Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 91
P. 61
BERITAINDONESIA, Desember 2013 61YBERITA LINGKUNGANatasinya dengan memperluas ruangterbuka hijau (RTH) dan mengampanyekan gerakan menanam pohon.Sesuai rilis hasil penelitian UNDP -United Nations Development Programme, Jakarta merupakan kota yang tingkatpolusi udaranya terburuk ketiga di dunia,setelah Meksiko dan Bangkok. Polusiudara di Jakarta sudah mencapai 150mikrogram per meter kubik. Ruangterbuka hijau (RTH) Jakarta pun hanya9,6 persen dari luas keseluruhan kota.Jika mengacu pada PP Nomor 41 Tahun1999, partikel debu (polusi) maksimum60 mikrogram per meter kubik, makakualitas udara di Jakarta sudah sangatburuk (150 mikrogram per meter kubik).Bahkan, sudah 7, 5 kali lipat lebih burukdari standar WHO yang hanya 20 mikrogram per meter kubik. Udara Jakartasudah amat kotor, dipenuhi debu, timbal,particulate master, karbondioksida,sulfur dioksida, nitrogen dioksida, danhydro karbon, yang sangat berbahaya bagi kesehatan.Demikian pula ruang terbuka hijau(RTH), yang hanya 9,6 persen dari 638km2, sangat jauh dari idealnya minimum30 persen dari luas kota, sebagaimanadisepakati dalam KTT Bumi di Rio deJanerio, Brazil (1992) dan di Johannesburg, Afrika Selatan (2002). Bahkanangka 30 persen tersebut masih bisaberubah sesuai dengan kondisi fisik kotadan lingkungan sosialnya.Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan Jakarta tidak layakhuni jika dilihat dari ketersediaan ruangterbuka hijau. Saat ini indeks RTHJakarta hanya 6 meter persegi perorang. Jauh dibanding indeks RTHdunia seluas 11-134 meter persegi perorang. Saat ini kota-kota Asia lain,seperti Shanghai, Singapura danKuala Lumpur, telah mencapai indeksRTH lebih dari 15 meter persegi perorang. Menurutnya, pembangunaninfrastruktur secara masif denganmengorbankan ruang terbuka hijauakan mengganggu ekosistem kota.Adanya banjir, kekeringan dan kelangkaan air, pencemaran udara,serta peningkatan iklim mikro menjadi salah satu indikasi kurangnyaRTH,” kata Djoko.Sementara itu, Gubernur Jokowi sendiri menargetkan dalam lima tahun kedepan DKI Jakarta akan memiliki ruangterbuka hijau 20 persen luas wilayah.Jokowi menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membebaskan tanahdan membeli lahan. Berbagai upaya pundilakukan untuk mencapai target tersebut. Di antaranya, yang sedang dilakukan, pembebasan dan pembenahan Waduk Pluit dan Ria Rio.Manajemen RTH pun telah dibenahisebelumnya berdasarkan PeraturanDaerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 10Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dua unit Dinas Pertamanandan Kantor Pelayanan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta disatukan menjadiDinas Pertamanan dan PemakamanProvinsi DKI Jakarta. Fungsi pemakaman pun tidak semata sebagai tempat pelayanan publik untuk penguburan jenazah, melainkan juga berfungsi sebagai RTH untuk menambahkeindahan kota, daerah resapan air,pelindung, pendukung ekosistem, danpemersatu ruang kota, sehinggakeberadaan RTH yang tertata dikomplek pemakaman dapat menghilangkan kesan seram pada wilayahtersebut, bahkan layak dimanfaatkan sebagai taman dan olahraga pagi.Tapi di tengah upaya Pemprov DKIJakarta untuk membenahi pernafasan(penghijauan) dan RTH Ibukota Jakartatersebut justru di beberapa tempat terjaditindakan penebangan, pembakaran danpenyiksaan pohon-pohon pelindung,yang ironisnya justru dilakukaninstansi pemerintah sendiri.Contohnya, sebanyak 22 pohon(trembesi) pelindung yang berada disisi Jalan Raya Pondok Kopi, DurenSawit, Jakarta Timur, yang sudahberusia puluhan tahun, justru ditebangi terkait dengan perbaikan saluran air di jalan tersebut. Penebangan22 pohon itu dilakukan pada malamhari pada awal September 2013 lalu.Siangnya, warga memprotes penebangan pohon yang diduga dilakukanpetugas atau rekanan Sudin PU TataAir Jakarta Timur itu.Lurah Pondok Kopi, Panangaran Ritonga, merespon protes warga tersebutdengan berupaya menghentikan penebangan pohon tersebut. ”Kami tanyakan izinnya nggak ada, sehinggakami hentikan. Pemotongannya jugamalam hari,” kata Panangaran Ritonga. Pihaknya pun (Satuan PolisiPamong Praja (Satpol PP) Kelurahan)menyita mesin potong pohon (chainsaw) dan menyerahkannya kepadaSeksi Pertamanan Kecamatan DurenSawit. Kasi Pertamanan KecamatanDuren Sawit, Jatayu, membenarkanadanya penyitaan mesin potong terseDITEBANG:22 pohon pelindung jalan di Jalan Raya Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur ditebangiterkait pelebaran saluran air. Warga protes. Sudin PU Tata Air Jaktim menolak bertanggung-jawab.SAPU TIUP: Petugas pembersih jalan di TPUPondok Kelapa saban pagi menyapu denganmesin peniup sehingga debu beterbanganmemperparah polusi udara. (Foto BERINDO - crs)