Page 15 - Majalah Berita Indonesia Edisi 68
P. 15
BERITAINDONESIA, 16 Juni - 20 Juli 2009 15BERITA UTAMAkarena selain KPU dapat menghematanggaran Pilpres kedua sebesar Rp2,8triliun dan publik diuntungkan, popularitas Capres SBY sangat mencoloksehingga ia mungkin terpilih kembali sebagai presiden hanya dalam satu putaran.Dalam suatu acara dialog politikbertajuk Pilpres 2009 Satu Putaran: Faktaatau Fiksi, Senin (15/6), Barkah mengakuKCI merupakan konsultan politik gerakannasional satu putaran saja. “Selaku konsultan, kami memimpin sebuah mesinpolitik untuk menggulirkan ide satuputaran ini seluas mungkin,” kata BarkahPattimahu.Mendistorsi Kedaulatan RakyatPandangan berbeda datang dari berbagai pihak menanggapi adanya gerakandan iklan Pilpres satu putaran itu. Jurubicara Tim Sukses JK-Wiranto, Hajriyanto Yasseir Thohari, pengamat politikUI Rocky Gerung, Direktur EksekutifLembaga Riset Indonesia (LRI) JohanSilalahi, Indra J Piliang (anggota TimSukses Pasangan JK-Wiranto), GanjarPranowo (anggota tim Sukses Mega-Pro)menilai ajakan Pilpres satu putaran justrumengebiri hak demokrasi rakyat, menandakan sikap arogansi kekuasaan, terorpolitik dan mengindikasikan ada upayamemanipulasi hasil Pilpres.Juru bicara Tim Sukses JK-Wiranto,Hajriyanto Yasseir Thohari, yang jugaanggota Komisi I DPR, menyatakan, iklandan gerakan Pilpres satu putaran itumerupakan teror politik yang luar biasasistematis, baik terhadap para pemilihmaupun para Capres yang menjadi kompetitornya. Menurut Hajriyanto, selainmerupakan teror politik, iklan Pilpres satuputaran, juga mendistorsi demokrasidalam mengejawantahkan kedaulatanrakyat.Dengan iklan itu, kata Hajriyanto,mereka ingin menggiring opini rakyat,bahwa memilih selain pasangan SBYBoediono adalah tidak memiliki artipolitik apa pun alias mubazir. Ia menyesalkan iklan yang menggambarkanseolah-olah demokrasi itu pemborosan,bahwa jika Pilpres sampai dua putaran,maka itu hanya merupakan pemborosansemata.Rocky Gerung, pengamat politik dariUniversitas Indonesia (UI), pada acaradiskusi politik bertema Pilpres 2009 SatuPutaran: Fakta atau Fiksi di Jakarta, Senin(15/6) berpendapat, wacana Pilpres hanyaakan berlangsung dalam satu putaran,menandakan sikap arogansi kekuasaan.Menurutnya, selain hanya didasarkanpada permainan statistik melalui lembaga-lembaga survei yang sudah dibayar,wacana Pilpres satu putaran juga mengindikasikan ada upaya memanipulasi hasilPilpres.”Teori satu putaran ini terlalusempurna untuk benar, saya kira inibentuk kecemasan saja,” ujar RockyGerung.Rocky juga menilai kampanye Pilpresmelalui iklan politik yang menyuarakanPilpres satu putaran sudah melanggaretika riset. Pasalnya, iklan tersebut dibuatdengan mendasarkan pada angka-angkasurvei. “Ini sama saja menipu publikkarena angka-angka statistik yang berupadugaan tersebut kemudian dibuat menjadi kesimpulan yang dipaksakan,” kataRocky.Dosen Filsafat Universitas Indonesia itumengatakan hal itu pengebirian hakrakyat. “Upaya ini adalah kumpulanomong kosong yang dilembagakan,”katanya. Menurutnya, iklan Pilpres satuputaran sangat tendensius dan tidak bisadipertanggungjawabkan. “Itu merupakanbentuk arogansi politik dari salah satukandidat,” ungkap Rocky.Apalagi alasan satu putaran dihembuskan antara lain penghematan anggaran.Menurutnya, perlu ditelaah, apakah perlupenghematan anggaran yang sudah dialokasikan dan mengorbankan hak politikrakyat?Rocky berpendapat iklan tersebut lebihbersifat menghina pikiran politik rakyat.Sebab, pesta demokrasi seperti Pilpresseharusnya ditujukan untuk pendidikanpolitik warga negara. “Politik yang dikuasai oleh arogansi kekuasaan dandikendalikan kekuatan kapital adalahpolitik yang merendahkan akal sehatwarganegara. Keindahan demokrasibukan pada monopoli kebenaran, tapipada pertukaran kemungkinan,” kataRocky.Dalam pandangan Rocky, kampanyePilpres satu putaran lebih memuat reaksikecemasan dari kemungkinan terjadi duaputaran. Sehingga tidak heran bila akhirakhir ini opini publik terkesan sedangdikendalikan politik survei. “Satu putaranatau dua putaran, bukan itu soalnya.Ukuran sukses Pilpres terletak padakemerdekaan warga negara untuk memakai haknya tanpa dicurangi. Menyelenggarakan Pemilu sebagai upayamemungkinkan perubahan adalah pelajaran demokrasi paling utama. Itulahyang harus kita menangkan di hari-hariini,” ujar Rocky.Pengamat politik Yudi Latif, dari Reform Institute, menambahkan iklantersebut justru dapat menimbulkan citraburuk bagi SBY. Yudi melihat, bila inginbermain cantik, seharusnya Denny lebihmengedepankan kampanye antigolputketimbang wacana satu putaran. “Kalaupakai nalar publik tentu saja mengajakpartisipasi rakyat menggunakan hakpilihnya jauh lebih baik. Tapi kalau darinalar manipulatif, memang iklan satu putaran itu yang dianggap lebih menguntungkan,” kata dosen UniversitasParamadina itu.Yudi berpandangan kampanye Pilpressatu putaran yang kini cukup masifdilakukan pendukung salah satu Caprestidak akan seefektif yang dibayangkan.Justru, menurutnya, kampanye Pilpressatu putaran hanya akan membuat efekperlawanan terhadap kandidat yangterus-terusan dicitrakan sebagai orangyang paling kuat dan tak tertandingi.“Kalau terus-terusan dikampanyekanseperti itu, rasionaliotas publik akanberubah. Orang jadi akan bersimpatikepada kandidat yang underdog antara JKdan Mega. Kampanyenya itu terlalumanipulatif, kalau terus dilakukan malahakan muncul sikap antipati kepada kandidat itu,” kata Yudi.Johan O Silalahi, Presiden LembagaRiset Indonesia (LRI), menimpali Rockydan Yudi, bahwa angan-angan pasanganSBY-Boediono untuk menang Pilpres satuputaran hendaknya dievaluasi. Johanmengungkapkan, survei yang dilakukanlembaganya menyimpulkan hasil yangberbeda dengan lembaga survei lain,Ferry Mursyidan Baldan Denny JAfoto: bangakbar.com foto: vivanews.com