Page 38 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 42
P. 38


                                    38 S TokohINDONESIA.COM S Megawati SoekarnoputriSTOKOH.IDleh suara terbanyak (35%) dibanding PKB hanya 10% pada Pemilu1999 — tidak banyak dilibatkandalam pengambilan keputusanpolitik strategis pada pemerintahanPresiden Gus Dur. Di antaranya,pengangkatan dan pemberhentianmenteri.Kesan kuat yang mengindikasikanbahwa Gus Dur menganggap remehMegawati berpuncak pada pemberhentian kader PDI-P LaksamanaSukardi3, dari jabatan MenteriDur sebagai Presiden mesra-mesrasaja. Tetapi akibat kesalahan GusDur, yang terkesan meremehkanMegawati, hubungan itu memburuk.Makan pagi yang biasanya dilakukan tiap Rabu di kediaman resmiMegawati, tidak lagi diadakan.Diamnya Megawati, tidak hanyamengecoh pemerintah Orba, bahkantelah membuat Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid)2, yang terkenalpiawai berpolitik, menjadi sesumbar.Gus Dur yang berhasil ‘menangkap’peluang menjadi Presiden RI padaSidang Umum MPR 1999, yangsepatutnya peluang itu adalah milikMegawati, terkesan terlalu meremehkan Megawati.Megawati yang sudah ‘mengalah’berkenan menjadi Wakil Presiden —kendati partainya PDI-P mempero-:: beritasatu.com 2 Abdurrahman Wahid, KH panggilan Gus Dur, PresidenRepublik Indonesia (20 Oktober 1999-24 Juli 2001).Mantan Ketua Umum PB Nahdatul Ulama (1984-1999),lahir di Denanyar, Jombang, Jawa Timur, 4 Agustus 1940dan wafat di Jakarta, 30 Desember 2009.(www.tokohindonesia.com/abdurrahman-wahid/)3 Laksamana Sukardi, Menteri Negara BUMN (1999-2004),mulai terlihat menjauh dari Megawati Soekarnoputri hanyabeberapa saat setelah Megawati tidak lagi menjabatPresiden. Bahkan pada kongres PDI-P tahun 2005, diabersama beberapa orang kader PDI-P mengambil sikapmenentang kepemimpinan Megawati di PDI-P. Isu yangmereka munculkan adalah menyangkut perbedaan tajamdalam penentuan metode demokratis yang berlaku dipartai. Laksamana Sukardi dan Roy B.B. Janis besertakelompoknya, berpandangan bahwa walaupun PDI-P adalahpartai politik yang modern namun masih menggunakanmetode lama otoriter, seperti memberikan hak istimewamutlak kepada ketua partai dan hanya memiliki satukandidat untuk posisi ketua umum. Kelompok ini puntersingkir dan kemudian mendirikan Partai DemokrasiPembaruan (PDP) yang mengambil sistem kepemimpinankolektif dengan 35 orang dalam pimpinan kolektifGus Dur dan Megawati Soekarnoputri ‘sahabat bersaudara’ bersama Taufik Kiemas
                                
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42