Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 43
P. 38


                                    38 BERITAINDONESIA, 02 Agustus 2007LenteraL ENTERA38Al-Zaytun yangmeliputi madrasahIbtidaiyah,Tsanawiyah,Aliyah, sertaPerguruan Tinggiini telahmembantu HumanDevelopmentIndeks (HDI) atauIndekPembangunanManusia (IPM) diKab Indramayu.rencana mendirikan sebuah ma‘hadyang kemudian diberi nama Ma‘had AlZaytun. Selain di Kandepag, penjelasandan pemaparan juga dilakukan di kantorBappeda dan ruang data PemdaIndramayu.Semua yang hadir dalam pertemuan,baik di Kandepag, Bappeda, maupun diPemda ketika itu, bertanya-tanya dalamhati, apakah mungkin yang dipaparkanitu akan menjadi kenyataan. Mahfudsendiri mengaku kurang yakin danmenjadi penasaran. Karena itu, ketikapembangunan unit pertama dimulai, diadatang untuk melihatnya. Saat itu sudahada rasa kekaguman sebab sudahmelihat banyak alat-alat berat. Namunmasih kurang yakin akan terlaksananyarencana besar itu.Tak lama setelah itu, Drs Mahfud MApindah tugas ke Cirebon, kemudianmengajak kawan-kawan dari Cirebonuntuk datang ke Ma’had Al-Zaytun, dansaat itu diterima Imam Supriyanto.“Baru mulai saat itu saya menjadi yakinbahwa pembangunan ma’hadsebagaimana yang telah dipaparkanakan terlaksana,” paparnya.“Alhamdulillah, pertanyaanpertanyaan serta keyakinan yang adapada diri saya, hari ini terjawab. Ma’hadAl-Zaytun yang perencanaanpembangunannya telah dipaparkanpada tahun 1997, sekarang telah berdirimegah dan hebat”, ungkapnya.Human Depelopment IndeksKakandepag Indramayu itu jugasangat bangga sebab dengan berdirinyaMa‘had Al-Zaytun yang meliputimadrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah,Aliyah, serta Perguruan Tinggi ini telahmembantu Human Depelopment Indeks(HDI) atau Indek PembangunanManusia (IPM) di Kab Indramayu.Ia merasa kecewa kalau ada yangberanggapan bahwa pendidikan diIndramayu bisa maju hanya oleh adanyasekolah umum, sebab anggapan itubersifat dikotomi antara sekolah umumdengan madrasah. Sekarang ini sudahtidak ada dikotomi antara sekolahumum dengan madrasah, sebab civilefeknya dari madrasah pun samadengan sekolah umum.Perihal ujian nasional, Drs MahfudMA menjelaskan hasil dari ujiannasional untuk tingkat sekolah lanjutanpertama di Indramayu nilainyamenduduki peringkat kedua se JawaBarat, dengan prosentase kelulusan99,78%. Sedangkan untuk tingkatsekolah lanjutan atas, prosentasekelulusannya 99,67% juga mendudukiperingkat kedua se Jawa Barat.Menurutnya, keberhasilan ujiannasional itu bukan hasil dari sekolahumum saja, melainkan akumulasidengan madrasah terutama madrasahTsanawiyah dan madrasah Aliyah yangada di lingkungan Al-Zaytun.Sekolah UnggulanAda yang menilai bahwa output yangberkualitas dari suatu pendidikanmanakala hasil ujian nasionalnya bagusdan outputnya banyak diterima diperguruan tinggi yang ternama, baiknegeri maupun swasta. Penilaian sepertiitu baru dari satu sisi yaitu sisi komitednya saja, padahal output yangberkualitas bukan hanya dari sisikomited saja tetapi juga dari faktorafektif dan psikomotoriknya.Menurut Kakandepag, pembelajarandi Al-Zaytun bukan terbatas kegiatanbelajar mengajar di kelas saja. Tapi adapula pembelajaran yang bagus sepertipenerapan disiplin lalu lintas, serta adapembelajaran ekstra kurikuler sebagaipenunjang intrakurikuler.Di tempat lain ada sekolah unggulantetapi tidak ada asramanya. SedangkanAl-Zaytun mendirikan madrasahberbarengan dengan mendirikanasramanya, sehingga begitu berdiri AlZaytun sudah menjadi madrasahunggulan. Sumber daya manusia di sinisudah sangat memadai sehingga mampumeluluskan siswa yang berkualitas, sertabisa bersaing dengan madrasah dansekolah umum yang lain.Selain itu, 3P (Power, Performance,dan Promotion) Al-Zaytun memadai. Disini ada power atau kekuatan, baikpendanaan, moral, maupunpengetahuan. Perfomance jugameyakinkan, ada gedung yang hebatEksponen Abdul Halim menjelaskan prasasti PKBM kepada Kakandepagfoto: dok. al-zaytun
                                
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42