Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 99
P. 45


                                    BERITAINDONESIA, Edisi 99 45AWARDSelain Syaykh Al-Zaytun, yang menerima apresiasi dengan kategori khusus, yakni Tokoh Penjaga Keberagaman, hadir pula dalam acara tersebut Ketua Umum DPP PSi Grace Natalie, yang menerima apresiasi sebagai politisi muda penggerak politik Indonesia.Penerima penghargaan lainnya adalah Jacklevyn Frits Manuputty, S.Th, S Fil, MA Kategori Lintas Agama. Dr. Japarlin Marbun profesi Kategori Lintas Aras. Patmono Sastrokasmojo Kategori Seni dan Budaya. David Surya, SH Kategori Advokasi dan Hukum. Untuk Kategori Media dan Literasi Radio RPK FM. Kategori Karya dan Prestasi diberikan pada Stephen William Joseph Tambayong. Untuk Sahabat Pewarna diberikan pada Elisabeth Tjianti sahabat Lintas Agama. Sahabat Lintas Aras diberikan pada Yusak Toto. Sahabat Misi dan Gereja diberikan pada Benyamin Oba dyah. Sahabat Bidang Pendidikan diberikan pada Lisa Mulyati, S.Sos. M.Si Ketua LPPD DKI Jakarta. Sahabat Penegakan Hukum diberikan pada Leo Panjaitan SH. MH. Penghargaan Khusus diberikan pada Ali Mochtar Ngabalin.Hingga kini, kiprah Al-Zaytun sebagai Pusat Pendidikan, Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian, sudah tersiar ke mana-mana. Al-Zaytun telah menyelenggarakan jenjang pendidikan mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), pendidikan dasar Madrasah Ibtida’iyah (setara SD), pendidikan menengah Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah (setara SMP-SMA), hingga perguruan tinggi Institut Agama Islam Alzaytun Indonesia (IAI - Al Azis). Bahkan menyelenggarakan pula pendidikan kelas dewasa (Kejar Paket A, B, C) di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yakni pendidikan penyetaraan bagi civitas Al-Zaytun dan masyarakat sekitar yang belum menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMAnya. Sistem pendidikan ini disebut dengan One Pipe Education System (Sistem Pendidikan Satu Pipa).Semua yang tinggal di Al-Zaytun (pelajar, mahasiswa, pengajar, karyawan, pengurus yayasan), yang berjumlah puluhan ribu orang, berasal dari berbagai suku, provinsi, dan negara (Malaysia, Singapura dan Timor Leste). Al-Zaytun pun menjadi tempat pembelajaran untuk hidup bersama, tempat untuk menumbuhkan budaya toleransi dan perdamaian dalam kehidupan sehari-hari.Selain itu, Al-Zaytun membuka diri menyambut kunjungan-kunjungan komunitas pendidikan atau komunitas masyarakat yang ber agama selain Islam (Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghucu, dan aliran kepercayaan). Bahkan dalam acara rutin tahunan peringatan 1 Syuro/1 Muharram yang diperingati di Al-Zaytun selalu mengundang dan dihadiri oleh tokoh-tokoh lintas agama.Dalam berbagai kesempatan, Syaykh Al-Zaytun selalu menyerukan sebuah prinsip kepada seluruh santri/pelajar Al-Zaytun dan keluarga besar Al-Zaytun serta masyarakat Indonesia, bahwa apabila kita berbicara persatuan, jangan pernah berbicara persatuan atas nama agama, atas nama suku tertentu, namun kedepankan Menyanyikan Indonesia Raya 3 stanzaGrace Natalie dan tamu undangan menyimak penyampaian orasi Syaykh Al-Zaytun
                                
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49