Page 6 - Majalah Berita Indonesia Edisi 62
P. 6
6 BERITAINDONESIA, Desember 2008SURATKOMENTARSurat atau komentar tentang apa sajabaik berkenaan dengan isi majalah BeritaIndonesia maupun ide/gagasan/pandangan tentang isu-isu aktual dapat dikirimkan ke Redaksi Berita Indonesia, dengan alamatsebagai berikut:• email : redaksi@berindo.com• surat : Jl. Bukit Duri Tanjakan IX No. 8A JakartaSelatan 12840 Telp. (021) 8292735, 8293113, 83701736,70930474 Fax. (021) 83787235PEMASANGAN IKLAN:Telp. (021) 83701736, 8292735, 70930474Fax. (021) 83787235Harga Solar Harus TurunKeputusan pemerintah menurunkanharga BBM sebesar Rp 500 per litermenggembirakan beberapa kalangan.Walaupun untuk itu, mereka harussabar menunggu jatuh tempo berlakunya keputusan itu pada 1 Desember.Harga minyak dunia yang turun 60persen sejak mencapai angka US$147per barel pada bulan Juli 2008, seharusnya diikuti oleh penurunan hargabahan bakar termasuk solar. Desakanmenurunkan harga solar dari paranelayan maupun pengusaha perikananbelum dapat melunakkan hati pemerintah agar memperhatikan penderitaanmereka. Tak habis mengerti, BBM yangdipakai untuk kalangan yang mempunyaiuang berlebih dan mampu membelisepeda motor dan mobil mewah bisaditurunkan. Tapi solar bagi kalanganmenengah dan bawah seperti sopir truk,nelayan, dan pabrik, yang dipakai untukmenghidupi keluarga tidak diturunkan.Apalagi minyak tanah yang sebagiankalangan masih pertahankan tapi kianhari kian sulit didapat. Tunjukkan alamatrakyat mana yang diperhatikan selamaini?ADI NURCAHYOadi_n@yahoo.comDukung Razia PremanOperasi polisi di seluruh Indonesiaselama satu minggu penuh terhadap parapreman menghasilkan tangkapan yangmencengangkan. Sekitar 3.000 premandari Sabang sampai Merauke diringkus,369 di antaranya ditahan karena memenuhi syarat sebagai pelaku tindak kejahatan. Tokoh preman terkenal di Jakarta,Hercules, tak luput dari penangkapan ini.Angka tersebut menyatakan fakta bahwapremanisme merebak dan sekaligusmembelenggu hampir semua sisi kehidupan. Meskipun premanisme merupakan akibat langsung dari kemiskinan dan penggangguran, tidakberarti premanisme dibiarkan tumbuh subur dan berkembang merampas rasa keamanan dan kenyamananrakyat. Kejahatan jalanan yang dilakukan para preman begitu membudaya di kota-kota besar. Korbannyapun beragam, mulai dari para pedagang kecil di pasar-pasar, supir angkot, pemilik warung pinggir jalan,hingga para pengusaha besar. Penertiban yang sering dilakukan punhanya mampu meredam sementara.Sepertinya tak pernah ada upayapenegakan hukum yang tegas terhadap para preman tersebut. Upayapembasmian premanisme tidak cukuphanya melakukan penangkapan, tetapi juga harus dibarengi dengankebijakan untuk membuka lapangankerja oleh pemerintah daerah. Usaimereka menjalani sanksi hukum,mereka akan kembali ke tengah masyarakat. Mereka harus bekerja supaya bisa hidup.ANGGI ASTUTIanggiastuti@plasa.comSwing Voter Besar, BuktiKrisis KepercayaanPemenang Pemilu 2009 sangatditentukan swing voter (pemilih yangtidak terikat pada sebuah partai politikdalam kurun waktu lama). Jumlahnyasangat besar, mencapai 34 persen.Begitu besarnya sehingga sanggupmerontokkan dominasi partai besarseperti PDIP dan Golkar. Melihatpersentase swing voter yang demikianbesar menunjukkan bahwa masyarakat kita sekarang ini dilanda krisiskepercayaan yang sangat serius terhadap pemimpin-pemimpin partai politik dan lembaga politik yang ada.Masyarakat sudah jenuh dan muakmelihat perilaku dan tindakan paraelite partai yang tidak sesuai dengannorma-norma yang seharusnya dialakukan. Sudah sekian kali pemilihananggota dewan dan pemilihan presiden, masyarakat merasa ditipu dengan janji-janji yang muluk. Namunkenyataan, janji tinggal janji, rakyathanya dipakai sebagai landasan/tumbal mereka untuk meloncat keposisi yang lebih tinggi lagi. Setelahposisi itu didapat, para elite partaidisibukkan dengan berebut fasilitasdan kemudahan-kemudahan lainnya.Sungguh tak berperikemanusiaan.SUHARTOs_harto@yahoo.com