Page 36 - Majalah Berita Indonesia Edisi 43
P. 36
36 BERITAINDONESIA, 02 Agustus 2007 L ENTERALentera36kebanggaan, kejayaan, sertaketatatentraman. Untuk itu, pesantrenAl-Zaytun memulai pemahaman hakazasi manusia yang kita ambilkan darideclaration of human right yangdikeluarkan oleh united nationorganitation.Ada unsur azasi bahwa manusia iniberhak hidup, dan berhak menikmatipendidikan. Hak azasi pendidikansebagai hal yang paling utama sebabmanusia harus pintar, cerdas,mempunyai ilmu sebanyak-banyaknya,dan negara wajib memberikan fasilitasuntuk itu. Supaya bisa cerdas, manusiaharus cukup makan, tidak boleh miskin,tidak boleh kekurangan, mampu berdiritegak, dan makan yang cukupdiselenggarakan secara bersama olehnegara dan masyarakat.Sepulangnya dari study banding kenegeri China. Syaykh bertanya dalamhati mengapa China tidak pernahkekurangan makan dan sanggupmenjual makanan, padahal jumlahpenduduknya sangat banyak, mencapai1,3 milyar jiwa. Setelah diteliti, ternyatamereka tidak membeli makanan karenamemang dipersiapkan oleh negaranya.Semua fasilitas diadakan, makamemfasilitasi masyarakat untuk bisamakan sempurna itulah menegakkanhak azasi manusia dan siapa yangmenghalang-halangi itu, itulah yang antihak azasi manusia.Supaya bisa cerdas maka manusia punbadannya harus sehat, bukan umurpanjang tapi sehat. Untuk apa umurpanjang tapi kesehatannya selaluterganggu, hidup tapi hanya bernafas,berjalan tapi penuh rintihan, berdiri tapipenuh lapar. Itu namanya umur yangtidak bermanfaat. Rasulullah selaluberdo’a “Allahumma inni a`udzubikamin an urodda illa ardzali al-umuur”Ya Allah, jangan aku dijadikan manusiayang dikembalikan pada umur yangtidak bagus.Karena manusia ini bersifat kerjasamamaka berdirilah sebuah bangsa dansebuah negara, lalu diorganisirlahkekuatan-kekuatan tadi untuk mencapaihak azasi manusia. Oleh karena itu dalambahasa Arab, negara dikatakanDaulah,”Dalla-yadullu-duulatan wadaulatan” kalau daullah adalahadministrasi negara maka duulah adalahperputaran modal atau keuangan.Mendekatkan kampung dan kotaMenjelang pembangunan Ma’had AlZaytun, tahun 1997 yayasan mengutus tigaorang ke Pemda Indramayu untukmenjelaskan rencana pembangunanMa’had sebagaimana hasil analisatersebut. Namun sewaktu dijelaskan,petugas pemerintah daerahnya sendiritidak percaya, masa pesantren pakai IMB.Sewaktu Site Plan-nya disampaikan,petugas tersebut menjawab enggak usah,yang penting bangun saja dulu. Denganmembawa sepotong surat, dibangunlahMa’had ini secara bersama. Terjadilahpembangunan, tahun 1997 mulai berdiri,1998 mulai tampak, dan 1999 mulai agakbisa dipakai. Setelah bangunan berdiri,datanglah petugas Pemda danmengatakan kalau bangunannya sepertiini mesti pakai IMB.Al-Zaytun dibangun di suatu desaterpencil adalah untuk mendekatkankampung dan kota, sebab kalaukampung tidak dibangun makaselamanya Indonesia ini terkotak-kotakmenjadi manusia kampungan yangapabila masuk ke kota tidak mengertikekotaan. Terjadilah bias tatkala masukbudaya kota mempengaruhinya, inginmenjadi orang kota dan ingin mencapaisesuatu dengan secepatnya.Syaykh AS Panji Gumilangmengemukakan, sampai sekarang AlZaytun belum menikmati kebijakanpemerintah daerah, khususnya dalamhal infrastruktur. Semua infrastrukturdibangun sendiri, padahal Al-Zaytunmemberikan pajak yang tidak kecil.Pengeluaran dana setiap tahun milyarmilyar dengan pajak minimal 10%.Sudah semestinya dibuatkan jalan. Adajalan tapi ditutup, mengapa? Karena AlZaytun adalah madrasah pak!Karena itu, kepada KakandepagSyaykh mengatakan, jangan terlalubangga terhadap Al-Zaytun karenakemajuannya, bapak mesti menangis didepan Bupati dan kemukakan: “Katanyadi Indramayu harus semuanya keluaranmadrasah. Tengok Al-Zaytun, jalannyadi portal, jalannya rombeng, saya masukke sana seperti masuk ke laut CinaSelatan”. SYAFTahun mendatangAl-Zaytun harusmenampilkan lagiberlian sehinggaIndramayu beradapaling depan darikabupaten lain.Paling depan Drs Sulaiman, Drs Mahfud MA, Syaykh dan Umi foto: dok. al-zaytun