Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 43
P. 29
BERITAINDONESIA, 02 Agustus 2007 29BERITA WAWANCARAngan Keras-kerasanIMB, harus ada data surveiInstitut Teknologi Surabaya(ITS) tentang luas tanah, luasbangunan. Kalau tidak ada, yasurat keterangan yang ditandatangani oleh pemerintahdaerah. Tentu surat keterangan itu memuat berapa luasrumah itu.Ini penting karena ada kesepakatan, bahwa tambak permeter persegi itu dibayar Rp125.000, kemudian tanah kering atau tanah darat dibayarRp 1.000.000 per meter persegi, sementara bangunan Rp1.500.000 per meter persegi.Itu sebabnya ada masyarakat, kalau itu ditotal seperti itu,saya hitung-hitung bisa sajadia dapat Rp 16 milyar, Rp 20milyar, bahkan ada yang dapatRp 45 milyar. Salah satu tugaspemerintah adalah melindungirakyatnya, maka saya membentuk tim verifikasi, gunamemverifikasi surat-surat keterangan dari penduduk. Timverifikasi itu terdiri dari berbagai macam unsur, di samping pemerintah daerah jugamasuk Badan Pertanahan Nasional (BPN), juga kepolisian,dan kejaksaan. Kepolisian dankejaksaan masuk dengan harapan masyarakat tidak berbohong.Setelah saya diajak Presidenke Sidoarjo, ada kesepakatanlain. Bahwa tim verifikasi harus cepat menyelesaikan datadata yang diverifikasi kira-kira1.000 per hari. Saat ini timverifikasi ini sudah menyebarkan kira-kira 13.000 formulir.Sudah berapa banyakformulir yang dikembalikan?Sampai hari ini sudah sampai1.400, tapi mungkin tak sampai500 yang baru dibayarkan. Karena PT Minarak yang membayarkan kepada masyarakatmelihat bahwa soal luas bangunan banyak tambahan-tambahan, tetapi dia tetap berpegang kepada IMB. Minarakini mencoba membayar sesuaiIMB itu. Tapi itu kan ada kesepakatan, kita juga harus lihatdata ITS juga, karena ITS jugamemfoto rumah-rumahnya.Kemudian ada toleransi tambahan lima meter persegi dariITS. Kalau dari masyarakat sayatidak mengecek, dikhawatirkanmasyarakat bisa menambahnambah. Saya berharap ini bisaberjalan. Minggu yang lalu, tiapSenin ada uang seratus miliar,kemudian ada pembayaran empat puluh. Kemudian, Seninkemarin, dia tutup 40 lagi.Menyangkut pabrik-pabrik ituakan diterapkan bisnis denganbisnis. Jadi biarlah merekamenyelesaikannya.Kalau tidak salah bataswaktu pembayarannya 10minggu ya?Ya 10 minggu. Karena dugaan kita kalau setiap minggu1.000, kan 10 minggu jadi10.000. Jadi sebelum puasa,20% itu sudah harus selesai.Sebelum saya ikut serta dalampenyelesaian ini, Lapindo jugasudah membantu untuk sewakontrak rumah selama duatahun sebesar lima juta rupiah.Kemudian setiap jiwa setiapbulan diberi Rp 300.000 perbulan. Lapindo juga melakukan bakti-bakti sosial, misalnya sunatan massal.Kita lihat dari sisi ituLapindo sudah cukup banyak membantu, tapi kokmasyarakat banyak menuntut?Bagi masyarakat, walaupunmereka sudah dikasih uangmuka kontrak rumah 5 juta,mereka masih rindu masa lalu,ini yang tak bisa diukur denganmateri. Tetapi seperti yangsaya katakan tadi, harga yangdiberikan mahal. Menurutsaya mahal. Ada orang di sanayang dapat sampai Rp 45 miliar kan luar biasa itu.Ada sebagian masyarakat yang tidak setuju dengan penggantian yangdiangsur, ada upaya pemahaman untuk itu?Tentu ada, masyarakat jugasudah tahu sesuai dengan Keppres, mereka dibayar 20% dimuka. Dua tahun kemudiandibayar 80%. Tetapi kan adaorang yang dapat Rp 45 miliar.Dia tentu ingin cepat mendapat uang itu. Karena itu,persoalan ini menurut sayatidak bisa diselesaikan secarakeras-kerasan.Masalah semburan itumasih berlanjut, dan sudah ada pendataan wilayah semburan. Namun kemungkinan untuk meluasmasih ada. Kira-kira dariDepsos sendiri bagaimanamenanggulanginya?Kalau itu meluap keluar, itutanggung jawab APBN. Kalaukita ini mengklaim sebagaisuatu bencana alam, makayang dibantu (diberi gantirugi) itu rumah. Itu pun dibantu hanya Rp. 10 juta. Kansayang. Tolong dipahami juga.Ada kekhawatiran darikorban mengenai pembayaran kedua. Ada atautidak jaminan dari pemerintah bahwa akan dibayarkan oleh Lapindo?Seumpamanya dijamin olehpemerintah, anggota DPR kantidak setuju. Ini kan lumpurLapindo, mengapa yang menanggung APBN. Kita bekerjaberdasarkan keppres. Keppresitu payung hukum, jadi kitaharus bekerja sesuai keppres.Kendala yang dihadapitim verifikasi, misal jikaada dokumen yang hilang?Kalau surat dokumennyahilang, tentu minta surat darikepala desa. Di sini yang kitatakutkan adanya salah catat.Bahaya kan. Itulah makanyakita membuat tim verifikasi,supaya cocok antara luas tanahdan bangunannya. Kalau dibuat bertingkat, pertanyaannya tentu benarkah dia menambah bangunan. Sepertimisalnya di perumnas, besibesinya hanya bisa untukmembuat satu lantai. Kalau diatulis dua lantai, kan jadi lainketerangannya. Jadi itulahkerja keras tim verifikasi.