Page 9 - Majalah Berita Indonesia Edisi 47
P. 9
HIGHLIGHTBERITA In HeadnewsKarikatur BeritaBERITAINDONESIA, 04 Oktober 2007 9SEPTEMBER2007Partai JanganBermental Saudagar5/9 - Disertasi doktorilmu politik mantan KetuaUmum DPP Partai GolkarAkbar Tandjung di UGM(1/9) memicu gejolak diinternal Partai Golkar.Dalam ujian terbuka terbuka di hadapan sembilanorang tim penguji dan disaksikan lebih dari 750 orang itu Akbar memamarkan disertasinya berjudulPartai Golkar dalam Pergolakan Politik Era Reformasi: Tantangan dan Respons. Akbar “menguliti”Partai Golkar sebagai partai yang masih dipenuhiorang yang berorientasipada kekuasaan. Diamengkritik Ketua UmumPartai Golkar saat ini, Jusuf Kalla dengan menyinggung arti penting kepemimpinan partai yang tidak bermentalitas “saudagar”, tapi harus bermental pejuang, transformasional, dan punya visi perubahan ke depan. Beberapa kader Partai Golkardelapan kerja sama dalamberbagai bidang. Kesepakatan itu antara lain kerjasama di bidang lingkunganhidup, pelatihan olahraga,promosi investasi, pemeriksaan keuangan, terorisme, pinjaman pemerintahan, budaya, dan keuangan.Dari berbagai pilihan kerjasama yang ada, Rusia paling berminat di bidangenergi, pertambangan, penerbangan, dan telekomunikasi. Presiden Yudhoyono mengatakan, dalamwaktu dekat peningkatanhubungan akan dilakukan, termasuk menaikkanneraca perdagangan kedua negara, dari 700 jutadollar AS menjadi satumiliar dollar AS. Seharisebelumnya, kedua negaramenandatangani notakesepahaman, terutamaantara Lukoil (perusahaan minyak negara Rusia) dan Pertamina. Jugaada penandatanganan nota kesepahaman antara PTAntam dan Rusal untukproyek aluminium bernilai lebih dari 4 miliardollar AS.kemudian berang dengantudingan Akbar Tandjungitu. Sedangkan Jusuf Kallamenjawab tudingan Akbaritu dalam pertemuan forum pengusaha. Bahkan ialebih rinci menjelaskantipe kepemimpinan saudagar dan bukan saudagar.Non saudagar (pemerintah), kata Kalla, terlalupanjang dalam memutuskan suatu kebijakan. “Rakyat sudah lapar, kita masihberpikir terus. Itu bedanyasaudagar dan bukan saudagar,” tegas Kalla. Padahal, kata dia, pemerintahdipilih untuk menjalankankebijakan. “Jadi apa salahnya saudagar memimpinbangsa, kalau salah artinyaAnda-anda di sini orangsalah,” ujar Kalla.Delapan KerjaSama RI-Rusia6/9 - Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Vladimir V Putin di IstanaMerdeka, Jakarta, menghasilkan kesepakatan atasRumah R Hartono Disita7/9 - Rumah mantan Kepala Staf Angkatan Darat RHartono yang merupakanpemberian Henry Leo, pengusaha yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Asabri, disita tim penyidik kejaksaan. Rumah tersebutterletak di Jalan Suwiryo No7 Menteng, Jakarta Pusat.Menurut direktur penyidikan pada Jaksa AgungMuda Pidana Khusus MSalim, penyitaan dilakukankarena penyidik sudahmendapatkan izin dari Pengadilan Negeri JakartaPusat. Jaksa Agung Hendarman Supandji mengatakan,kejaksaan sedang menelusuri motif pemberian rumahitu. Saat ditanyakan apakahHartono bisa menjadi tersangka, Hendarman hanyamenjawab, “Sekarang posisiHartono subyeknya apa,sipil atau militer?” SelainHartono, anggota DewanPertimbangan Presiden(Wantimpres), TB Silalahi,pensiunan Letjen TNI, jugadiperiksa kejaksaan untuk