Page 19 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 11
P. 19


                                    TokohIndonesia, Volume 11 19satu unsur penting berbangsa yangmemberikan kebanggaan pada warganegaranya, dan itulah hal yangsementara ini hilang dari diri kita.Dengan kemandirian itulah eksistensibangsa dan standar kesejahteraan yangtinggi dari setiap warga negara dapatdijamin pencapaiannya.“Membangun Kemandirian Bangsajuga memiliki arti meningkatkanintegritas dan kapabilitas bangsa untukdapat secara cerdas menentukanpilihan dan mewujudkan cita-citamembangun negara modern, yangbertumpu pada kemampuannya sendiri,seraya mewujudkan dirinya sebagaibagian dari dunia internasional yangdihormati oleh bangsa dan negaranegara lain. Kemandirian dengansemangat globalisasi dan modernisasi,”ujarnyaBerbagai hal dibicarakan dalamwawancara ini, di antaranya tentangkesediaannya dicalonkan pada PemiluPresiden 2004. Ia mengaku bukanseorang pemimpi. “I’m not a dreamer,”ujarnya. Namun dia menegaskan tidakakan bersedia dicalonkan menjadiPresiden bila tidak memiliki peluang.Juga dibicarakan tentang pentingnyapenggalian potensi ekonomi Indonesiadi darat dan di laut. Maka,menurutnya, pemerintahan yang akandatang perlu memiliki visientrepreneurial, bukan hanyapresidennya tapi juga anggotakabinetnya, di samping memilikikemampuan administrasi negara (publicadministration).Sebagai bangsa yang paternalistik,menurut Siswono, masalah bangsa kitabisa menjadi sederhana jika hadirpemimpin yang dapat memberiketeladanan, dan mampu memobilisirpotensi yang ada, serta merumuskanlangkah yang tepat. Berikut kamisajikan petikan percakapan denganCalon Presiden Independen ini:M-TI: Anda seorang independen,nonpartisan, profesional tani,pengusaha, cukup populer sebagaisalah satu tokoh berpengaruh, danmantan pejabat bersih KKN, apa yangmelatar belakangi keinginan Andamenjadi Calon Presiden RI 2004?SIS (Siswono): Perlu saya klarifikasibahwa sejak awal saya tidak pernahberambisi untuk menjadi seorangpresiden dengan cara mencalonkan dirisendiri. Sikap politik saya bersamabanyak kawan-kawan yang lain di MPRdari berbagai golongan beberapa bulansetelah penggantian Presiden Gus Durkepada Ibu Megawati Soekarnoputeri,adalah meneliti para tokoh nasionaluntuk mencari seorang calon presidenyang paling mampu dan paling tepatuntuk memimpin negara yang amat sayacintai ini melalui Pemilu 2004. Sayaakan mendukung penuh tokoh tersebut,dengan segala akses yang saya punyai,walaupun misalnya tokoh tersebutadalah orang yang secara pribadi palingtidak saya sukai.Dalam upaya mencari tokoh nasionaltersebut, tanpa saya perkirakansebelumnya, saya menerima banyaksekali pernyataan yang disampaikanoleh perseorangan, para tokoh nasional,kelompok-kelompok masyarakat,organisasi-organisasi sosialkemasyarakatan dan beberapa partaipolitik baik secara lisan (langsung) dantelpon maupun pernyataan tertulis,SMS, fax dan lain-lain yangmenginginkan saya menjadi Presiden RImelalui Pemilu 2004.Pernyataan-pernyataan tersebutdatang dari berbagai daerah, dariPropinsi NAD, petani-petani di tanahKaro, petani-petani kelapa sawit diRiau, Jambi, tokoh-tokoh masyarakat diSumatera Selatan, Lampung, SulawesiSelatan, Sulawesi Tengah, SulawesiUtara, seluruh propinsi di Jawa, Bali,NTB, Kalimantan Barat, KalimantanSelatan, Kalimantan Tengah, KalimantanTimur, juga tokoh-tokoh masyarakat diPapua.Sungguh, saya merasa memperolehkehormatan yang amat tinggi atasberbagai pernyataan itu. OrganisasiSosial Kemasyarakatan yang telahsecara terbuka mancalonkan diri sayaadalah HKTI (Himpunan KerukunanTani Indonesia) dan beberapa organisasisosial kemasyarakatan lokal. SOKSI danKOSGORO 1957 juga mencalonkansaya untuk ikut menjadi capres melaluikonvensi partai Golkar.Sampai 2 April 2004, Partai SarikatIndonesia (PSI) dan Partai PenegakDemokrasi Indonesia (PPDI), PartaiPolitik Peserta Pemilu 2004 secararesmi telah mencalonkan saya sebagaisatu-satunya calon presiden. Jugabeberapa partai peserta Pemilu 2004lain yang menominasikan saya sebagaicalon presiden di antara calon-calonpresiden lainnya seperti PKP Indonesia,PNI Marhaenisme dan lain-lain. Selainitu, beberapa partai politik yang tidaklulus verifikasi KPU, juga tetapmendukung saya sebagai capres, yaituPartai PDKB, PNI-BK 1927, PartaiKongres Pekerja Indonesia (PKPI),Partai Anugerah Demokrat (PAD),Partai Pemersatu Bangsa (PPB), danParkindo.Sebagai seorang warga negara biasa,yang kurang dikenal rakyat, sayasungguh menyadari tugas berat yangterbentang di depan saya untukmenjadi seorang calon Presiden. Sejakharus memperkenalkan diri pada paraTEMU WICARA HKTI, SEJAHTERA PETANI Q e-ti/btejahtera IndonesiaW A W A N C A R A QSISWONO YUDO HUSODO Q SEJAHTERA PETANI SEJAHTERA INDONESIA QTokohIndonesia, Volume 11 19
                                
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23