Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 81
P. 12
12 BERITAINDONESIA, Desember 2010 ilustrasi: sonny pBERITA UTAMAIndonesia TodayTahun 2010 sebentar lagi berlalu. Tentu lebih bijak bilasetiap akhir dan awal pergantian tahun, ada upayaintrospeksi, baik sebagai individu dan anggota komunitassuatu bangsa, terutama bagi para pemimpin danpenyelenggara negara. Pertanyaan pokok, sebagai rujukanintrospeksi, adalah: Bagaimanakah Indonesia Hari Ini?How Indonesia Today?entu saja sudah jauh lebih majudibanding tahun-tahun sebelum Indonesia merdeka, lebih65 tahun lalu. Kala itu, parafounding fathers berjuang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Lalusetelah itu, dimensi perjuangan kemerdekaan diperluas dan dimateraikan sebagai bentuk perlawanan terhadap kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan(mencerdaskan kehidupan bangsa). Atau,kadang kala disebut perjuangan mengisikemerdekaan.Presiden Soekarno (1945-1966) danPresiden Soeharto (1966-1998) dalamwaktu yang cukup panjang telah melakukan hal-hal besar dalam upaya mengisikemerdekaan dengan perlawanan terhadap kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Tentu dalam pemahaman,tak ada gading yang tidak retak.Reformasi 1998 sebenarnya dimaksudkan untuk melakukan koreksi atas ‘gadingretak’ semasa Orde Baru (Soeharto).Sebagaimana sebelumnya, Orde Barumelakukan koreksi atas Demokrasi Terpimpin (Soekarno), yang oleh rezim OrdeBaru menyebutnya sebagai Orde Lama.Namun, sepatutnya, koreksi bukanlahpenghakiman atas masa lalu, karena masalalu tidak mungkin lagi bisa diubah, tetapikoreksi dimaksudkan untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu, melainkan lebih memperbaikinya hari ini dan hariesok.Kini, dalam 12 tahun Era Reformasi(1998-2010), empat Presiden yakni BJHabibie (1998-1999), KH AbdurrahmanWahid (1999-2001), Megawati Soekarnoputri (2001-2004) dan Susilo BambangYudhoyono (2004-2009 dan 2009-sekarang), telah berusaha menjadi ‘pahlawan’dalam perjuangan melawan kemiskinan,kebodohan dan keterbelakangan itu. Presiden Habibie, Gus Dur dan Megawatitelah berhasil merehabilitasi dan merekonstruksi (memulihkan) kondisi Indonesia dari keterpurukan akibat krisis ekonomi dan politik 1998. Kemudian, dalamkondisi politik, ekonomi dan keamanan(ketertiban) yang lebih stabil, dilanjutkanPresiden SBY sejak 2004 sampai sekarang.Selama kepemimpinannya, baik periode lima tahun pertama (2004-2009)maupun dalam satu tahun periode kedua(2009-2010), Presiden SBY telah banyakmengemukakan berbagai keberhasilan.Pidato-pidato dan keterangan persnyatentang berbagai keberhasilan yangdicapai sangat memukau publik. Terlalupanjang jika deretan keberhasilan yangdipaparkan itu ditulis dalam kesempatanini.Namun sebagai gambaran, dalam kesempatan ini dikutip Pidato KenegaraanPresiden SBY 2010 di depan SidangParipurna DPR-RI, 16 Agustus 2010.Presiden mengawalinya dengan memaknai arti kemerdekaan. Kini, kata PresidenSBY, bangsa kita juga berjuang demikemerdekaan yang membebaskan kitadari korupsi, dari diskriminasi, daritindakan anarkis, dan dari ekstremismeserta terorisme.Dia pun menyebut satu dalil penting,hakikat dari kemerdekaan adalah, bahwanasib bangsa berada di tangan sendiri.Apakah Indonesia akan menjadi bangsayang unggul di Asia, atau menjadi sebuahnegeri dengan demokrasi yang rapuh?Apakah Indonesia akan semakin bersatudan kokoh, atau menjadi lemah danterpecah belah? Itu semua berada ditangan sendiri.Menurut Presiden, Alhamdulillah,setelah 65 tahun merdeka, setelah tigaperalihan generasi, dan setelah mengalami berbagai gejolak dan pasang surut,bangsa Indonesia memasuki abad ke-21dalam kondisi yang lebih kokoh. Diamenyebut selama tahun 1998 sampaidengan 2008, bangsa Indonesia telahmelalui proses Reformasi GelombangPertama dengan selamat, meskipun saratdengan tantangan dan persoalan yangberat. Dia pun menegaskan bahwa kini,kita masuk dalam Reformasi GelombangKedua.Dalam sepuluh tahun pertama reformasi (Gelombang Pertama) itu, menurutPresiden kita telah melangkah jauh dalammelakukan transisi demokrasi. Telahmelakukan dekonstruksi dan rekonstruksiterhadap tatanan dasar dalam kehidupanpolitik, sosial, hukum, dan ekonomi. Telahmelakukan tiga pemilu yang jujur danadil. Mempunyai badan legislatif yangsangat independen dan telah menciptakansistem check and balance yang sehatantara lembaga legislatif, eksekutif danjudikatif. TNI kembali menjadi tentaraprofesional, tidak lagi berpolitik danberbisnis. Kebebasan pers dan kebebasanberpendapat kini terjamin. Undangundang yang diskriminatif telah dihapuskan.Dalam periode itu, juga telah melaksanakan proses desentralisasi yang sangatekstensif. Juga menyelenggarakan pemilihan kepala daerah secara langsung diseluruh Indonesia. Kini, seluruh gubernur, bupati, walikota di Indonesia telahdipilih langsung oleh rakyat. Hasilnya,peta politik Indonesia telah berubahsecara fundamental. Pelaksanaan demoT