Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 88
P. 29


                                    BERITAINDONESIA, Mei 2013 29Y BERITA TOKOHGereja pada abad ke-16, serta memelopori gerakan Protestantisme. Imamat am orang percaya dicetuskanMartin Luther dengan menandaskanbahwa Paus dan rohaniwan tidakboleh berkuasa atas kaum awam(warga gereja), karena setiap orangKristen adalah imam dan ikut bertanggung jawab dalam kehidupan(pelayanan) gereja.Doktrin imamat am orang percayaitu pulalah yang ingin ditegakkan olehPdt. Prof. Dr. Andar Lumban Tobing diGKPI. Mereka pun merumuskan danmenjabarkan imamat am orang percaya baik bagi kaum awam maupunpejabat gerejawi dalam kesatuan tubuhGereja Kristen Protestan Indonesia.Tidak Mementingkan DiriSelama melayani dalam jabatangerejawi sebagai Bishop GKPI, Dr.Andar benar-benar menyerahkan dirisebagai pelayan yang tulus dan bersahaja. Penulis mempunyai banyakpengalaman saat bertemu dengandoktor dan guru besar teologia sistematik ini, saat dia masih aktif sebagaiBishop GKPI. Dia tidak hanya seorangpendeta yang melayani, melainkandia juga seorang cendekiawan yangamat cerdas dan bijak, yang tidakpernah mementingkan diri sendiri.Dia benar-benar seorang imam dancendekia yang pantas diteladani danmenjadi tempat bertanya. Dia gurubesar yang amat baik.Kepadanya, siapa pun boleh curhat,mulai masalah pribadi sampai masalah tugas, kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan. Dia pendengaryang baik, sekaligus tempat bertanyadan guru besar yang baik. Dia sangatmudah ditemui. Berbicara dengannyaseperti layaknya bersahabat akrab. Diatak pernah menunjukkan dirinya lebihtinggi, bahkan tidak pernah menunjukkan (merasa) imannya lebih tinggi. Diasahabat diskusi yang baik.Saat itu, penulis baru berumur 30-an,sering merasa kaget karena dia menyapa duluan. Bahkan untuk membicarakan sesuatu yang bukan kepentingannya, dia tak pernah sungkanmendatangi ke rumah. Suatu ketika,penulis kaget, karena tiba-tiba diamuncul di depan pintu rumah sendirian, tanpa supir. “Kenapa saya tidakditelepon saja supaya datang?” penulismenyongsongnya. Dia hanya tersenyum. Dia datang untuk ngobrol, bukanmengkhotbahi apalagi menggurui.Walaupun setiap kata yang meluncurdari mulutnya serta sorot mata dangerak tubuhnya jauh melebihi khotbahdan wejangan. Dia adalah sahabat,imam dan guru besar yang baik.Suatu ketika saya diutus oleh KetuaUmum Lembaga SisingamangarajaGM Panggabean yang akan menyelenggarakan sebuah acara di Silangit,Siborong-borong, Tapanuli Utara untuk mengundang dan meminta kesediaan para pimpinan gereja di Sumatera Utara menghadiri acara tersebut.Dua pimpinan gereja diharapkanuntuk menyampaikan pidato sambutan dan memimpin doa. Kepada Dr.Andar Lumban Tobing Bishop GKPI,penulis mengajukan permintaan untuk berkenan menyampaikan pidatosambutan. Sementara kepada satupimpinan gereja yang lain memintauntuk memimpin doa. Kedua pimpinan gereja ini sama-sama bersediahadir tetapi sama-sama menolakpermintaan tersebut. Dr. Andar menolak menyampaikan sambutan. “Jangan, saya berdoa saja,” katanyaberulang kali. Sementara, pimpinangereja yang satu lagi juga menolak:“Jangan, jangan saya yang berdoa.Biar Dr. Andar saja yang berdoa. Sayayang pidato sambutan.” Bagi penulis,kedua pendeta tersebut benar danbaik, sama-sama melayani sesuaidengan talenta yang dimilikinya.Dr. Andar, saat menjabat BishopGKPI berjuang keras untuk menampung anak-anak yatim piatu. Diamendirikan Panti Asuhan Mamre diPematang Siantar. Selain itu, secarapribadi, dia juga memiliki beberapaanak asuh. Dia sangat peduli kepadaorang lemah. Kemudian, tibalahsaatnya dia harus pensiun dari jabatan Bishop GKPI dan jabatan pelayanan sebagai pendeta. Melalui sinode, diadigantikan Pdt. RMG Marbun, MTh,Sekjen GKPI yang telah menggantikanPdt. Prof. Dr. Sutan M Hutagalung padasinode sebelumnya.Lalu, dia pun harus meninggalkanrumah dinas yang telah ditempatinyaselama 24 tahun. Untuk bisa pindahdari rumah dinas tersebut, dia dankeluarganya sibuk mencari rumahkontrakan. Para anggota jemaat merasa kaget dan terharu setelah mengetahui kondisi tersebut. Bishop PendetaProfesor Dr. Andar Lumban Tobingternyata tidak memiliki rumah pribadi. Hal ini menggugah empatibeberapa anggota jemaat yang kemudian dengan sukacita urunan membelisebuah rumah yang layak di daerahelit Medan Baru menjadi milik SangPendeta yang baik. Tahun 1997, diameninggal dengan damai. „ ti-crsia hampir tersambar petir dalam cuaca buruk ditempat terbuka, hingga trauma dan takut mati. Laludia berjanji kepada Santa Anna, akan masuk biara.Janjinya dipenuhi pada 17 Juli 1505, ia masuk keordo rahib St. Agustinus. Lalu 3 April 1507, ia ditahbiskan menjadi imam. Tahun 1512, ia meraih gelarDoktor Teologi. Namun, pada 1524, ia melepaskanjubah kebiaraannya. Lalu pada 1525, ia menikahdengan Katherina von Bora, yang juga merupakanbekas biarawati. Mereka dikaruniai 6 orang anakyang bernama Hans, Elizabeth, Magdalena, Martin,Paul, dan Margareth.Pendeta Prof. Dr. Andar Lumban Tobing, mantan Bishop GKPI ketika menjadi pembicara pada Luther Study Symposium di Jerman. Foto Dok GKPI
                                
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33