapenanggung jawab kepersonaliaan.Sementara untuk pelaksana di lapanganditunjuk beberapa insinyur muda,mendukung tim inti yang juga turun kelapangan sesuai keperluannya.Tim Tanmiyah ini bekerja secaraterpadu dan terkendali selama 24 jamsetiap hari, mulai dari perencanaan,pelaksanaan hingga pemeliharaan.Dengan sistem manajemen terpadu 24jam ini, maka setiap instruksi tertanganisecara cepat dan tepat. Selama 24 jampara karyawan mencurahkan tenagamereka untuk menyempurnakan azamumat: sesuai maklumat Al-Zaytunmembangun monumen umat Islam yangakan dihadiahkan untuk umat Islamsedunia. (Majalah Al-Zaytun Edisi 11hlm.16).Pertama kali, Ir Djamal M Abdat,ditetapkan sebagai Rois ‘am TimTanmiyah, dan dianggotai oleh Ir AsrurRifa, Ir Bambang A Syukur, IrAbdurrahman, Ir A Hanif dan IrArmand AR dan dilengkapi personaliaterdiri dari Abbas Ali Nasution selakukoordinator bersama Usman Azhari danRahmat Ramadhan.Tenaga-tenaga profesional yangtergabung dalam tim pembangunan inimengerjakan sendiri semua pekerjaan.Sejak awal antara konsultan dankontraktor dibuat menyatu. Tidakdikenal main contractor dansubkontraktor. Dengan sistemmanajemen pembangunan seperti itu,banyak mata rantai yang diputus,sehingga tidak perlu mengeluarkan uangyang tidak seharusnya dibelanjakan.Semuanya dikerjakan sendiri. Keperluanbesi, misalnya, yang dibeli bahan baku,lalu dipabrikasi sendiri, di-erectionsendiri.Sistem seperti ini terbukti mempunyaibanyak keunggulan dan keuntungandibandingkan dengan sistem proyekpembangunan yang lazim di luar AlZaytun. Selain untuk menghemat biayajuga menjaga mutu. Dicontohkan, untukbangunan seperti Gedung Abu Bakar,biayanya hanya 1/3 dari biaya bangunanjika itu dikerjakan oleh kontraktor luar.Juga unggul dari segi efisiensi waktu.Contohnya, ketika merencanakanMasjid Al-Hayat hanya membutuhkanwaktu satu pekan, pelaksanaanpembangunannya pun hanya 100 hari.Bandingkan dengan kebiasaan di tempatlain, untuk perencanaan bangunan sajapaling tidak membutuhkan waktu duakali dari lama pelaksanaanpembangunan bangunan itu sendiri.Dengan penghematan itu, dana bisadipergunakan untuk membeli bahanbahan material yang berkualitas. Dalamhal ini, tanmiyah sangat selektif memilihbahan material. Sebagaimana dijelaskanoleh Djamal M Abdat, Rois ‘amTanmiyah, yang bertanggung jawabterhadap pembangunan fisik secarakeseluruhan, bahwa pihaknya tidak maumenggunakan bahan yang tidakberkualitas.Dalam hal pengadaan material punselalu dibeli dalam partai besar,sehingga biaya yang harus dikeluarkanmenjadi lebih murah. Biasanya,pembelian tidak hanya untuk kebutuhansatu proyek bangunan. Sebabpembangunan di Al-Zaytun terusberlanjut sampai kebutuhannyatercakup. Kala itu direncanakan, setiaptahun harus ada bangunan yang jadi.Targetnya setiap tahun satu gedungpembelajaran dan satu gedung asramaharus selesai dibangun. Bahkan, SyaykhAl-Zaytun mengisyaratkan agar dalamsatu tahun bisa terealisir tiga bangunan.Maka, tatkala membeli besi atau baja,atau material jenis lain, tidak pernahSemua eksponen,termasukkaryawanpembangunan,sangat menyadaridan memahamibahwakeberadaannyadalam suatu timkerja adalah untukibadah kepadaAllah.foto: berindo wilsonTahapan pembangunan proyek mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan beradadalam satu manajemen.