Page 31 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 26
P. 31


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY 26 TokohINDONESIA Q 31Takesra.Dengan dimulainya gerakan keluarga sadarmenabung itu diharapkan segera terkumpuldana yang memadai untuk membantu keluargadi desa tidak tertinggal. Namun kemudiandisadari bahwa dana yang dibutuhkan untuk43.000 desa dengan keluarga kurang mamputernyata sangat besar dan akan lama sekaliapabila harus menunggu dana yang ditabungoleh keluarga yang ada. Juga disadari bahwajumlah keluarga miskin di desa tidak tertinggalternyata lebih besar dibandingkan denganjumlah keluarga miskin di desa tertinggal.Atas dasar kenyataan itu disusun suatuprogram alternatif dengan mengharapkansumbangan yang lebih besar dari parapengusaha yang ada. Para pengusaha sendirijuga sadar bahwa mereka harus segeramengulurkan tangan membantu upaya yangluhur ini. Bahkan ada yang mengusulkan agarpara pengusaha menyumbangkan sekitar duapersen dari keuntungannya untukmempercepat upaya pengentasan kemiskinantersebut.Para pengusaha itu kemudian menghubungidan mohon kepada Presiden Soeharto untukmembentuk suatu wadah yang bisamenampung partisipasi masyarakat dan danasumbangan para pengusaha tersebut. Untukitu dicetuskan gagasan membentuk Yayasandengan permintaan dari para pengusaha agarPak Harto sendiri bersedia memimpinnya.Maka pada tanggal 15 Januari 1996dibentuk dan resmi berdiri Yayasan DanaSejahtera Mandiri (YDSM atau Damandiri). AktePendirian Yayasan Dana Sejahtera Mandiri ituditanda tangani HM Soeharto, Prof.DR.HaryonoSuyono, Sudwikatmono dan Sudono Salim.Para pengusaha sepakat bahwa mereka yangmempunyai keuntungan di atas Rp. 100 jutaper tahun untuk rela memberisumbangan bagi usaha-usahapengentasan kemiskinan untukkeluarga-keluarga kurang mampudi luar desa tertinggal melaluiyayasan ini.Demikian kisah ringkasberdirinya Yayasan Damandiri(YDSM), yang didorong olehkeinginan luhur untukmengentaskan sesama rakyatIndonesia yang masih tertinggaltingkat kesejahteraannya. Danayang terkumpul pada YDSMdisimpan dan dikelola oleh PTBank BNI, kemudian disalurkanpada kelompok-kelompok UsahaPeningkatan Pendapatan KeluargaSejahtera (UPPKS) dalam bentukKredit Usaha Keluarga Sejahtera(KUKESRA). Pinjaman dantabungan yang dilakukankelompok-kelompok UPPKS,dilayani oleh PT Pos Indonesia.Kala itu kondisi kesejahteraansatu per satu akseptor KB sudahdiketahui. Tanggal 2 Oktober1995 dimulailah gerakan menabung di jajaran10,3 juta peserta KB. Pengalaman membagi10,3 juta buku tabungan bukan pekerjaanmudah. Bank hanya mampu membagi sejutabuku tabungan dalam sebulan. Jadi 10,3 jutadibagikan dalam tempo 10 bulan.Soalnya, harus mencari dan mencocokkan,apakah seorang akseptor tergolong keluargamiskin atau tidak. “Tetapi karena dilakukan 10bulan, tidak ada gejolak. Selalu ada jawaban,bulan depan. Berbeda dengan keadaanpembagian kartu miskin belakangan ini yangberbuntut ekses karena dibagikan sekaligus,”tutur Haryono Suyono yang selain pendirimenjabat Wakil Ketua Umum YayasanDamandiri sejak berdiri.Bank membagikan kartu tabungan yangsudah ada isinya, 1 dolar AS dan Rp 20.000.Kalau mereka mengisi sendiri Rp 20.000,boleh pinjam dalam jumlah sepuluh kali daritabungan itu, atau Rp 200.000. Demikianseterusnya. Jika mereka sudah melunasipinjamannya, tabungannya bertambah Rp20.000. Jika penyelesaian pinjamannya lancar,kinerja usahanya membaik, ini punya efekganda pada kelompok lain.Namun, pada era hura-hura (reformasi),jaringan ini berantakan, bubar semua.Pinjaman tidak dikembalikan. Kelompokkelompok tidak bisa dibina lagi. Padahal duluyang membina para petugas lapanganpertanian dan koperasi. Cita-citanya, usahakoperasi bisa berkembang. Karena hura-hurareformasi tahun 1998, koperasinyadibubarkan, kelompoknya dibubarkan. Nah,sekarang disuruh hidupkan lagi. Kondisinyasudah susah, sulit menggalang kembalipartisipasi mereka.Adapun program-program yang telahdilakukan atau mendapat dukungan YayasanLantas PakHartoberbicaradengansejumlahkonglomerat.Mereka punmerasaterketukhatinyauntuk ikutbersamapemerintahmemikirkanjalan keluaryangterbaik.HARYONO MENYERAHKAN TUMPENG KEPADA SUDWIKATMONO Q mti/doan
                                
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35