Page 4 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 33
P. 4


                                    4 Q TokohINDONESIA 33 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETINurani Penegak KeadilanBagi sebagian besar warga, keadilan masih sangat mahal di negeri ini.Selain karena kesadaran hukum masyarakat umumnya masih rendah,terutama karena nurani para penegak hukum masih kurang pekauntuk menegakkan keadilan. Bahkan sering kali terasa nyaris masihbelum ada aparat penegak keadilan di negeri ini. Kalaupun ada,mereka masih sekadar penegak hukum.Reformasi yang diharapkan akan segera berbuah tegaknya hukum dankeadilan, tampaknya juga masih sebuah impian. Para pencari keadilanmasih tertatih-tatih, keletihan bahkan merasa tertindas dan tertipu.Para pencari keadilan masih kesulitan menemukan penegak hukumyang berkeadilan. Barangkali apa yang disebut mafia peradilan masihbergentayangan menguasai proses peradilan, sehingga pencari keadilanterpaksa bertekuk lutut dalam sistem yang korup dan tak berkeadilan,tebang pilih, penuh kebencian, politisasi hukum dan lain sebagainya.Anggapan di atas mungkin terlalu pesimistis. Tentu, kita berharap,kondisi penegakan keadilan di negeri ini tidaklah sehitam anggapanitu. Pasti masih ada ‘bercak-bercak putih’ di antaranya. Masih adapolisi, jaksa, advokat dan hakim yang punya komitmen, kapasitas dannurani menegakkan hukum yang berkeadilan. Bahkan kalau namamereka disebut satu persatu, mungkin saja masih terlalu panjangdipaparkan dalam kolom kecil ini.Hoegeng Imam Santoso (1921-2004), Baharuddin Lopa (1935-2001) danBismar Siregar, tiga orang dari sekian banyak penegak keadilan yangpatut dikedepankan namanya. Bismar Siregar, SH, mantan hakimagung dan Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara, yang masih sehatdalam usia 78 tahun (lahir 15 September 1928), kami pilih menjadiTokoh Utama pada edisi ini.Dari kisah perjalanan karirnya sebagai aparat penegak hukum, diakami gambarkan ibarat kaca, yang menjadi cermin kebeningan hatinurani bagi para hakim dan penegak hukum lainnya. Bismar selalumengandalkan hati nurani setiap kali mengambil keputusan. Sebabbaginya, hati nurani tidak bisa diajak berbohong. Dia merasa sangatbersyukur dan bahagia sekali tidak masuk lingkaran hakim yang bisadisuap atau dibeli. Bismar Siregar, satu pendekar hukum langka yangberani melawan arus dan kontroversial demi tegaknya keadilan.Baginya, undang-undang, hukum dan kepastian hukum, hanya saranauntuk mencapai keadilan.Tatkala menjadi hakim aktif, dia seringkali melakukan terobosanhukum dalam menegakkan keadilan. Sebagai seorang hakim, dia tidakmau diintervensi oleh siapa pun termasuk atasannya. Dia juga tidakmau pasrah bilamana belum ada undang-undang yang mengatursesuatu perkara yang sedang diadili. Dia bukanlah seorang aparatpenegak hukum yang hanya berkemampuan mengikuti prosedurstandar operasi yang sudah baku. Demi tegaknya keadilan, baginya,hakim adalah undang-undang.Maka, kini dia pun menggelisahkan kekurangpahaman dan penjabaranhukum oleh para penegak hukum. Bagi dia, hukum itu hanya sebagaisarana, tujuannya ialah keadilan. Kalau sarana itu menjadi penghambat, maka harus disingkirkan, asal mencapai keadilan. Selain itu,perihal keletihan pencari keadilan, Bismar juga mengistilahkan bukanlagi air mata yang bercucuran, darah telah berceceran. “Tapi ternyatapejabat pengadilan tidak peduli,” keluhnya.Salah satu pendapatnya yang menarik (kontroversial), dia mengatakanbahwa mengadili Pak Harto haram hukumnya. Selanjutnya simakdalam sajian kami pada edisi ini. Selamat membaca!RedaksiQ SURAT & KOMENTAR KAPUR SIRIH4 Q TokohINDONESIA 33 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETIKampanye Pilkada dan UUDMungkin malu rasanya bagi kitasebagai masyarakat yangberintelektual luas apabila hingga kinikita masih sering menyaksikankampanye yang dihiasi denganmahadaya duit. Hal itulah yang terjadidi kabupaten saya, Banjarnegara(Jawa Tengah) dan kemungkinanbesar terjadi juga di daerah lain diIndonesia. Hampir dalam setiapputaran kampanye Pilkada berlakuUUD (Ujung-Ujungnya Duit). Inimerupakan keprihatinan kita bersama.Sampai kapan kita sabar menunggunegeri ini bisa maju, apabila dari mulaicalon Bupati/Wakil Bupati, TimSukses Kampanye sampai simpatisanpara calon tersebut tidak menyadaribahwa tradisi UUD itu akan semakinmengentalkan budaya KKN di negeriini. Ini bukanlah isapan jempol, dikabupaten saya, orang akan lebihtertarik berbicara urusan seberapabesar uang yang didapat darimengikuti kampanye salah satu calonBupati/Wakil Bupati ketimbang misidan visi apa yang mereka tawarkan.Muhammad Anang Saefulloh,kang_karno@yahoo.co.idBeritanya Beraneka RagamSaya sangat senang sekali jikamembuka situs tokoh indonesia.com,di samping beritanya beraneka ragam,cara pencariannya pun cukup mudah.Saran saya, tingkatkan selaluberitanya dan sukses selalumenyertai.Mohammad Surah,mohammadsurah_008@yahoo.co.idIdentity of IndonesiaWebsite ini sangat membantu dalamusaha untuk mencari informasi yangberkaitan tentang identity ofIndonesia. Namun masih banyaktokoh-tokoh besar Indonesia yangharus lebih didahulukanpemuatannya, misalnya Arief RachmanHakim, Prof. Dr. Moestopo, BungTomo, Sutan Syahrir, RadenSaleh,Wakidi, Delsy Syamsumar,Ganes TH, Asmaraman Ho Ping Hoe,Motinggo Busye, Taguan Hardjo, LiemSwie King, Hety Koes Endang danmasih banyak lagi yang sudahsepatutnya dimuat. Sekian usulan darisaya. Mudah-mudahan dapatdipertimbangkan. Terima kasih.Riga Logasrigana64@yahoo.co.jpPemda Ikut MelengkapiBelum semua tokoh baik tokohnasional maupun tokoh daerah tercover di sini. Kalau boleh dilengkapi
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10