Page 13 - Majalah Berita Indonesia Edisi 66
P. 13


                                    BERITAINDONESIA, April - 15 Mei 2009 13BERITA UTAMAcau-Balaumasuk DPT (pemilih siluman), pengadaanlogistik kacau dan kurang serta sebagiansurat suara tertukar (amburadul), KPUterkesan kurang netral, politik uang makinmarak, dan penghitungan hasil Pemiluyang lamban dan kacau-balau. Sangatterasa bahwa kualitas Pemilu 2009 tidaklebih baik dari Pemilu 2004. Namun,pemerintah dan KPU terkesan membiarkan dengan tidak terlihat usaha sungguhsungguh untuk menjelaskan duduk soalnya dan memperbaikinya sehingga Pilpresakan berjalan lebih baik, jujur, adil danbermartabat.Jumlah pemilih terdaftar dalam DaftarPemilih Tetap (DPT) yang datang menggunakan hak pilihnya juga menurun.Sekarang mungkin 60-an persen pemilihyang mencontreng. Pada Pemilu Legislatif2004, pemilih yang nyoblos mencapai 79persen.Penurunan ini bisa mungkin disebabkan banyaknya nama pemilih siluman,sebagai akibat dari verifikasi data yangmemang jelek. Atau karena pemilih (DPT)tak datang, yang berarti masyarakat takpercaya pemilu bawa perubahan. Belumlagi akibat sistem yang buruk atau janganjangan memang disengaja, yakni masalahjumlah pemilih tak terdaftar dalam DPTternyata amat besar. Berakibat hak politikwarga negara terabaikan.Sehingga kekacauan Pemilu 9 April2009 mendapat sorotan dalam pertemuan23 petinggi partai politik di kediamanKetua Umum PDI Perjuangan MegawatiSukarnoputri, Selasa (14/4/09). Merekamenandatangani pernyataan bersama danmenyimpulkan bahwa pemilu legislatif 9April lalu itu merupakan pemilu terburuksejak reformasi. Karena itu, mereka akanmelakukan upaya hukum.Pada intinya mereka mempersoalkandaftar pemilih tetap (DPT) yang bermasalah. Mereka juga menilai Pemerintah,KPU dan KPUD tidak netral dan mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)untuk menindaklanjuti semua kecurangan pemilu dan menegakkan hukum ataspelanggaran yang terjadi.Pertemuan dan deklarasi sejumlahpimpinan partai politik dan tokoh nasional pada 14 April lalu di Teuku Umar ituditandatangani oleh Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDI-P), Wiranto(Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat), Prabowo Subianto (Ketua DewanPembina Partai Gerindra), AbdurrahmanWahid (Ketua Umum Dewan Syuro PartaiKebangkitan Bangsa), Rizal Ramli, Sutiyoso, Ferry B Regar (Partai Damai Sejahtera), Bursah Zarnubi (Partai BintangReformasi), Idham Cholied (Partai Kebangkitan Nasional Ulama), Yusril IhzaMahendra (Partai Bulan Bintang), TotokDaryanto (Partai Amanat Nasional),Syahrir MS (Partai Republika Nusantara),Zulfan Lindan (Partai Nasional BentengKerakyatan Indonesia), Amelia A Yani(Partai Peduli Rakyat Nasional), RusdiHanafi (Partai Persatuan Pembangunan),dan Ryaas Rasyid (Partai DemokrasiKebangsaan).Kecurangan Sistematis?Disoroti, kasus Daftar Pemilih Tetap(DPT) fiktif bukan disebabkan kesalahanadministratif semata, tapi diduga sengajadimanipulasi. Jika DPT fiktif yang banyakdijumpai di berbagai TPS itu memangsengaja dimanipulasi, maka hal itu bisadianggap sebagai suatu bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi.Direktur Eksekutif Lingkar Madaniuntuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti,menilai kisruh DPT dalam pemilu legislatif ini bukanlah semata-mata kesalahanadministrasi. Menurutnya, negara harusbertanggung jawab. “Kesalahan massifseperti DPT saat ini tidak bisa disebutkesalahan administrasi biasa. Ini disengaja,” tegasnya. Menurutnya, dengananggaran dan waktu yang panjang, seharusnya pemerintah dan KPU dapat menghadirkan DPT yang jauh lebih berkualitasdibanding Pemilu sebelumnya. MenurutRay, DPT Pemilu saat ini justru jauh lebihburuk dibanding DPT Pemilu 2004.Sementara itu, aktivis pro demokrasi,Fadjroel Rahman menyebut pemalsuanDPT sebagai kelalaian administrasi yangdisengaja dan direncanakan adalah upayamachiavelistik mempertahankan kekuasaan.Penyelenggaraan Pemilu yang karutmarut, selain telah membuat banyakmasyarakat bingung saat masuk di biliksuara, juga telah menimbulkan kekecewaan berbagai pihak. Ketua Dewan PembinaPartai Gerindra Prabowo Subianto dengan tegas menuding penyelenggaraanPemilu kali ini kacau balau. “Ini pemilupaling buruk selama sejarah republik,”kata Prabowo, usai bertemu Ketua UmumPartai Hanura Wiranto, di kantor DPPHanura, Jl Diponegoro, Jakarta, Senin(13/4/2009).Menurut Prabowo, ada kecurangansistematis yang dilakukan pihak-pihaktertentu untuk tujuan tertentu dalampemilu kali ini. “Saya menilai ini ada
                                
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17