Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 43
P. 30
30 BERITAINDONESIA, 02 Agustus 2007BERITA NASIONALMaut Mengintaidi Jalan RayaKecelakaan lalu lintas di jalan raya menjadisalah satu ‘pembunuh’ terbesar. Sekitar300.000 jiwa melayang setahun, 82 orangsehari atau 1 jiwa setiap 15 menit.Rendahnya tertib dan santun berlalu lintasdi jalan raya adalah penyebabnya.ejumlah pelajar SMPIslam Ar Ridho, KotaDepok yang hendakberwisata ke Cibodas(7/7) harus terenggut jiwanyasecara tragis. Bus “Limas” yangmereka tumpangi menerjangtanggul jembatan dan terjunke sungai Cikundul, Ciloto.Sebelumnya, bus naas itumenghantam tiga mobil dantiga motor sekaligus. Akibattabrakan itu, 16 orang tewasdan 60 lainnya luka-luka.Belum lagi kering air matakeluarga yang berduka akibatkecelakaan itu, bus “Doa Ibu”jurusan Tasikmalaya – Jakartabertabrakan dengan mini busIzuzu Elf di jalan raya Cicalengka-Nagrek, Kab. Bandung,Jawa Barat (13/7). Kedua kendaraan melaju dalam kecepatan tinggi. Tabrakan maut itumengakibatkan 11 orang tewasdan 18 lainnya cedera. Yangtragis, tiga anak kakak beradik,Wawan, Santi dan Agung, warga Ciawi, Tasikmalaya, tewasdalam musibah itu. Sementaraorang tua mereka, Maesarohmasih dirawat di RS HasanSadikin, Bandung.Sebelumnya (11/7), kecelakaan lalu lintas juga terjadi diPurworejo. Menewaskan komedian Taufik Savalas dan duarekannya. Sementara dua penumpang lainnya menderitaluka-luka. Taufik saat itu sedang dalam perjalanan pulangke Jakarta. Mobil Toyota Inovayang dinaikinya dihantam trukpengangkut semen yang pindah jalur ketika mencoba melewati mobil di depannya.Kejadian di atas merupakansebagian dari serentetan kecelakaaan lalu lintas di jalan rayayang boleh dibilang nyaristerjadi setiap hari. Data kepolisian menyebutkan terjadipeningkatan kecelakaan lalulintas dari tahun ke tahun.Dalam tahun 2004 misalnya,terjadi 17.732 kejadian. Tahunberikutnya naik menjadi20.623 kasus dan tahun 2006melonjak drastis mencapai87.020 kejadian. Data dariasuransi menyebutkan korbantewas akibat kecelakaan dijalan raya mencapai sekitar300.000 orang per tahun.Sekitar 82 orang per hari atausatu jiwa setiap 15 menit.Direktur Lalu Lintas danAngkutan Jalan (DLLAJ) Dephub Suroyo Alimoeso menyatakan, penyebab utama terjadinya kecelakaan di jalanraya adalah kesalahan manusia. Angkanya mencapai 90persen. Kemudian sekitar 5persen karena kondisi kendaraan, 2 persen karena kondisiinfrastruktur jalan dan 3 persen akibat kelengkapan rambulalu lintas.Terkait dengan faktor manusia, ini bisa disaksikan di jalur pantai utara (pantura) Jawa.Gambaran umum menunjukkan tidak adanya sopansantun dan tertib berlalu-lintas.Pengemudi bus banyak yangmengabaikan rambu-rambulalu lintas. Mereka seenaknyamenyalib kendaraan yang berjalan cepat dalam jarak sangatdekat. Tak jarang mengambiljalur kiri saat mendahului kendaraan lain atau bahkan menggunakan jalur yang berlawananarah. Sementara sopir-sopirtruk, termasuk truk gandengan,menggunakan jalur cepat sehingga menghalangi kendaraanlain yang ingin menyusulnya.Maka, tidak mengherankan jikadi kawasan ini sering terjadikecelakaan.Menteri Perhubungan Jusman Safeii Djamal mengakuikecelakaan di jalan raya yangmelibatkan angkutan umumselama ini akibat lemahnyakontrol dan penyimpangan penegakan aturan. Jusman yangbaru beberapa bulan menggantikan Hatta Rajasa menyatakan akan segera melakukan pembenahan. Selainmengaudit semua operator busangkutan umum, Jusman akanmenjatuhkan sanksi berat kepada aparat perhubunganyang menyalahi kewenangandalam pemberian keteranganuji kelayakan atau kir.Banyaknya korban ‘sopirmaut’ di jalan raya mengundang keprihatinan Ketua Mahkamah Agung, Bagir Manan.Saat melantik Ketua PengadilanTinggi Yogyakarta dan Semarang di gedung MA (13/7), Bagirmeminta para hakim tidak ragumengenakan sanksi berat kepada para pengemudi yangugal-ugalan dan melakukantindak pidana di jalan raya.Menurut Bagir, tingginyaangka kecelakaan lalui lintas dijalan raya tak hanya faktorteknis seperti rem blong, melainkan akibat ketidakhatihatian atau kecerobohan parapengendara, terutama kendaraan umum seperti bus dan truk.Namun di sisi lain keluhansopir juga perlu diperhatikan.Para sopir bus lintas provinsi,misalnya, mengeluhkan ketiadaan tempat mengaso untukmelepaskan lelah di terminal.Mereka merasa diabaikanmeski amat menentukan keselamatan banyak orang. “Banyaknya kecelakaan, selainalasan teknis, ada juga karenasopirnya lelah,” kata Suparto,sopir bus Krui Jaya yang melayani trayek Kampung Rambutan – Krui, Lampung Barat.Trayek itu ditempuh denganlama perjalanan 20 - 22 jam.Darki (45) sopir bus SinarJaya yang melayani rute PuloGadung – Purwokerto – Cilacap menyatakan, selain perjalanan jauh, kondisi jalan yangrusak, kemacetan dan ulahsemrawut pengendara sepedamotor ikut membuat dayatahan sopir menurun saat diperjalanan.Pembenahaan agaknya perlu dilakukan menyeluruh, sehingga keamanan, kenyamanan dan tertib berlalu lintas bisajadi kenyataan. SPSKorban di jalan raya diperkirakan satu jiwa setiap 15 menit.foto: repro indopos