Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 89
P. 16
16 BERITAINDONESIA, Juli 2013BERITA UTAMAZmetode medis dari dalam dan luarnegeri, rehabilitasi yang diterapkandengan pendekatan agama lebih manjur,” kata Menteri Sosial Salim Segaf AlJufri di Tasikmalaya, Jawa Barat.Menteri juga mengaku yakin metodeyang digunakan di Ponpes Suryalaya ituefektif sebab sudah mendapatkanpenghargaan dari badan internasionalyaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa.Menteri Sosial melakukan kunjunganke Pondok Pesantren Suryalaya untukmemberikan bantuan pada Panti Rehabilitasi Remaja Inabah.Dalam kunjungan tersebut, Menterididampingi sesepuh Ponpes SuryalayaKH Zaenal Abidin Anwar dan GubernurJawa Barat Ahmad Heryawan. MenteriSosial juga sempat berkomunikasidengan anak-anak yang dibina di pantitersebut, salah satunya bernama Putriyang mengaku sudah 14 tahun menggunakan narkoba dan berulang kalimenjalani rehabilitasi, namun tidakkunjung sembuh. Setelah dititipkanuntuk dibina di Panti Inabah, Putrimengaku sudah sembuh dan tidak akankembali menggunakan narkoba.Seperti diketahui, kerja sama Kementerian Sosial dengan Ponpes Suryalayasudah dilakukan sejak tahun 1980-an.Kerja sama ini akan terus ditingkatkan,bahkan metode yang diterapkan Ponpes Suryalaya dalam penanganan narkoba kalau bisa diterapkan di pesantrenlainnya.Lebih lanjut dikatakan Mensos, peransemua pihak, termasuk orangtua sangatdiperlukan untuk mengawasi pergaulananak-anaknya. KH Zaenal Abidin Anwar mengatakan, pondok remaja Inabah menangani penanganan sosial, salah satunya untuk pecandu narkoba.Metode yang digunakan bagi anak binaannya adalah mereka dimandikanpukul 02.00 dinihari, dilanjutkandengan shalat dan zikir.Panti Inabah dibuka sejak 1980 dansaat ini sudah memiliki 24 cabang,termasuk satu cabang di Malaysia.Pecandu narkoba yang dibina minimalmendapat pembinaan selama tiga bulandi panti tersebut.Asisten Pembina Inabah II PutriPondok Pesantren Suryalaya, DewiKhoirmulyana menambahkan, rentannya remaja terkena pengaruh narkobadisebabkan lingkungan pergaulan danlemahnya pengawasan orangtua. “Kesibukan orangtua yang umumnya membuat anak mudah terjerumus narkoba,”katanya.Ia menambahkan masuknya narkobadi kalangan pesantren itu bukan karenapesantren menjadi sarang narkoba,melainkan banyak pecandu narkobayang dimasukkan pesantren untukdibina, namun tidak semua pesantrenmemiliki metode penyembuhan.BNN AkuiEksistensi pondok pesantren sebagaigarda penahan masuknya narkoba dikalangan generasi muda juga diakuioleh Badan Narkotika Nasional (BNN).Direktur Diseminasi Informasi BNNDrs. Gun Gun Siswadi, M.Si, menilaipondok pesantren sebagai salah satuinstitusi pendidikan akhlak dan akademis memiliki nilai strategis untukmendukung program Pencegahan danPemberantasan Penyalahgunaan danPeredaran Gelap Narkoba (P4GN).Oleh karenanya, BNN menggandengPonpes Al-Hidayah Al-Mumtazah untuk melaksanakan sosialisasi pencegahan bahaya narkoba kepada lebih dariDirektur Diseminasi Informasi BNN Gun Gun SiswadiPondok Pesantren Suryalaya