Page 13 - Majalah Berita Indonesia Edisi 14
P. 13
BERITAINDONESIA, 1 Juni 2006Syaykh, dengan ketajaman intuisinya, telah memilih waktu dan tempatyang tepat. Di desa itulah Syaykhbanyak merenung, mendapatkanilham dan gagasan-gagasan cemerlangtentang pendidikan yang bernafasIslami. Sekarang, dengan lebih dari10.000 santri Tsanawiyah (SMP)sampai Aliyah (SMA), Al-Zaytun, padatahun ajaran lalu, menamatkan 800lebih santri Aliyah (SMA), hampir100% diterima di Universitas AlZaytun.Mulai meluncurkan sistem pendidikan satu pipa (one pipe educationsystem), Al-Zaytun dalam tahun ajaran ini, membuka kelas Ibtidaiyah (SD),bersambung dengan perguruan tinggi.Lantas, nantinya dilanjutkan denganprogram S-2 dan S-3.Cukup mencengangkan. Hanyamenjelang dua bulan pembukaantahun ajaran baru, Al-Zaytun sudahdibanjiri 2.342 calon santri Ibtidaiyah,terbagi atas 1.248 calon santri pria(rizal) dan 1.094 calon santri perempuan (nisa).Tidak hanya dalam kuantitas. AlZaytun malahan menekankan aspekkualitas. Lembaga pendidikan inimerupakan sebuah laboratorium hidup (life laboratory) raksasa yangmemadu ilmu-pengetahuan teori danpraktik.Sistem pendidikan satu pipa, bisaberarti membangun kesinambunganberbagai keunggulan—prilaku, akhlak,keterampilan, dan penguasaan ilmupengetahuan sampai ke tingkat dokMajalah ini dua kaliberturut-turut menyajikan cover story (laporan sampul) tentang pendidikan.Soalnya, pendidikanmenciptakan generasi baru yang diharapkan mampu mengangkat martabat dan harga diri bangsa yang jatuhterpuruk. Cover story kali ini menajampada Al-Zaytun, lembaga pendidikanterlengkap di seluruh Indonesia. Adafaedahnya Anda meluangkan waktuuntuk menilik model pendidikan yangditerapkan di Al-Zaytun. Terpencil diDesa Mekarjaya, Indramayu, bangunan gedung-gedung bertingkat AlZaytun ibarat sebuah mercu suar masadepan bangsa Indonesia yang memancarkan kehormatan dari sebuahkemandirian.Segalanya yang ada sekarang di AlZaytun, berawal dari angan-anganseorang tokoh panutan, Syaykh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang.Awalnya, Syaykh harus menantangberbagai cemoohan ketika mengedepankan angan-angannya untukmembangun sebuah pondok pesantren paling modern di Asia. Lagipuladia memilih sebuah desa terpencilyang jauh dari mana-mana, the site ofnowhere. Namun Syaykh dan rekanrekan seperjuangannya pantang mundur, apalagi berputus asa.Di desa itulah, Syaykh dan rekanrekannya, pengurus Yayasan Pesantren Indonesia, mengumpulkan uangsen demi sen, bekerja keras, berkontemplasi dan berdoa untuk mewujudkan angan-angan mulia mereka. Mereka mulai menanam pohon-pohonbeton di tanah berlumpur yang tidakpernah dilalui kendaraan bermotor.Tentu bukan pekerjaan ringan. Dimulai dengan pembangunan workshop dan bangunan bertingkat pertama, Gedung Al Bahar, dan selesaitahun 1999.Waktu itu, Ma’had Al-Zaytun membuka pendidikan tingkat Tsanawiyah,dibanjiri oleh 1.200 peminat dariseluruh Indonesia. Tahun 1999 itu jugaPresiden B.J. Habibie meresmikanMa’had Al-Zaytun, sekarang beralihmenjadi Lembaga Pendidikan AlZaytun.PENDIDIKAN SATU PIPAVISI BERITAtoral (S-3) pada usia 25 tahun. Sedangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) bikinan pemerintah yang menghadapi pelbagai persoalan, sudah sejaklama diterapkan di Al Zaytun.Untuk keperluan praktik, pelatihandan pemenuhan kebutuhan hidup, AlZaytun menyediakan lahan produksipertanian 1.000 hektar. Lahan inidigarap oleh eksponen yayasan, gurudan mahasiswa yang tergabung dalamKelompok Tani Terpadu (KTT).Syaykh sendiri memelopori dan bergabung dalam KTT satu. KewajibanKTT hanya membayar retribusi kepada YPI. Di situ juga tersedia laboratorium rumah sakit, teknologi, peternakan, perkebunan dan pembibitan.Al-Zaytun merupakan sebuah—“kampung besar”, dihuni oleh lebih dari13.000 anggota komunitas, sudahmandiri untuk memenuhi hampirsemua kebutuhan sehari-hari mereka.Kisah sukses Al-Zaytun tidak berhenti sampai di situ. Para siswa sertamahasiswa dididik dan dilatih untukmenguasai Al-Qur’an dan berbagaibahasa asing, seperti; Arab, Inggris,Mandarin dan Jepang. Mereka jugamendapatkan pendidikan komputerdan jurnalistik, dilatih berketerampilan seni dan budaya.Yang jelas, Al-Zaytun menyiapkangenerasi baru Indonesia yang cerdas,terampil, bermoral dan berakhlaktinggi, sehingga terbangun sebuahkawasan yang damai dan demokratis(Zone of Peace and Democracy). Didalam komplek pendidikan seluas 200hektar itu, tidak hanya siswa, mahasiswa, guru, dosen dan karyawan yangtidak diperkenankan merokok, tetapijuga para tamu yang sedang berkunjung. Ketentuan tersebut ditegakkan dengan pengawasan yang ketat,tetapi tidak mencekam.Setiap santri yang kembali dariberlibur, harus menjalani pemeriksaan(laboratorium) air seni untuk memastikan apakah dia bebas dari Narkoba, nikotin dan minuman keras atautidak. Disiplin moral ini diberi teladanoleh semua guru, dosen dan eksponenyayasan.Syaykh punya obsesi menjelangtahun 2020, setiap lembaga pendidikan Indonesia modern harusterbebas dari Narkoba, berdisiplintinggi dalam tatanan lingkungan yangkondusif cinta belajar. Dan pendidikanIndonesia modern sudah siap masukdalam Zone of Peace and Democracy.■13