Page 63 - Majalah Berita Indonesia Edisi 91
P. 63


                                    BERITAINDONESIA, Desember 2013 63YBERITA LINGKUNGANTanaman dan Burung BerkurangBerkurangnya jumlah pohon dan tumbuhan di Kebun RayaBogor juga berdampak pada menurunnya jumlah jenisburung yang hidup di kebun raya.ebun Raya Bogor adalah kebunbotani terbesar di Indonesiaseluas 87 hektar dengan16.000 jenis koleksi pohon dantumbuhan di tahun 2000. Namun populasi tanaman di kebun raya inimengalami penurunan karena faktorusia dan bencana alam, seperti anginputing beliung. Pada tahun 2006 jumlahnya menjadi 14.000 tanaman, dantahun 2012 tinggal 13.000 tanaman.Menurut Kepala Pusat KonservasiTumbuhan Kebun Raya Bogor DidikWidyatmoko, saat terjadi angin kencang dan angin puting beliung, banyakpohon yang tumbang. Hal ini bisadimaklumi sebab sekitar 70 persentanaman di Kebun Raya Bogor telahberusia ratusan tahun sehingga sangatrentan bila terjadi bencana alam.Kebun Raya Bogor sampai akhir2012 memiliki koleksi tanaman yangterdiri dari 212 suku, 1.250 marga,dan 3.400 jenis. Jumlah itu menyusut sekitar 19 persen dibandingkandengan tahun 2000.Salah satu pohon yang sudah hilangdari kebun raya ini adalah kelapa sawit(Elaeis guinensis) pertama yang dibawa dari Afrika Barat ke Kebun RayaBogor tahun 1848 dan kemudianmenjadi induk kelapa sawit di AsiaTenggara. Tanaman kelapa sawitpertama itu mati tahun 1993 karenafaktor usia.Ada juga pohon tropis dari Afrikadengan nama latin Ritchiea fragransyang ditanam sejak tahun 1920tumbang karena angin putting beliung pada awal Januari 2012 lalu.Pohon tropis itu merupakan satu-satunya di Kebun Raya Bogor dan sekaligus satu-satunya di Indonesia. Pohonyang usianya hampir seabad itu memiliki tinggi sekitar 15 meter dengandiameter sekitar 60 sentimeter. Dahulu pohon itu ditanam di masa KolonialBelanda murni untuk penelitian dantidak ada nama lokalnya di Indonesia.Meskipun merupakan satu-satunya diIndonesia, pohon itu tidak termasukpohon langka karena di dataran Afrikapopulasinya masih cukup banyak.Meski menyusut, tanaman-tanamanunggulan seperti pohon raja (Koompassia excelsa), teratai raksasa (Victoriaamazonica), palem (Arecaceae), meranti (Dipterocarpaceae), dan tanamanlain, termasuk buah-buahan langka,masih terpelihara dengan baik.Berkurangnya jumlah tanaman juga berdampak pada menurunnyajumlah jenis burung yang hidup di kebun raya. Menurut dokumen LIPI,jumlah jenis burung di Kebun RayaBogor pada tahun 1950 mencapai 150spesies. Tapi jumlah tersebut terusmengalami penurunan, dan tinggal90 spesies pada tahun 2006, lalu berkurang lagi menjadi 50 spesies padatahun 2011 dan saat ini diperkirakantinggal sekitar 30 spesies burung.Bahkan Bogor kini juga kehilangansalah satu jenis burung malam yangdulu pernah menjadi ikon kota ini,yaitu kelelawar. Dulu, mereka terlihat bergelantungan di pohon-pohonyang ada di Kebun Raya, dalam jumlah ratusan bahkan ribuan ekor. Kini,kelelawar-kelelawar itu hilang entahke mana.Selain berkurangnya jumlah spesies,populasi untuk setiap jenis burung punmengalami penurunan drastis. Berkurangnya jenis burung ini memilikipengaruh besar terhadap ekosistemsekitar, mengingat burung merupakan indikator alami dari kualitas sebuah lingkungan. Beberapa jenis burung kicauan yang kini sulit ditemukan di alam liar Kota Bogor, termasukKebun Raya, antara lain ciblek, manyar, raja udang, kepodang/bincarung dan cekakak jawa.Seperti diketahui, Kebun Raya Bogormasuk dalam daftar salah satu kebunraya terbaik di dunia yang juga berfungsi sebagai tempat konservasi danpenelitian. Karena itulah, seharusnyatempat ini bisa menjadi habitat dariburung-burung yang ada di seluruhIndonesia, termasuk burung endemikdi daerah tertentu. Selain itu, KebunRaya Bogor juga menjadi salah satutujuan dari migrasi burung-burungyang biasanya berlangsung sejak Oktober hingga Maret.Menurut catatan sejarah, KebunRaya Bogor dibangun pada tahun 1800saat Gubernur Jenderal Raflles berkuasa. Kecintaannya pada tanamanmenggerakkan dia untuk menyulapKebun Raya Bogor menjadi bergayaInggris klasik dengan bantuan ahlibotani dari London, Inggris. Padatahun 1814, istri Raflles meninggaldunia. Untuk mengenang sang istriyang ikut ambil bagian dalam pembangunan Kebun Raya Bogor, makadibuatlah Monumen di komplek KebunRaya ini dengan nama Olivia RafllesMonument.Hingga saat ini, Kebun Raya Bogorselalu ramai dikunjungi wisatawansetiap harinya. Diperkirakan, pendapatan dari tiket masuk dan parkirkendaraan besarnya sekitar Rp 9miliar per tahun. „ panK
                                
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67