Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 88
P. 35
BERITAINDONESIA, Mei 2013 35L ENTERADEMOKRASI, TOLERANSI DAN PERDAMAIANL ENTERAdiserahkan kepada petani untuk penangkarnya, lalu disebarluaskan ke petani yang lain.Ediyal menjelaskan bahwa Tanjabtimmemiliki potensi sawah 31 ribu ha dan yangefektif baru 25 ribu ha.Mendapat penjelasan itu, Syaykh AlZaytun menyarankan sebaiknya DinasPertanian sendiri yang jadi penangkarnya.“Buat penangkaran minimal 10 ha, untukbibit semai 10-12 kg per ha. Siapkan 10hektar, panggil petani andalan, kontrolsetiap hari, disiplin dikontrol sehingga takada yang liar. Siapkan bibit siap tanam.Untuk 10 ha cukup 10 kelompok tiapkelompok 10 orang,” saran Syaykh. Selainitu, kata Panji Gumilang, beri obat dasartembakau, cukup 200 kg per hektar. Harganya murah, hanya Rp. 400 per kg.“Bagaimana pasang naik dan surut disana?” tanya Syaykh. “Dalam dua jamsetelah pasang naik sudah surut kembali,”jelas Harsonono dan Ediyal berbarengan.Mendapat penjelasan itu, Syaykh sumringah: “Wah, itu maunya, itu cocok! PadiSigromilir sangat suka dengan yang sepertiitu.”Syaykh lalu menjelaskan bahwa Sigromilir itu artinya segera ke hilir, dari Al-ZaytunIndramayu ke Tanjung Jabung Hilir. Syaykhberkeyakinan Tanjung Jabung Timur akanjadi sentra padi di Sumatera. Keyakinan itudikemukakannya setelah mendapat penjelasan tentang potensi pertanian di kabupaten tersebut, serta adanya keinginan mereka untuk menanam bibit unggul Sigromilir.Syaykh menyambut baik keinginan tersebut. “Nanti kita siapkan bibitnya, siapkansaja lahannya, sehingga bisa swasembadaberas bukti wujudkan amal jariyah. Kitanamakan padi Sigromilir Tanjung JabungTimur (Sigromilir Tanjabtim) asal bibit AlZaytun Indramayu, agar tidak dikatakanmenjiplak,” ujar Syaykh.Pihak Dinas Pertanian Tanjung JabungTimur menyambut baik saran tersebut.Mereka akan menyiapkan lahan untukpenangkaran 10 ha, dengan berbagaiprasarana serta sarana yang dibutuhkan.Pemkab Tanjung Jabung Timur juga meminta agar Al-Zaytun berkenan turun tangan(supervisi) mulai dari meninjau lahan yangtelah disiapkan untuk penangkaran sampaiproses penanaman. Diyakini, kerjasamabudidaya padi Sigromilir tersebut akanmenjadikan Tanjung Jabung Timur sebagaisentra padi se Jambi bahkan se Sumatera,sekaligus mewujudkan visi Bupati Zumi ZolaZulkifli: Tanjabtim Samudra (Menuju Tanjung Jabung Timur yang Sejahtera, Adil,Mandiri, Unggul, Demokratis dan Agamis).Bupati TanjabTimZumi Zola & DanremGAPU JambiMenurut Syaykh Panji Gumilang, hal iniadalah bagian partisipasi Al-Zaytun bersama Pemkab Tanjung Jabung Timur untukmendukung dan mewujudkan kemandiriandan ketahanan pangan di Indonesia. SyaykhPanji Gumilang memang sangat merisaukankondisi Indonesia yang adalah sebuahnegara agraris, tanahnya subur dan sumber daya alamnya kaya, serta sebagianbesar (70%) rakyatnya adalah petani, tapi,ironisnya, masih terus mengimpor berasdan hasil pertanian lainnya. Petaninyamiskin, bahkan masih ada yang busunglapar.Selain itu, mereka pun diajak keliling olehSyaykh di seputar mashikhoh untuk melihatpenelitian yang dilakukannya atas berbagaitanaman padi, kopi unggul, buah tiin,kedelai, jagung dan sebagainya. Kemudiandilanjutkan berkeliling ke Blok Afrika danBlok Andalus dipandu ustad Sugeng danAbdul Latif sebagai penanggung jawabpertanian Al-Zaytun. Juga meninjau beberapa fasilitas Kampus Al-Zaytun. Kemudian, setelah rehat sejenak, dilanjutkan sholatJum’at. mbi | Abdul Qodir Hadi - Binsar Halomoan