Page 8 - Majalah Berita Indonesia Edisi 83
P. 8


                                    8 BERITAINDONESIA, Maret - 10 April 2011BERITA TERDEPANilustrasi: sonny pYusuf Buka “Aib” PKS?Sebuah isu kurang sedap, yakni dugaan penggelapanmenerpa Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tidak tanggungtanggung, pihak yang diduga terlibat adalah parapengurus teras partai.dalah Yusuf Supendi, salahseorang pendiri Partai Keadilan (sekarang PKS) yang jugamantan anggota Fraksi PKSDPR 2004-2009 yang membuka “aib” ini.Dimana pada Kamis (17/3/2011), iamelaporkan sejumlah anggota Fraksi PKSDPR RI, yang juga elite PKS, yakniPresiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, KetuaMajelis Syuro Hilmi Aminuddin, danSekretaris Jenderal Anis Matta ke BadanKehormatan DPR (BK DPR) dengantuduhan telah melanggar kode etik anggota Dewan.Luthfi pun dituduh telah melanggarsyariah dan melakukan perbuatan tidakmenyenangkan dengan mengirimkanpesan singkat bernada mengancam kepadanya.“Saya dituduh mengganggu istri orang.Sebagai muslim, skandal itu harus ada empat saksi kan. Saya sebagai pribadi muslimtidak pernah menyalahgunakan dagingkehormatan saya,” kata Yusuf. “Bahkan adayang mengirimkan SMS mau menghirupdarah Yusuf Supendi. Aktor intelektualnyaadalah Luthfi,” tambah Yusuf.Sedangkan Hilmi dan Anis, ia tudingtelah menyalahgunakan anggaran. “Anis,menggelapkan dana Pilkada DKI Rp 10miliar bersumber dari Adang Daradjatun.Hilmi, putra pentolan Darul Islam, DanuMuhammad Hasan, gesit mengumpulkansetoran untuk memperkaya diri,” ujarnya.Tidak puas hanya ke BK DPR, Yusuf jugakemudian (21/3/2011) melaporkan AnisMatta ke KPK.Menanggapi tuduhan itu, Hilmi Aminuddin menampik dan mengatakan itufitnah yang dekat dengan hukum. “Sayategaskan itu fitnah,” katanya (17/3/2011).Hilmi juga menduga, Yusuf mengeluarkantudingan tersebut lantaran sakit hatikarena diberhentikan dari PKS setahunlalu. Sementara Luthfi Hasan mengatakanmasih memelajari dan mengkaji isinya.Sedangkan Anis Matta mengatakan,aksi Yusuf ini merupakan pelengkap “serangan” kepada PKS pasca-pengambilankeputusan usulan hak angket perpajakan.“Tentu ada (muatan politis). Kami sedangmemelajari dulu detailnya seperti apa,”tutur Anis, (21/3/2011). Anis bahkanmengatakan, PKS sudah mengetahuipihak yang ada di belakang Yusuf. Namun,selama ini pihaknya tak bereaksi berlebihan karena tidak melihat adanyaancaman bagi PKS.“Secara logika, memang ada kesanserangan balik kepada PKS. Tapi detailnyaseperti apa, ini sedang kami pelajari.Cuma, peta itu kelihatan buat PKS. Sayamenduga masih akan ada lagi beberapaserangan di beberapa hari ke depan,”tambah Anis.Karena laporan ini dilakukan tidak lamasetelah terjadi perbedaan pendapat antaraFraksi PKS dengan Fraksi koalisi pendukung pemerintah lainnya di DPR soal hakAngket Pajak, langkah Yusuf ini punsangat menarik perhatian pengamatpolitik, terutama politisi PKS.Menkominfo yang juga mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring misalnya,sangat menyayangkan laporan Yusuftersebut. Mantan Presiden PKS lainnya,yang juga mantan Ketua MPR, HidayatNur Wahid juga menyayangkan hal ini,namun ia menganggap masalah ini sebagai sebuah dinamika.Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi berpendapat, meski tidak menutupkemungkinan ada kepentingan di luarPKS yang bermain, namun adanya persoalan di internal PKS juga tidak bisadipungkiri. “Saya melihat memang adapersoalan di internal PKS akibat adanyaperbedaan pandangan. Salah satunyaadalah ada pihak yang masih belum bisamenerima jika PKS menjadi partai terbuka, lebih nasionalis dan mempribumisasi. Dan ini menjadi persaingan duaorientasi yang berbeda di tubuh PKS.Selain itu, bisa jadi ada juga kekecewaansecara personal yang melebar menjadipersoalan lembaga,” ujarnya.Sedangkan Syamsul Balda, salah seorang pendiri Partai Keadilan (PK) yangjuga mantan Wapres Partai Keadilan (PK)sebagaimana dilansir harian Indo Pos(26/3/2011) menyebut, langkah Yusuf inibisa saja merupakan bentuk kekecewaan,tapi ia percaya apa yang disampaikanYusuf itu memiliki dasar.Mengenai dugaan adanya pertentangandi internal PKS, Syamsul juga mengakumelihatnya. Namun, itu menurutnyabukan terkait posisi faksi keadilan melawan faksi sejahtera, tapi lebih padapertarungan pragmatisme dan idealisme.Yusuf sendiri, menanggapi pernyataanyang menganggap langkahnya melapor keBK DPR dan KPK karena sakit hati telahdipecat, pria yang mengaku sudah pernahmelaporkan hal yang sama pada tahun2010 ini dengan tegas membantahnya.“Saya menerima informasi pemecatansaya pada tanggal 28 November 2010, jam20:20. Sementara, saya mengadu keBadan Kehormatan DPR mengenai kasusini pada 2 Agustus 2010. Berarti kan limabulan sebelumnya,” ujarnya, (21/3/2011).Tudingan yang menyebut bahwa iamendapat dukungan pihak lain, jugadibantah Yusuf. “Sejak awal saya tidakmempermasalahkan lembaga PKS, sayahanya ingin mengadukan individu-individu PKS yang telah melanggar kode etik,”katanya. „ MSA
                                
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12