Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 27
P. 16
16 BERITAINDONESIA, 21 Desember 2006BERITA UTAMAreformasi Perserikatan BangsaBangsa (PBB). Menurut Bush, badandunia itu memerlukan reformasiagar menjadi sebuah lembaga yanglebih efektif. “Dan saya memahamibahwa Indonesia akan punya suarayang kuat bagi perubahan positif diPBB. Kami akan memilih negeriAnda di Dewan Keamanan,” kataBush sembari memandang ke SBYyang berdiri di sebelah kirinya.Bush juga mengingatkan SBYtentang kekejaman aksi kaum teroris. Rakyat Amerika dan Indonesia, kata Bush sama-sama menderitaakibat tindakan kekerasan paraekstremis. Karenanya, kedua negarabertekad mengambil tindakan efektifmelawan jaringan teroris yang merencanakan serangan-serangan baruterhadap rakyat yang tidak berdosa.“Indonesia adalah sebuah contohbagaimana demokrasi dan modernisasi dapat menjadi alternatif selainekstremisme. Dan kami menghargaikepemimpinan Tuan Presiden,” kataBush. Bush berasumsi bahwa demokrasi membuat Indonesia kuat danlebih baik untuk memainkan peranan positif di Asia Tenggara dan didunia. Bush menggambarkan pembicaraannya dengan SBY sangatKritik Atas Gagasan SBY:R. William Liddle, Profesor Ohio State UniversityDalam artikel berjudul, Intervensi SBY, dimuatmajalah Tempo (edisi 3/12), Liddle menulis:Memang citra internasional Indonesia membaik ditangan SBY. Intervensi SBY di Bogor merupakanhasil maksimal dari kunjungan Bush yang diperolehbangsa Indonesia dan semua orang yang melawankebijakan AS di Irak dan Timur Tengah. Di matadunia kini Indonesia memiliki posisi istimewa: negara muslim terbesar dan negara demokrasi ketigaterbesar di dunia. Namun semua hal itu tidak berartibahwa Indonesia sudah menjadi pemain utama dipanggung global. Kekuatan politik internasionalmasa kini didasarkan pada kemampuan ekonomidan militer. Dengan pendapatan per kapita sekitarUS$ 1.000 per kapita pertahun, Indonesia masihtergolong negara miskin. Peringkatan kekuatanmiliter jauh di bawah negara-negara maju.Saya berharap pembaca di Indonesia memaklumidua hal: Pertama, bahwa kebijakan AS terhadap ASdan Timur Tengah memang mungkin diubah, baik olehBush maupun oleh penggantinya kelak. Kebijakan ASditentukan oleh kepentingan nasional kami, tetapimakna dan tujuan kepentingan itu diperebuti terus olehpolitisi kami. Kedua, bahwa masukan dari luar, sepertiintervensi SBY, cukup bermanfaat dalam proses itu.Setidaknya sebagai batu yang kalau sudah bertumpukbisa menggeser alur sungai.Tjahjo Kumolo, Ketua Fraksi PDIP-DPRPernyataan SBY bahwa krisis Irak bukan hanyamasalah AS, tetapi juga masalah global mengejutkan banyak pihak. SBY hanya ingin menyenangkanBush, seolah-olah sudah jadi sikap Indonesia yangsangat membela AS dalam masalah Irak. Padahalmasalah Irak urusan AS dan sekutunya, termasukorang Irak. Ini mestinnya jadi pekerjaan rumahPBB. Jika pun itu menjadi masalah global, bukandari segi militernya, tetapi dari segi-segi lain,misalnya, kemiskinan, kesehatan dan pendidikan.Dampak invasi AS ke Irak sangat kompleks.Presiden Indonesia tidak mengatakan seperti itu.Biar DPR, khususnya Komisi I, yang menanyakansoal ini. Ini sudah menyangkut komitmen AS dankonsekuensi Indonesia terhadap pernyataanKepala Negaranya di forum internasional. Jadirakyat juga harus diberi tahu dengan jelas.Hasanuddin, mantan Ketua Himpuan MI (2003-2005)Apa yang dikatakan SBY dalam konferensi persbersama Presiden George W. Bush di Istana Bogorhanya lipstik diplomasi. Ketiga solusi yangditawarkan tidak akan bisa dilaksanakan. SBY tahuBush tukang bohong sejagad, jadi tidak apa-apakalau sekali-sekali membohongi Bush. Bush jugatidak akan menganggap penting apa yangdiusulkan SBY. Toh yang dia perlukan dari Indonesia hanya sebatas image bahwa dia bisamengendalikan negara dengan penduduk muslimterbesar di dunia. Untuk keperluan politik dalamnegeri agar suara Islam tidak meninggalkan PartaiRepublik. Bush ingin memperoleh dukungan untukmempertahankan pasukannya diIrak, karenaDemokrat akan melawan kebijakan Bush.Dedy Yuddy Chrisnandi, anggota Komisi I dariFraksi GolkarAS paling bertanggung jawab terhadap konflikdi Irak. Bukan urusan masyarakat internasional,karena mereka tidak sepatutnya menanggungakibat agresi dan penjajahan AS. Ketika menyerbuIrak, AS bertindak sepihak, tanpa persetujuan DKPBB, bahkan ditolak dan dikecam oleh masyarakatdunia. Jadi untuk apa SBY berbicara begitu?Seharusnya SBY mengeritik Bush agar mengubahkebijakannya terhadap Irak. Kemudian SBYmengirim bantuan kemanusiaaan dan menggalangkekuatan negara-negara OKI untuk menentangBush. Bukan justru seperti melindungi AS.Untung Wahono, anggota Komisi I dari FraksiPANSBY mestinya mengatakan Irak menjaditanggung jawab global dalam arti semua negara16 BERITAINDONESIA, 21 Desember 2006foto: presidensby.infoMENJALIN KESEPAKATAN: Pernyataan SBY soal konflik Irak disesali banyak pihak.

