Page 6 - Majalah Berita Indonesia Edisi 85
P. 6
6 BERITAINDONESIA, Desember 2012VISI TOKOH Zagraris dan masyarakat maritim.Hal ini didukung oleh kondisi geografis Indonesia yang terdiri lebih dari 17.000 (tujuh belasribu) pulau yang terbentang sepanjang 1/8 (satuper delapan) garis khatulistiwa dengan kekayaan alam yang melimpah dan menghasilkankomoditas strategis maupun komoditas ekspor.Kondisi ini semestinya mampu menjadikanIndonesia sebagai “supply side” yang dapatmemasok dunia dengankekayaan sumber dayaalam yang dimiliki danhasil industri olahannya,sekaligus menjadi pasaryang besar atau “demand side” dalam rantaipasok global, karenajumlah penduduknyayang besar.Di sisi lain, perjuangan panjang bangsa Indonesia telah ditempuh,guna meraih pengakuan internasional sebagainegara kepulauan, yang kemudian untukpertama kalinya Deklarasi Djuanda 1957 diakuihingga akhirnya pada Konvensi PBB tentangHukum Laut tahun 1982 (UNCLOS 1982), yangdiratifikasi oleh Indonesia dalam UndangUndang Nomor 17 Tahun 1985, selanjutnyakonvensi tersebut diberlakukan sebagai hukumpositif sejak 16 Nopember 1994, maka statusIndonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic state) diakui oleh dunia.Pengakuan dunia dalam hukum internasionaltersebut mengesahkan “a defined territory”bahwa negara Indonesia memiliki legalitashukum terhadap wilayah nasionalnya yangmeliputi wilayah darat, laut dan udara diatasnya.Maka, dari tinjauan inilah sebenarnya visi RIharus berangkat dalam “Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, danmakmur” dengan mengombinasikan potensiagraris dan maritim, sekaligus untuk menjadikan Indonesia sebagai “supply side” dan “demand side”.Namun, kesuksesan tersebut harus disertailangkah-langkah kongkrit dalam mengimplementasikan legalitas tersebut untuk mewujudkan negara kepulauan yang jika ditinjau, baikdari aspek geopolitik, geostrategi maupungeoekonomi. Realitanya sampai dengan saat ini,Indonesia memang negara agraris tetapi belumsebagai negara agraria, juga sudah negarakepulauan namun belum sebagai negara maritim.Ke depan yang perlu kita padukan adalahmaritim dan agraris.Dua-duanya bisa berdampingan yangsemuanya bisa menghasilkan sumber devisa baginegara, bisa menyejahterakan masyarakat. Apayang dilakukan oleh pemerintah sekarang sebenarnya sudah mengakomodasi kedua-duanya,negara agraris dan maritim sudah mulai diangkat, tapi belum sama.Maka, kita berharap, nanti ke depan bisa berjalan bersama-sama. Memang kita tidak bisamenafikan bahwa negara kita negara kepulauan.Sumber daya alam kita yang di laut juga cukupbanyak manakala dikelola dengan baik. Dari segikesejarahan, agraris harus dipertahankan dandari segi geografi maritim harus dimunculkan.Dua-duanya harus dijalankan dengan baik.Kira-kira pada tahun berapa Indonesia bisamencapai kesejajaran agraria dengan kekuatanmaritimnya? Sebenarnya tinggal dengan komitmen kita saja mengelola sumber daya maritimitu. Sekarang sudah terlihat hanya pada potensiperikanan yang sudah dikelola meskipunhasilnya belum sesuai dengan harapan. Tetapibudidaya belum dan masih perlu diteruskan.Kemudian eksplorasi kekayaan yang di tengahlaut (Migas) sekarang sudah mulai banyak tapijuga perlu terus dilakukan. Kalau prediksi saya,tinggal kebijakan yang dilakukan mengarah kemana. Tapi kalau kebijakan menggenjot inisecepat mungkin pasti akan lebih baik. * Panglima TNIVisi IndonesiaAgraris dan MaritimDitinjau catatan sejarah sosial budaya,masyarakat bangsa Indonesia lahir didua sisi kehidupan sebagai masyarakatLAKSAMANA TNI AGUS SUHARTONO*“Dari segikesejarahan,agrarisharusdipertahankan dandari segigeografimaritimharusdimunculkan.Dua-duanyaharusdijalankandenganbaik.”