Page 23 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 11
P. 23
TokohIndonesia, Volume 11 23bergantung kepada bantuan negaranegara kuat.M-TI: Anda telah menjalani up anddown pergulatan hidup, baik secarapribadi tanpa embel-embel, sebagaianggota Keluarga Besar DokterSuwondo, sebagai kepala keluargabersama istri dan anak-anak, saatmenjalani masa anak-anak, remaja,kuliah yang penuh perjuangan, sebagaipengusaha dan tokoh peletak dasarkonsep perumahan sederhana yanglayak huni, anggota kabinet penentucetak-biru kehidupan berbangsa, dananggota dewan pembina kekuatanpolitik yang mayoritas tunggal diparlemen. Bisakah Anda menjelaskanhal-hal terpenting dan menariksepanjang menjalani semuanya berikutup and down-nya?SIS: Saya melihat bahwa bangsa kitayang paternalistik akan lebih cepatmenjadi baik manakala ada keteladanandari yang di atas. Saya juga melihatbahwa untuk membangunkesejahteraan yang tinggi bagi suatubangsa tidaklah memerlukan waktuyang lama. Malaysia yang memiliki ciriciri sosial budaya mirip dengan kita,yang merdeka tahun 1957, sekarangtelah menjadi negara denganpendapatan/kapita/tahun rata-rata US$4000,00, hampir 7 kali kita.Peningkatan kesejahteraan yangtinggi dan kemampuannya mengatasikrisis ekonomi ditunjukkan olehkepemimpinan PM MahathirMohammad. Korea Selatan yang sistemekonomi, politik, hukum, dan sosialnyahancur selama perang saudara tahun1950–1953, hanya dalam waktu 30tahun telah mampu menjadi bangsayang sejahtera, modern dan efisien, danmemperoleh kehormatan dunia denganmenyelenggarakan olimpiade.Kemajuan Korsel yang pesatterutama selama kepemimpinan PMPark Chung Hee, bersama contohkepemimpinan PM Lee Kuan Yew yangberhasil menjadikan Singapura negarayang sangat sejahtera, denganpemerintahannya yang bersih sertaefisien, juga RRC sejak kepemimpinanDeng Xiao Ping dan Ziang Jemin,meyakinkan saya bahwa kehadirankepemimpinan nasional yang visioner,yang memberi keteladanan, yangmampu memobilisir potensi-potensiyang tersedia bagi kemakmuran rakyat,sangatlah dibutuhkan Indonesia padawaktu ini, untuk membangun kemajuanyang signifikan. Untuk itu, Pemilu 2004mempunyai arti yang sangat strategis.M-TI: Pelajaran apa yang bisa Andawariskan ke generasi selanjutnya?SIS: Saya tidak ingin menggurui.Setiap generasi memiliki tantangan danpeluang perjuangannya masing-masing.Di tengah arus kuat globalisasi,tantangan di masa depan akan semakinberat. Untuk itu, kapan pun, di manapun, jadi apa pun, dalam kondisi apapun, kita harus tulus dan selaluberbuat sebaik-baiknya bukan hanyauntuk kepentingan diri, keluarga dankelompok, tetapi untuk sebesarbesarnya kesejahteraan dan kedamaianmasyarakat, serta untuk generasi yangakan datang.Setiap generasi perlu meniru filsafatpenanam pohon jati, yang sadar bahwaumurnya tak akan cukup untuk menuaihasilnya, dan sadar bahwa anakcucunya yang akan menuai hasil dariyang dikerjakannya.M-TI: Benang merah apa yang bisaAnda tarik dari berbagai pengalaman(up and down) itu agar menjadi sebuahmodal kekuatan untuk bertarungdalam Pemilu 2004?SIS: I’m not a dreamer (saya bukanpemimpi). 30 tahun lebih saya menjadipengusaha, 10 tahun saya menjadimenteri, dan 20 tahun saya di MPR,telah membentuk saya menjadiseseorang yang selalu penuhperhitungan. Saya tidak akan bersediadicalonkan menjadi Presiden bila sayatidak memiliki peluang.Dalam perhitungan saya, kandidatpaling populer tetap Ibu MegawatiSoekarnoputeri karena beliau presidensehingga paling dikenal rakyat. Beliauakan menang di putaran pertama, tetapidengan suara sekitar 30-35 persensaja. Beliau bersama pemenang keduaakan dipilih kembali pada urutankedua. Oleh karena itu, pada putaranpertama, sasaran saya cukup nomordua saja. Hal itu dapat dicapai bila sayameraih 18-22 persen suara. Basisdukungan saya adalah petani. Petani diIndonesia jumlahnya 52 persen dariseluruh rakyat Indonesia. Pada putarankedua, baru saya bertarung untuk bisameraih suara lebih dari 50 persen.M-TI: Bagaimana sesungguhnyakonsep kebijakan Trilogi PercepatanKemajuan Peradaban Bangsa yangakan menjadi program utama Andapada Pemilu 2004?SIS: Dalam rangka mencapai cita-citaluhur bangsa, perlu dilakukan upayaupaya nyata untuk memajukan seluruhaspek kehidupan bangsa melaluikegiatan pembangunan. Untukmewujudkan visi Indonesia masadepan, ditetapkan tiga misi pokokpembangunan guna mencapaikemandirian bangsa melalui “TrilogiPercepatan Kemajuan PeradabanBangsa”, yaitu:Dengan kemandirian, eksistensibangsa dan kesejahteraan warganegara yang tinggi dapat dijaminpencapaiannya.PAK SIS BERSAMA KH YUSUF HASYIM DI PONPES TEBUIRENG Q e-ti/btW A W A N C A R A QSISWONO YUDO HUSODO Q SEJAHTERA PETANI SEJAHTERA INDONESIA QTokohIndonesia, Volume 11 23

