Page 6 - Majalah Berita Indonesia Edisi 88
P. 6


                                    6 BERITAINDONESIA, Mei 2013VISI TOKOH Zenomena globalisasi, yang telah mengubahsedemikian rupa pola perdagangan dunia,informasi dan komunikasi, serta hubunganperekonomian di akhir abad kedua puluh,membawa pengaruh perubahan yang sama dibidang pendidikan di awal abad kedua puluh satu. Pelajar dan mahasiswa saat ini sudah tidak lagidibatasi pilihan pendidikannya pada batasanbatasan teritorial sebuah negara. Perubahan sistempembelajaran seperti transnational education,internet based learning, distance learning, kampuskampus jarak jauh (offshore campus), franchise institution, telah berkembang sedemikian pesatnya di berbagainegara, dengan demikian memberi kesempatan kepada pelajardan masyarakat pada umumnya untuk memilih lembagapendidikan dan atau sistempembelajaran yang diinginkannya, baik di negara asalmaupun di luar negeri.Persaingan global pun sangatterbuka bagi pelajar mahasiswa yang ‘berprestasi dancemerlang’, karena di era global ini banyak negara yangmenjadikan pendidikan menengah dan pendidikan tinggisebagai salah satu komoditiekspor. Sepanjang sejarah kemanusiaan baru di era inilah masyarakat pendidikan memunyai kesempatan untuk masuk dalamapa yang disebut sebagai pasar dunia atau globalmarket.Bagi para pendidik dan pimpinan lembagapendidikan di Indonesia, era ini tentu sajamemberikan banyak kesempatan untuk bangkitmenyejajarkan dirinya dengan negara-negara laindi dunia, sekaligus ancaman, atau setidaknyatantangan. Ancaman yang sangat mengerikan bilabangsa Indonesia tidak mengantisipasi faktorpendidikan di era globalisasi ini adalah runtuhnyatatanan kehidupan berbangsa dan bernegaradalam arti luas. Sumber daya manusia yangdimiliki tidak mampu bersaing dalam berbagaisektor kehidupan membuat Indonesia semakinterdesak mundur dan kalah dalam persainganmenata kehidupan sosial, ekonomi, politik,pertahanan, dan lainnya.Ketergantungan yang terus-menerus terhadaporang, institusi atau negara lain membuat ketidakpercayaan terhadap diri sendiri yang semakindalam sehingga banyak hal harus ditentukan olehorang, institusi, atau negara lain. Sementara padaera globalisasi, kemandirian sangat mutlakdiperlukan dalam menentukan arah perjalanansebuah negara. Indonesia harus mereformasikembali pendidikan yang hingga hari ini belummampu membangkitkan bangsa Indonesia dariketertinggalannya dengan bangsa-bangsa lain.Ancaman yang disebutkan di atas adalahtantangan yang harus dihadapi dengan keseriusandan penuh keyakinan, karena untuk kembalimenata pendidikan sebagai kunci keberhasilansebuah negara, kita menghadapi berbagai tantangan yang sifatnya internal maupun eksternal.Tantangan secara internal adalah, bahwa banyakdi antara pelajar, mahasiswabahkan orang tua pelajar Indonesia, masih melihat Australia,Britania Raya, dan AmerikaSerikat untuk tujuan belajar,baik itu untuk tingkat sarjanaataupun pascasarjana. Hal inidisebabkan mutu pendidikan dinegeri ini terus menurun, jugamasih saja kekurangan fasilitas,termasuk di dalamnya kurangnya fasilitas komputer danakses internet, dan alat bantumodern lain yang dibutuhkan.Kekurangan tersebut tidaksaja monopoli lembaga-lembaga pendidikan tinggi daerah,baik milik pemerintah maupunswasta, tetapi juga berlaku padalembaga pendidikan di kota-kota besar. Hanyasedikit saja di antaranya yang memiliki kemapananberupa kecukupan alat bantu modern. Merekamasih belum mampu menarik minat masyarakatmenengah atas, karena berbagai sebab, di antaranya adalah kurangnya tenaga pengajar internasional, diragukannya pengakuan international, dankurikulum yang masih mengacu pada aturan lamayang tidak seiring dengan permintaan internasional.Secara ekstern, pengaruh kemajuan teknologiinformasi dan komunikasi yang pesat yang sangatdibutuhkan dalam dunia pendidikan dengan duniaindustri terutama yang berkaitan dengan informasi dan teknologi komunikasi belum mampudiikuti dengan cermat oleh bangsa Indonesia.Persaingan kualitas output pendidikan merupakanindikator yang jelas akan lemahnya output yangdihasilkan oleh Indonesia. Untuk itu, kehandalansense of entrepreneurship para pimpinan dantenaga-tenaga manajemen pendidikan sangatdibutuhkan oleh bangsa Indonesia, sehinggamampu membawa lembaga pendidikan Indonesia ke arah global oriented dalam arti sepenuhnya.„ mbiGlobalisasi dan PendidikanFOLEH AS PANJI GUMILANGPersaingan kualitasoutput pendidikanmerupakanindikator yang jelasakan lemahnyaoutput yangdihasilkan olehIndonesia. Untukitu, kehandalansense of entrepreneurship parapimpinan dantenaga-tenagamanajemenpendidikan sangatdibutuhkan olehbangsa Indonesia,sehingga mampumembawa lembagapendidikan Indonesia ke arah globaloriented dalam artisepenuhnya.Syaykh Al-Zaytun
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10