Page 65 - Majalah Berita Indonesia Edisi 96
P. 65
BERITAINDONESIA, Edisi 96 65BERITA KESEHATANtightening,” kata dokter lulusan Ilmu Estetika Kedokteran di The American Academy of Aesthetic Medicine ini.Menurutnya, setelah Botox dan Filler, ada satu lagi perawatan yang menjadi favorit, yakni Ultherapy. Seperti Botox dan Filler, Ultherapy merupakan perawatan yang tidak memerlukan tindakan bedah atau noninvasif. Memanfaatkan teknologi ultrasound, Ultherapy bertujuan untuk mengencangkan kulit wajah, leher, dan dada.Pertama kali diluncurkan pada 2008 oleh Merz Aesthetics di Eropa, perawatan berbasis energi ini menggunakan teknologi DeepSEE ultrasound imaging (pencitraan ultrasonografi ) dimana para ahli kecantikan dapat langsung melihat lapisan kulit pada saat perawatan berlangsung untuk memastikan agar energi ultrasound tersebut dialirkan ke bagian kulit yang tepat. Teknologi unik ini didukung oleh lebih dari 50 studi klinis, lebih dari 60 makalah kesehatan terpercaya, dan lebih dari 100 paten dari seluruh dunia. “Ultherapy sangat unik karena sangat presisi dan spesifi k. Kita dapat memantau seberapa dalam gelombang ultrasound dihantarkan ke dalam kulit sehingga hasilnya lebih maksimal,” ujar dr. Lanny Juniarti, Dipl. AAAM dari klinik kecantikan Miracle, di sela International Master Course on Aging Science (IMCAS) 2017, di Westin Nusa Dua, Bali.Cara kerjanya seperti mesin pemeriksaan USG pada ibu hamil. Sebelum perawatan, bagian kulit target akan diolesi semacam gel. Setelah itu barulah alat ultherapy diusapusap kan pada bagian kulit tersebut. Mesin seharga Rp 1,2 miliar itu lalu menghantarkan gelombang ultrasound ke tiga lapisan kulit yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.Tindakan pada lapisan teratas, yakni 1,5 mm, untuk menghilangkan keriput-keriput halus salah satunya di sekitaran bibir yang biasanya disebut smoker line. Lalu kedalaman 3 mm untuk mengencangkan kulit, setelah itu 4,5 mm guna merangsang pembentukan kolagen. “Karena pada dasarnya proses penuaan tidak hanya terjadi pada lapisan luar, tapi juga bagian dalam. Dengan adanya multilayer targeting ini, hasil yang diberikan akan lebih maksimal,” kata Lenny.Salah satu keunggulan Ultherapy adalah gelombang ultrasound dapat dipancarkan hingga ke jaringan ikat di atas otot, tepatnya 4,5 mm di bawah permukaan kulit. Dengan frekuensi tertentu, gelombang ultrasound lalu berubah menjadi panas di kedalaman tersebut sehingga memendekkan kolagen.“Hasilnya, kulit mengencang dalam sekejap. Itu efek jangka pendeknya. Lalu efek jangka panjangnya, proses pemanasan tersebut akan memicu produksi kolagen selama dua bulan sehingga hasilnya akan bertahan selama satu tahun,” jelas Lenny.Pasien hanya perlu melakukan perawatan tersebut setahun sekali. Namun untuk kasus-kasus yang lebih parah, Lenny yang telah mempraktikan Ultherapy selama enam tahun menyarankan pasiennya melakukan perawatan tujuh bulan sekali. Adapun sekali sesi perawatan berlangsung tidak lebih dari dua jam.Seiring berjalannya waktu, teknologi Ultherapy pun ikut berevolusi. Bila dulu hanya untuk area kulit wajah dan leher, Ultherapy kini bisa digunakan untuk mengatasi keriput halus di area dada.Perawatan Ultherapy dibanderol mulai dari Rp 20 jutaan untuk sekali sesi. Di Indonesia, terdapat 25 klinik yang memiliki perangkat medis serta menyediakan perawatan Ultherapy yang asli. rieUltherapy