Page 65 - Majalah Berita Indonesia Edisi 14
P. 65
BERITAINDONESIA, 1 Juni 2006 65(BERITA MEDIA)Judul di atas begitu besar dan jelas tertulis di sampulmajalah Tempo, edisi 8-14 Mei 2006. GunawanSantosa, dijuluki Tempo sebagai David Copperfielddari Cipinang. Yang jelas Gunawan bukanlah David,ilusionis terkenal yang bisa menembus tembok.Namun Jumat 5 Mei, otak pembunuh BudhiartoAngsono, bos PT Asaba, itu menunjukkan kualitas yang setaradengan Copperfield. Dia berhasil kabur dari rumah tahananNarkoba Cipinang yang terkenal dengan pengamanan super ketattanpa cacat dan jejak secuil pun.Berita lain yang diangkat Tempo, soal penerapan syariat Islam dalam peraturan daerah, yang banyak menimbulkan pro dankontra di sejumlah daerah.Majalah Gatra, Edisi 13 Mei 2006,Laporan Utamanya “JaksaPemungut Uang (JPU)”. Padahuruf J, P dan U, diberi warnalain sebab singkatan ketigahuruf tersebut selama ini dikenalsebagai Jaksa Penuntut Umum.Sebuah sindiran terhadap jaksa.Dirut Jamsostek, Achmad Junaidimelempar jaksa usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,karena merasa telah menyetorkanuang senilai Rp 550 juta, kepadajaksa.Selain itu, Gatra juga menyebutkanaksi rusuh buruh di depan gedungDPR/MPR tanggal 3 Mei. Tangantangan elit dituding bermain di balikaksi buruh yang rusuh. Aksi penyusupan menjelma dalam beragamrupa.Majalah Investor edisi 26 April-8 Mei 2006, menurunkanlaporan tentang Emiten Terbaik 2006. Majalah ini menulis tigaemiten peraih ‘Outstanding Performers 2006’. Setelah melaluiproses penilaian yang cukup ketat, PT Astra Internasional Tbk,PT Aneka Tambang Tbk, dan Perusahaan Gas Negara Tbk,berhasil menggaet penghargaan sebagai ‘Outstanding Performers 2006’.Empat dari tujuh nominasi yang ditetapkan dewan juri Investor Award. Empat emiten yang tersisih adalah, PT Laju BerlianTbk, PT Bakri Sumatera Plantations Tbk, PT Energi MegaPersada Tbk, dan PT United Tractors Tbk.Majalah Forum, Edisi 01-07 Mei 2006, menulis tentang kasusBNI yang melibatkan mantan Kapolri Jenderal Polisi Da’iBachtiar. “Akankah Da’i Diperiksa?” Itu judul majalah ini. NamaDa’i Bachtiar muncul setelah Dicky Iskandar Dinata bernyanyidi depan persidangan. Dia mengaku Da’i Bachtiar juga teraliridana kasus BNI, yang menyeret juga sejumlah petinggi Polri,seperti, mantan Kabareskrim Komjen Suyitno Landung, BrigjenIsmoko dan Kombes Irman Santoso. Namun Polri masih ragujangan-jangan ini hanya alibi Dicky.Majalah TRUST, Edisi, 1-7 Mei 2006, fokus utamanyaperseteruan Henry Pribadi dan Prayogo Pangestu. Henrymelaporkan Prayogo Pangestu ke Mabes Polri dengan tuduhanpenipuan. Pengaduan tersebut nampaknya akan menjadi babpenutup sebuah kisah persahabatan dua taipan papan atas dinegeri ini. Sejak era 90-an Henry kerap berkongsi denganPrayogo Pangestu di sejumlah unit usaha. Kerjasama pertamakali keduanya adalah tatkala mereka menggandeng BambangTrihatmojo, putra mantan Presiden Soeharto, untuk mendirikanmega proyek Chandra Asri pada tahun 1989. Akankah keduanyacerai?Majalah Tempo, Edisi 1-7 Mei2006, juga menurunkan laporan utamanya mengenaikasus suap BNI kepada sejumlah petinggi Polri. Tak ketinggalan nama mantan KapolriJenderal Polisi Da’i Bachtiar punmencuat. Sebuah nyanyian dariDicky Iskandar Dinata, menyebutkan ada aliran dana untukTrunojoyo-1 (TB-1) yang ketikaitu dijabat Da’i Bachtiar. Tertangkapnya kaki tangan NoordinMoh Top di Wonosobo, jugadiangkat oleh majalah terbitanibukota tersebut.Majalah Gatra, Edisi 6 Mei2006, Negeri Syariah TinggalSelangkah. Berita itu sangatberkaitan erat dengan beberapadaerah yang saat ini telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) yang mengacu pada syariatIslam. Banyak yang setuju, tak sedikit yang kuatir, bahkanmenolaknya. Namun untuk menyikapi itu semua kiranya perlusuatu kearifan untuk melihat persoalan yang sedang dihadapibangsa ini.Majalah SWA Sembada, Edisi 17 Mei 2006, Memilih CEOCEO Berani Mati. Yang dibutuhkan sekarang adalah tampilnyapara CEO yang siap mempertaruhkan reputasinya demi tujuanyang lebih besar. Persaingan yang begitu ketat membutuhkankepiawaian tersendiri untuk mengatasinya.Tulisan lain adalah ANTV yang terlihat memiliki banyak wajahbaru. ANTV seolah membajak tenaga dari stasiun swasta lain.Tapi, demi tantangan mereka tak peduli karena di ANTV adayang lebih tertantang. ■ SBGunawan Lenyap Tanpa SulapBerita lenyapnya Gunawan dari sel tahanan diLembaga Pemasyarakatan Narkoba Cipinang JakartaTimur, menambah panjang jumlah terpidana yangmelarikan diri. Alasan kurang sebandingnya petugasdan jumlah tahanan menjadi kambing hitam.BERITA MEDIA