Page 26 - Majalah Berita Indonesia Edisi 19
P. 26


                                    26 BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006BERITA KHAS26 BERITAINDONESIA, 24 Agustus 2006Kutukan TakkanSemua suratkabar terkemuka Jakarta hampir setiap harimenempatkan serangan brutal Israel ke Libanon danPalestina pada berita utama halaman satu. Harianterkemuka Jakarta; Kompas, Media Indonesia, Republika,Koran Tempo dan Sinar Harapan, tidak pernah absenmemberi perhatian khusus tentang kekejaman yangdilakukan militer Israel. Mereka mengemas berita-beritayang mengecam serangan Israel.ata-kata rasanya sudah basiuntuk melukiskan kebrutalanIsrael di Libanon tiga pekanterakhir di Bint Jbeil, Qana dannanti entah apa lagi. Tapi kata-kata jugamasih diperlukan untuk meninju kesadaran para pemimpin dunia agar secepatnya bertindak, di luar retorika, untukmenghentikan agresi yang begitu telanjang menghina nilai-nilai kemanusiaan. Demikian Koran Tempo (4/8) membuka tajuknya yang berjudul: HentikanAgresi Israel.Suratkabar milik Tempo Grup inihampir setiap hari memberikan tempatutama di halaman satu bagi berita serangan Israel ke Libanon dan Palestina yangdimulai 12 Juli lalu. Koran Tempo, dikolom tersebut, selalu memuat petaserangan Israel ke Libanon dan senjataperang yang mereka gunakan. Misalnya,pada edisi Jum’at (4/8), harian yangberukuran mini ini, memuat peta serangan udara Israel terhadap Beirut,Sidon, Baalbek dan Hermel. Juga petaserangan roket-roket Hizbullah yangmeledak di kota-kota Israel: Haifa, Nazareth, Tiberias dan Afula. Pada agresi Israel hari ke-23 sejak 12 Juli, sebanyak 900warga Libanon dan 56 warga Israel, tewas.Sudah sejuta orang lebih di LibanonSelatan, mengungsi.Entah apalagi yang bisa kita katakanterhadap pemerintahan Zionis Israel, tulisharian berhaluan Islam, Republika (29/7) membuka tajuknya yang berjudul,Menghentikan Kebrutalan Israel. TulisRepublika selanjutnya, imbauan hinggakutukan keras dunia internasional yangmereka lancarkan pada wilayah Libanondan Palestina sudah “masuk kuping kirikeluar kuping kanan.” Tak mempan lagi.Mereka makin brutal dan membombardirkedua wilayah berdaulat itu lewat serangan udara dan darat. Sudah tentu tajukharian ini sedikit banyak mencerminkanpandangan para pembaca muslim Indonesia. Republika menyarankan penggalangan solidaritas dunia dengan, misalnya,menekan Amerika Serikat, pendukungutama Israel, lewat boikot transaksidagang, mungkin lebih efektif daripadasekadar retorika.Pada edisi sehari sebelumnya, Republika (28/7), mengutip laporan kantorkantor berita asing bahwa media massaEropa dan Timur Tengah yang meratapikegagalan Konferensi Roma. Merekamenuduh Amerika Serikat telah “membunuh” konferensi yang diikuti 18 negaraitu, sehingga harapan sirna untuk terwujudnya gencatan senjata segera diLibanon dan Palestina. Di berbagaipenjuru Eropa, mulai dari Berlin sampaiParis, tulisan seperti; paralysis (lumpuh),forsaken (diabaikan), doomed to failure(menemui kegagalan), throttled ceasefire(gencatan senjata buntu), dan fiasco(prahara). Daily Telegraph, Inggris,menulis Amerika Serikat telah menggunakan pertemuan Roma untuk menjegal harapan bagi gencatan senjatasecepatnya di Libanon.Hampir setiap hari, dari 12 Juli sampai4 Agustus, Republika menempatkanpetualangan berdarah Israel ke Libanondan Palestina pada kolom berita utama dihalaman satu. Berita-berita tentang topiktersebut juga ditulis di rubrik internasional. Misalnya, pada berita utama(edisi 28/7) yang melecehkan Israel, dibawah judul, Israel Membabi Buta Gempur Libanon.Harian ini menulis, karena tak kunjungmampu menguasai wilayah selatan Libanon dengan pengerahan pasukan darat,Israel melancarkan serangan tak terarahalias membabi buta. Skuadron jet tempurnya (27/7) menjatuhkan bom-bom kesejumlah lokasi yang diklaim sebagaimarkas pejuang Hizbullah. Seranganudara itu telah melumpuhkan jaringaninfrastuktur di kota-kota bagian utara,timur, dan selatan Libanon. Buntutnya,perundingan Roma dengan agenda gencatan senjata yang gagal karena veto AS,membuat Israel menjadi-jadi.Republika pada hari yang sama jugamemuat berita di kolom internasionaltentang kutukan dunia terhadap seranganIsrael terhadap pos-pos PBB di Libanon,Rabu (26/7). Mengutip kantor-kantorberita asing (AP dan AFP), harian inimelaporkan bahwa serangan Israel yangmenewaskan empat personel penjagaperdamaian, memicu kemarahan masyarakat dunia. Berbagai negara mengutuk serangan brutal pasukan agresortersebut.Di Beijing, tulis Republika, pemerintahmelalui Juru Bicara Deplu, Liu Jianchao,mengutuk serangan yang dinilai melanggar perikemanusianan itu. Dalamserangan itu seorang penjaga perdamaianasal Cina, tewas bersama tiga personellainnya. Perdana Menteri Selandia Baru,Helen Clark juga menyesalkan seranganmembabi-buta tersebut. Menurut Clark,para penjaga perdamaian PBB tidaksepatutnya mengalami hal itu. ClarkK
                                
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30