Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 100
P. 28
28 BERITAINDONESIA, Edisi 100BERITA TOKOH28Menteri Agama Fachrul RaziCadar dan Celana Cingkrang Bukan Ukuran Ketakwaan Menteri Agama Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi Batubara mengklarifikasi tidak melarang penggunaan cadar dan celana cingkrang, tetapi ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa cadar dan celana cingkrang bukan indikator atau ukuran ketakwaan.Fachrul memandang selama ini ada kelompok-kelompok yang menjadikan penggunaan cadar sebagai standar ketakwaan. Karenanya, kelompok itu menyebut orang tak bercadar sebagai orang tidak bertakwa. “Kami ingin cadar ini tidak boleh berkembang dengan alasan takwa. Kami khawatir ini berkembang dengan alasan ini ukuran ketakwaan umat. Oleh sebab itu, kami katakan bahwa cadar dengan ketakwaan tidak ada hubungannya,” tegas Fachrul Razi menjawab berbagai pertanyaan soal pelarangan cadar dalam Rapat Kerja Menteri Agama RI dengan Komisi VIII DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).Kontroversi telah mencuat sejak awal pengangkatan purnawirawan TNI berbintang empat (jenderal) ini menjabat Menteri Agama (Menag). Sebab sejak reformasi 1998, Fachrul Razi adalah Menag pertama dari militer. Bukan itu saja, sejak era reformasi sudah menjadi ‘tradisi politik’ bahwa Menag ‘sewajarnya’ dijabat ulama atau cendekia dari ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ‘sewajarnya’ dijabat ulama atau cendekia dari ormas Muhammadiyah. Tradisi politik ini dihentikan dengan mengangkat Jenderal (Purn) Fachrul Razi yang Anggota Majelis Amanah Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) dan CEO Gojek Nadiem Makarim menjabat Mendikbud. Ikatan kedua kementerian itu dengan ormas keagamaan tertentu dicairkan.Kontroversi bertambah riuh menakala Fahrul Razi yang mantan Wakil Panglima TNI (1999-2000) itu menyatakan sebagai Menteri Agama RI dan bukan hanya menteri salah satu agama saja, akan melakukan langkah-langkah deradikalisme. Sejak dilantik Presiden pada 23 Oktober 2019, Fachrul dengan tegas menyatakan tak ada toleransi untuk radikalisme. Fachrul saat menghadiri Lokakarya Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid di Hotel Best Western, Jakarta, Rabu (30/10/2019), mengungkapkan akan segera melakukan penataran penceramah, karena ia banyak menemukan pendakwah yang membodohi umat dan menyebarkan paham radikal. Namun, ia mengatakan hal ini tidak akan dilakukan secara paksa. “Bagi yang mau, yang enggak mau ya enggak apa-apa, silakan, kita enggak maksa,” ujar Fachrul.Fachrul juga mengemukakan sikapnya menolak paham khilafah dan akan membuat pengaturan larangan ASN memakai cadar dan celana cingkrang saat bertugas. Pernyataan tersebut sontak disambut dengan kritik dari beberapa pihak. Di antaranya, Fachrul Razi dipanggil oleh DPR untuk menjelaskan pernyataan dan rencana-rencananya. Dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 7 November 2019, ia dicecar 24 pertanyaan. Ketua Komisi VIII dari Fraksi PAN Yandri Susanto mengawali bertanya soal pernyataan Menag yang menyebut pelarangan cadar dan celana cingkrang bagi ASN. Komisi VIII, kata Yandri, menilai upaya deradikalisasi Kemenag seolah-olah berpatok pada cara berpakaian saja. “Seoalah-olah cara berpikir orang itu ada garis lurus dengan cara berpakaian. Nah itu menjadi pro kontra sangat tinggi,” ujarnya.Bahkan Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN Ali Taher hampir 10 menit seperti menceramahinya tentang agama dan iman. Politikus PAN itu menilai Fachrul terlalu banyak mencampuri pengamalan agama atas nama radikalisme. Maka Taher meminta Fachrul belajar lagi tentang agama sebelum berbicara tentang radikalisme.Juru Bicara PKS, Ahmad Fathul Bahri, juga mengingatkan Menag untuk mengatasi masalah radikalisme sebaiknya menekankan hal-hal yang bersifat substansial ketimbang simbolik. Fahtul Bahri di Jakarta, Sabtu 2/11/2019 mengatakan penggunaan celana cingkrang tidak bisa diidentikan dengan paham radikal. Bahkan, menurutnya, penggunaan celana cingkrang saat ini sudah menjadi trend anak muda.Menangggapi berbagai kritik tersebut, Menag Fachrul Razi saat bertemu pimpinan Komisi VIII DPR di Jakarta, Selasa (5/11/2019), mengaku pengungkapan V Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi