Page 21 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 11
P. 21
TokohIndonesia, Volume 11 21SIS: Setamat dari ITB pada tahun1968, bekerja siang malam sebagaipengusaha, membangun rumahsederhana, dan berbagai usaha untukmembuka ribuan lapangan kerja bagirakyat. Sewaktu menjadi MenteriNegara Perumahan Rakyat, membangunratusan ribu rumah sangat sederhana,meremajakan permukiman kumuh,perumahan nelayan dan desa-desa, jugauntuk rakyat. Sewaktu menjadi MenteriTransmigrasi dan PPH, menyediakanratusan ribu hektar lahan-lahanpertanian untuk para buruh tani, petaniyang tidak memiliki lahan, juga untukrakyat.Seusai 10 tahun di pemerintahan,bersama kawan-kawanmemperjuangkan hak-hak petani yangadil melalui HKTI, juga untukkepentingan rakyat.Tidak pernah terbayangkansebelumnya bahwa hal itu, puluhantahun kemudian membuahkan harapansebagian rakyat Indonesia untukmencalonkan saya sebagai calonpresiden melalui Pemilu 2004 yangakan datang. Bila melalui Pemilu 2004saya terpilih menjadi Presiden, sekalilagi saya akan bekerja untuk rakyat.Bila saya tidak terpilih, saya akan tetapbekerja untuk rakyat.M-TI: Indonesia adalah negaraagraris. Dahulu petani bisa hidupberkecukupan bahkan ada yang kayaraya. Namun, anehnya sekarangtermarjinalkan bahkan semakintermarjinalkan. Maka, selain alasanteknis, sesungguhnya alasan apa lagiyang bisa membuat petani (demikianjuga nelayan dan buruh)termarjinalkan?SIS: Petani termarjinalkan karenauntuk waktu yang lama, pemerintahmenganut paham untuk menekan hargapangan, khususnya beras semurahmungkin, agar upah buruh bisa tetapmurah. Dan upah buruh yang murahdapat menjadi daya tarik bagi investasiasing. Artinya petani menyubsidiinvestor asing.Kalau harga barang-barang lainmeningkat, pemerintah tak dapatmelakukan langkah-langkahpengendalian. Tetapi bila harga berasmeningkat, pemerintah langsungmelakukan operasi pasar untukmenekan kembali harga beras. Petanijuga termarjinalkan oleh proses budayapewarisan lahan yang membuat luaslahan per KKpetani semakinmenyempit,dan negaraseolah-olahmembiarkannya.M-TI:Adakahkekuatan lainyang sengajamembuatgrand designuntukmermarjinalkanpetani(nelayanburuh), danbagaimanasesungguhnyabentuknya?SIS: Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, terbanyakkeempat di dunia, merupakan pasarpangan yang amat besar. Negara-negaraprodusen pangan menginginkanIndonesia menjadi pasar yang empukbagi prduksinya. Pada waktu ini,Indonesia adalah importir berasterbesar di dunia. Negara tujuan eksporsapi terbesar bagi Australia, danimportir gula terbesar kedua di dunia.Aturan-aturan yang ditetapkan dalamLOI-IMF tidak kondusif bagi upayamembangun kemandirian pangan.M-TI: Jika Anda berkehendakmemakmurkan kembali petani(termasuk nelayan dan buruh)Indonesia, kemakmuran seperti apayang Anda kehendaki, dan bagaimanagrand design-nya?SIS: Pada waktu ini, sebagai negaraagraris, dalam arti mayoritaspenduduknya bermata pencahariansebagai petani, angka impor pangannegara kita sangat besar dancenderung terus meningkat. Sebagaicontoh, impor beras lebih kurang 2 jutaton/tahun (terbesar di dunia); imporgula lebih kurang 1,6 juta ton/tahun(no.2 terbesar di dunia); impor kedelailebih kurang 1,3 juta ton/tahun; imporgandum lebih kurang 4,5 juta ton/tahun; impor jagung lebih kurang 1 jutaton/tahun; dan impor ternak sapi lebihkurang 450.000 ekor/tahun.Dari data-data tersebut dapat kitalihat betapa besar pasar pangan yangkita miliki telah diambil oleh produsenpangan luar negeri yang sebenarnyadapat kita penuhi sendiri sekaligusmenyediakan lapangan kerja yang amatbesar.Rasio ketergantungan makananpokok kita, beras dari impor mencapai9,1% pada periode 1998-2001,bertambah secara signifikan dari rasiopada tahun 1995-1997 yang barumencapai 4,3%. Dalam ukuran dunia,rasio impor beras kita atas seluruhberas yang diperdagangkan dalampasar beras internasional mencapai12,8% pada periode 1998-2001.BERSAMA KH IDRIS DI PONPES LIRBOYO, KEDIRI Q e-ti/btSISWONO PADA MUSDA HKTI SUMATERA SELATAN Q e-ti/btW A W A N C A R A QSISWONO YUDO HUSODO Q SEJAHTERA PETANI SEJAHTERA INDONESIA QTokohIndonesia, Volume 11 21