Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 96
P. 61
BERITAINDONESIA, Edisi 96 61BERITA IPTEKyang dibuat khusus untuk menyerang drone.Disebutkan bahwa Maldrone mampu mengambil alih drone yang sedang terbang dengan meretas unit komputer pengendali drone dan menyerahkan kontrol kepada hacker. Hacker yang bersangkutan kemudian bebas melakukan apapun terhadap si drone malang, entah menerbangkannya ke pangkuan atau dijatuhkan begitu saja, sementara sang empunya hanya bisa diam tak berkutik.Skenario lain yang lebih mengerikan pun bermunculan. Bayangkan apabila drone yang terinfeksi malware diarahkan agar terbang ke lapangan udara, atau melakukan pengintaian jarak jauh alias mata-mata. Sasi menjelaskan malware bikinannya di sebuah forum hacker. Dia menyebutkan bahwa Maldrone bisa menyerang semua jenis drone, termasuk DJI Phantom dan Parrot AR dalam sebuah video demonstrasi.Maldrone bukanlah malware pertama yang menyerang wahana terbang nirawak. Namun program jahat ini memiliki keunikan dibanding pendahulunya karena tidak menyasar application program interface (API) dari drone, melainkan langsung menuju ke unit pengen dali otomatis.Potensi bahaya dari drone ini membuat banyak negara mulai membatasi penggunaan drone. Larangan-larangan pun dibuat. Misalnya, beberapa waktu lalu ada drone yang berhasil terbang ke area Gedung Putih Amerika Serikat. Pemerintah setempat kemudian menuntut perusahaan pembuat drone untuk memasang program pada otak drone agar perangkat buatannya tidak terbang ke area tersebut secara otomatis.Kota London juga sudah membuat beberapa tempat sebagai zona terlarang bagi penerbangan drone. Tepatnya enam taman Royal Parks di London yang tidak membolehkan pengunjungnya menerbangkan drone, termasuk Hyde Park dan St. James Park. Seorang juru bicara Royal Parks menerangkan bahwa drone dipandang bisa mengganggu kehidupan binatang di taman serta mengancam keselamatan pengunjung lain. Di samping itu, ada juga kekhawatiran bahwa drone bisa digunakan sebagai sarana terorisme sehingga membahayakan keamanan keluarga kerajaan Inggris yang tinggal di dekat taman-taman tersebutAdanya kebijakan soal zona-zona terlarang ini membuat para pengguna drone yang tidak tahu bisa dijerat oleh pihak berwenang dan mendapatkan sanksi, bahkan drone itu sendiri bisa ditembak jatuh tanpa peringat an. Kenyataan ini kemudian membuat seorang wisatawan bernama Anil Polat yang sering bepergian ke berbagai negara mengumpulkan data mengenai kebijakan yang berlaku terkait menerbangkan drone di negara tersebut. Dari hasil yang dikumpulkan, dia kemudian merilis sebuah petunjuk di peta milik Google Map yang menampilkan tiap negara atau negara bagian yang mengizinkan drone diterbangkan. Dia juga mengumpulkan informasi bagi mereka yang mau mengurus perizinan untuk menerbangkan drone di setiap negara. Seluruh data tersebut dia tampilkan dalam aplikasi buatannya bernama DroneMate yang sudah dirilis di App Store dan Play Store. Selain itu, pada situs DRONELIFE juga terdapat beberapa aplikasi pendamping smartphone untuk mengetahui informasi penting sebelum menerbangkan drone. UAV Forecast adalah aplikasi berisi lokasi yang diizinkan untuk menerbangkan drone sekaligus cuaca dan kecepatan angin di lokasi tersebut. Sementara Hover adalah aplikasi serupa dengan UAV Forecast. Aplikasi ini juga berfungsi sebagai news agregator terkait perkembangan tren dan industri drone. Berbeda lagi dengan aplikasi AirMap, hasil kerja sama dengan Federal Aviation Administration Amerika Serikat dimana mereka yang menerbangkan drone akan terhubung langsung dengan operator peng awas lintas udara. cidAMAZON PRIME AIR: Sistem pengiriman barang dari Amazon yang dirancang untuk mengantarkan paket ke konsumen dalam waktu 30 menit atau kurang dengan menggunakan drone.