Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 19
P. 27
BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 27BERITA KHASBERITAINDONESIA, 24 Agustus 2006 27n Hentikan Israelmenyebut insiden memalukan itu sebagaitragedi kemanusiaan. Sekjen PBB KofiAnnan menduga, insiden itu terkesandisengaja, karena pos PBB sudah lamaada, juga memiliki tanda-tanda keberadaan yang sangat jelas.Harian sore, Sinar Harapan (27/7),memberitakan secara lebih panjang daftartokoh dunia yang mengecam seranganIsrael ke pos-pos PBB di halaman depan.Berjudul, Dunia Kecam Israel, harian inimenulis, Menteri Luar Negeri China,Jepang, Korea Selatan dan 10 anggotaASEAN turut mengecam serangan brutalIsrael tersebut. Presiden Finlandia TarjaHalonen mengatakan tidak ada yangmembenarkan Israel untuk menyerangmarkas pemantau PBB. Menlu AustriaUrsula Plassnik juga telah meneleponlangsung Menlu Israel Tsipi Livni untukmenanyakan kejadian tersebut. Diamengatakan hal itu tidak dapat diterima.Kejadian itu juga memancing reaksi dariPrancis, Inggris, dan Jerman. PresidenPrancis, Jacques Chirac, mengatakankejadian tersebut harus dapat menjadidasar pertimbangan untuk segera menghentikan kekerasan.Inisiatif OKI untuk Hentikan Kebiadaban Israel, demikian judul tajuksuratkabar pendukung pemerintah, Media Indonesia. Pada tajuknya (4/8) yangditempatkan di halaman depan, MImenulis, pernyataan keras OKI sudahsepantasnya dilakukan. Sebab, kredibilitas OKI dipertaruhkan di dalam konflikdi Timur Tengah. Libanon dan Palestina,tulis MI, ialah anggota OKI yang kinimengalami bencana kemanusiaan akibatkebrutalan Israel. OKI organisasi duniaterbesar setelah PBB dan GNB. Karenaitu, inisiatif OKI harus segera diresponPBB dan AS. Jika tidak, kita sungguh tidaktahu kapan tragedi kemanusiaan bakalberujung. MI mengutip rekomendasi limapoin OKI dalam pertemuan darurat seharidi Kuala Lumpur (3/8).Pada edisi yang sama, harian yangberedar luas ini menurunkan berita utamahalaman depan, berjudul: OKI Siap KirimPasukan. Foto utama tiga kolom dihalaman satu, memperlihatkan PresidenSusilo Bambang Yudhoyono sedang berbincang-bincang dengan Presiden IranMahmoud Ahmadinejad. MI mengutippidato paling keras dalam pertemuantersebut, datangnya dari pemimpin negara Islam Iran. “Tindakan yang palingkonkrit untuk konflik adalah melenyapkan rezim Zionis. Tetapi sebelumnyaharus ada gencatan senjata,” kata Ahmadinejad. Dia juga mendesak negara-negara muslim untuk menghentikan kerjasama dan hubungan dengan rezim Zionis.Harian sangat berpengaruh dan beredar luas, Kompas memberi judul tajukrencana (1/8) yang dianggap paling keras:Indonesia Kecam Kekejaman Israel. Tulisharian yang biasanya berpenampilanmoderat itu, pemerintah Indonesia maupun dunia menyatakan kegusaran danmengecam keras serangan Israel yangbegitu keji ke Qana, Libanon Selatan.Gempuran Israel, tulis Kompas, memang sudah keterlaluan dan pantasdikecam keras. Warga sipil dan anak-anakyang tidak bersalah menjadi sasaran.Sedikitnya 54 warga sipil, paling banyak(30 orang) anak-anak, tewas. Apa punmotifnya dan tujuannya, gempuran Israel,Minggu 30 Juli ke Qana, tidak dapatdibenarkan dari aspek apapun. “Seranganitu jelas-jelas merupakan kejahatan ataskemanusiaan yang harus dikecam,” tulisKompas.Bisa jadi untuk mengenang dua haripaling kelabu di Qana, Kompas, Senin(31/7), setelah edisi Minggu (30/7),menurunkan kembali berita utama dihalaman satu tentang petualangan berdarah militer Israel, berjudul: QanaDibom, 37 Anak Tewas. Hari itu, Kompasjuga menurun tiga berita tentang konfliktersebut di rubrik internasional, masingmasing berjudul: Pembunuhan MassalKedua, PM Libanon Tolak Bertemu Rice,dan Markas PBB di Beirut DiserbuWarga.Dua hari sebelumnya, Sabtu (29/7),Kompas, menurunkan berita di halamansatu berjudul: Serangan Belum JugaMereda. Di dalam rubrik khusus, Fokus,harian milik Gramedia Grup ini, mengupas secara panjang lebar tentang krisisTimur Tengah, sepanjang delapan halaman.Pada halaman 33, harian ini membahastentang peran, AS Sebagai Pemegang