Page 15 - Majalah Berita Indonesia Edisi 89
P. 15
BERITAINDONESIA, Juli 2013 15YBERITA UTAMAalah satu pesantren yang sangattanggap terhadap bahaya narkoba adalah Mahad Al-Zaytunyang terletak di Kabupaten Indramayuyang dipimpin oleh Syaykh AS PanjiGumilang. Setiap santri di sana, jikahabis liburan begitu masuk harus tesurin. Ini merupakan salah satu carauntuk mengetahui apakah santri tersebut terkena narkoba atau tidak. Jadi,jangan coba-coba, kalau ketahuan pastidikeluarkan dari Mahad. Apa yangditerapkan oleh Mahad Al-Zaytun ituadalah cara pencegahan. (Selengkapnya, baca Lentera).Tumbuhnya minat berbagai pesanPesantren BentengCegah Narkobatren di seluruh Indonesia terutama diJawa untuk membentuk unit rehabilitasi narkoba di pesantren beranjakdari besarnya minat penderita narkobauntuk melakukan rehabilitasi ke pesantren, karena dalam kenyataan, rehabilitasi di pesantren mempunyai nilaitambah yang besar dibanding di tempatyang biasa.Minat rehabilitasi pecandu narkobake pesantren akan semakin meningkatjika BNN atau lembaga lain mempromosikan pesantren sebagai tempatrehabilitasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredarangelap narkoba yang mumpuni danmembawa kesembuhan yang permanen. Apalagi mantan pecandu narkobamenjadi manusia baru setelah direhabdi pesantren. Selain bentuk pencegahan sepertiyang diterapkan di Mahad Al-Zaytunitu, ada pesantren yang menerapkanmetode penyembuhan bagi penderitanarkoba. Seperti yang dilakukan PantiRehabilitasi Remaja Inabah di PondokPesantren Suryalaya efektif untukmenangani pecandu narkoba.“Saya rasa cukup ampuh mengatasikecanduan narkoba, seperti yang dikatakan adik-adik kita dari sekian metodepengobatan narkoba yang ditawarkan,SPesantren menjadi salah satu benteng pertahanan untuk mencegah masuknya narkobadi kalangan generasi muda. Untuk itu, pemerintah melakukan pendekatan kepadabeberapa pesantren untuk menangkal masuknya barang haram tersebut.Pesantren BentengCegah NarkobaMahad Al-Zaytun Pelopor Benteng Cegah Narkoba
